Kingdom Animalia: Klasifikasi dan Ciri-cirinya

ADVERTISEMENT

Kingdom Animalia: Klasifikasi dan Ciri-cirinya

Azkia Nurfajrina - detikEdu
Jumat, 17 Mei 2024 07:40 WIB
Ilustrasi Hewan
Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Di dunia ini terdapat bermacam-macam hewan. Ada binatang yang berukuran sangat kecil dan hanya bisa dilihat melalui mikroskop sampai yang berukuran besar seperti paus biru. Seluruh spesies hewan yang ada ini disebut kingdom animalia.

Dikutip dari e-modul Biologi terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemdikbud), para ahli biologi mengidentifikasi ada 1,3 juta spesies hewan yang masih hidup hingga saat ini.

Saking banyaknya, terdapat beberapa klasifikasi kingdom animalia. Tiap klasifikasinya ini memiliki ciri-ciri yang berbeda. Lantas, apa saja klasifikasi kingdom animalia?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ciri-ciri Kingdom Animalia

Sebelum masuk ke klasifikasinya, mari ketahui terlebih dahulu ciri-ciri kingdom animalia secara keseluruhan:

  • Organisme yang termasuk ke dalam kingdom Animalia adalah multiseluler (terdiri lebih dari satu sel)
  • Semua organismenya merupakan organisme eukariotik (jenis sel yang dimiliki hewan)
  • Bersifat heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri)
  • Tidak mempunyai dinding sel
  • Dapat bergerak aktif
  • Terdiri dari habitat darat dan akuatik
  • Bereproduksi secara seksual dan aseksual
  • Kingdom ini mempunyai keanekaragaman paling tinggi.

Klasifikasi Kingdom Animalia

Kingdom animalia dapat diklasifikasikan berdasarkan simetri tubuh dan lapisan penyusun tubuhnya. Berikut klasifikasi kingdom animalia:

ADVERTISEMENT

Simetri Tubuh

1. Simetri Radial

Hewan dengan simetri radial memiliki susunan tubuh yang tersusun melingkar. Hewan ini hanya mempunyai bagian oral (puncak) dan aboral (dasar). Contohnya: bintang laut.

2. Simetri Bilateral

Simetri ini menggambarkan organisme yang bagian tubuhnya tersusun bersebelahan dengan yang lain. Apabila diambil garis memotong dari mulut ke anus, maka akan menghasilkan bagian tubuh kanan kiri yang sama.

Organisme yang termasuk simetri bilateral memiliki sisi atas (dorsal), sisi bawah (ventral), sisi kepala (anterior), sisi ekor (posterior), dan sisi samping (lateral). Contohnya: manusia.

Lapisan Penyusun Tubuh

1. Hewan Diploblastik

Klasifikasi hewan ini mempunyai dua lapisan sel pembentuk tubuh, yaitu ektoderma (lapisan luar) dan endoderma (lapisan dalam).

2. Hewan Triploblastik

Hewan jenis ini memiliki tiga lapis sel pembentuk tubuh. Sel-sel tersebut yakni ektoderma, mesoderma (lapisan tengah), endoderma.

Sel ektoderma pada hewan triploblastik berkembang menjadi epidermis dan sistem saraf. Mesoderma menjadi jaringan otot dan jaringan lainnya, sedangkan sel endoderma menjadi usus dan kelenjar pencernaan.

Hewan triploblastik kemudian dibagi lagi berdasarkan ada tidaknya rongga tubuh, yaitu:

  • Aselomata: hewan yang punya rongga di antara usus dan tubuh terluarnya
  • Pseudoselomata: hewan yang punya rongga dalam saluran tubuh yang berisi cairan dan tanpa dibatasi jaringan dari mesoderma
  • Selomata: hewan yang punya rongga tubuh dalam saluran tubuh yang berisi cairan dan dibatasi jaringan dari mesoderma.

Filum Kingdom Animalia

Selain klasifikasi di atas, kingdom animalia juga dibagi menjadi 9 filum. Berikut penjelasannya, dikutip dari buku Cerdas Belajar Biologi oleh Oman Karmana:

1. Filum Porifera

Filum porifera terbagi menjadi tiga kelas:

  • Kelas Calcarea yang biasa hidup di laut dan memiliki spikula dari kalsium karbonat. Contoh hewan: Scypha dan Grantia
  • Kelas Hexactinellida yang punya spikula terbuat dari silika kuarsa atau pasir. Contoh: Hyalonema dan Regadrella
  • Kelas Demospongiae memiliki spikula dari silika serta kerangka yang terbuat dari spikula dan spongia. Contoh: Haliscara dan Cliona.

2. Filum Coelenterata (Cnidaria)

Istilah coelenterata berasal dari kata Yunani. "Coelom" artinya rongga dan "enteron" berarti usus. Jadi, coelenterata diartikan sebagai hewan yang memiliki rongga tubuh.

Organisme yang termasuk filum ini bersifat terikat pada tempat (polip), tapi ada juga yang tidak terikat (medusa). Bentuk tubuh hewan cnidaria yakni simetris radial. Serta tubuhnya terdiri dari dua lapisan jaringan yakni epidermis dan gastrodermis, dan satu lapisan mesoglea.

Contoh hewan filum coelenterata, antara lain hydra dan ubur-ubur.

3. Filum Platyhelminthes

Platyhelminthes umumnya dikenal sebagai cacing pipih. Organisme yang termasuk filum ini memiliki ujung posterior (ekor), permukaan ventral, dan permukaan dorsal. Kebanyakan cacing ini hidup sebagai parasit, tapi ada juga yang hidup bebas di air tawar dan air laut.

Tubuh hewan filum platyhelminthes tidak memiliki sistem rangka, sistem pernapasan, dan sistem peredaran darah. Contoh hewan filum ini, yakni cacing pita dan planaria.

4. Filum Nemathelminthes

Nemathelminthes atau cacing gilig punya tubuh berbentuk silindris dan bulat panjang. Hewan ini termasuk simetris bilateral dan triploblastik pseudocoelom. Hidup cacing ini bebas tetapi beberapa ada yang menjadi parasit.

Cacing gilig dapat ditemukan di darat, air tawar, dan air laut. Contoh hewan filum nemathelminthes, antara lain ascaris lumbricoides (cacing filarial) dan oxyuris vermicularis (cacing kremi).

5. Filum Annelida

Annelida berasal dari kata "annulus" berarti cincin dan "oidos" artinya bentuk. Jadi, hewan filum ini dikenal sebagai cacing yang berbentuk cincin.

Ciri-ciri umum filum annelida, yakni memiliki tubuh yang simetris bilateral, tubuhnya dibedakan menjadi kepala dan ekor, dan habitat organismenya bisa di : laut, air tawar maupun darat. Contoh hewan filum annelida, seperti cacing tanah dan lintah.

6. Filum Mollusca

Mollusca berasal dari bahasa Latin yang artinya lunak. Filum mollusca menjadi salah satu kelompok terbesar dalam kingdom animalia. Hal ini karena anggotanya mencapai 100.000 spesies binatang.

Tubuh mollusca diselubungi sel dinamakan mantel. Sebagian besar mollusca hidup di laut, tapi beberapa spesiesnya hidup di air tawar.

Hewan yang termasuk filum ini pada umumnya punya bentuk tubuh simetri bilateral, relatif bulat, pendek, serta sistem pencernaannya dan sistem peredaran darah lengkap. Contoh filum Mollusca, antara lain siput dan gurita.

7. Filum Echinodermata

Echinodermata adalah hewan berkulit duri. Bentuk tubuhnya simetri radial dan rangka dalamnya berupa zat kapur dengan tonjolan duri di permukaan. Hewan filum ini bisa hidup di pantai sampai laut kedalaman 10.000 meter.

Hidup hewan echinodermata bebas, gerakannya lambat, dan tidak hidup sebagai parasit. Beberapa spesiesnya hidup menempel (sesil). Contoh filum echinodermata, meliputi bulu babi dan bintang laut.

8. Filum Arthropoda

Arthropoda berasal dari kata "arthros" berarti ruas dan "podos" berarti kaki. Jadi, arthropoda merupakan binatang yang kakinya beruas.

Hewan yang tergolong arthropoda punya tubuh bersegmen, berbentuk simetri bilateral, dan triploblastik selomata. Binatang filum ini diketahui sekitar 900.000 spesies. Hewan yang termasuk arthropoda dapat hidup di darat sampai ketinggian 6.000 meter dan hidup di air hingga kedalaman 10.000 meter.

Contoh filum arthropoda, antara lain laba-laba, kupu-kupu, dan nyamuk.

9. Filum Chordata

Yang termasuk chordata adalah organisme yang dalam hidupnya pernah mempunyai notochord yang berperan untuk menyokong tubuh. Notochord yang dimiliki memanjang sepanjang tubuh dan letaknya antara sistem saraf punggung dengan sistem pencernaan.

Sistem saraf chordata terbentuk dari lempengan bagian dorsal ektoderma. Terdapat sepasang celah faring yang berfungsi untuk menyaring makanan dan udara. Filum chordata terbagi menjadi subfilum: urochordata, cephalochordata, dan vertebrata.

Nah, itu dia penjelasan seputar kingdom animalia beserta klasifikasinya. Semoga membantu!




(azn/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads