Sinar Matahari makin garang memasuki musim kemarau. Warna pakaian yang lupa diangkat dari jemuran bisa memudar. Pertanyaannya, mengapa sinar Matahari langsung dapat membuat warna pakaian pudar?
Dikutip dari Library of Congress, proses sinar Matahari membuat warna pudar disebut fotodegradasi. Pemudaran warna pakaian salah satunya disebabkan oleh sinar ultraviolet pada spektrum Matahari. Radiasi Sinar UV memecah ikatan kimia dan memudarkan warna pada benda-benda.
Radiasi Sinar UV
Radiasi sinar UV tidak terlihat oleh mata manusia, tetapi merupakan faktor terbesar penyebab memudarnya kain, karpet, dan perabotan lainnya. Radiasi ini menyumbang 40% kerusakan, dikutip dari laman Florida Solar Energy Center, University of Central Florida.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Radiasi sinar UV juga dapat memudarkan warna pakaian di wilayah dengan iklim dingin dan berawan. Untuk mengurangi dampaknya, kaca area jemur dapat dipasangi pelapis bening maupun berwarna antiradiasi.
Radiasi Cahaya Tampak dan Panas Matahari
Radiasi cahaya tampak dan panas Matahari juga memicu pemudaran warna. Namun, kekuatannya tidak merusak sebesar radiasi UV.
Objek seperti tekstil yang diwarnai dan cat air lebih rentan pada efek pemudaran ini. Bagian struktur molekul pada pewarna, yang disebut kromofor, bersifat menyerap cahaya. Sementara itu, objek lain yang lebih memantulkan cahaya tidak terdampak pemudaran seberat tekstil atau pakaian.
Kromofor menyerap foton cahaya tampak pada panjang gelombang tertentu. Tiap foton yang tidak diserap akan dipancarkan kembali. Panjang gelombang foton ini menentukan warna yang kita lihat, sebagaimana dikutip dari BBC Science Focus.
Panjang gelombang cahaya tampak yaitu sekitar 380-780 nm, sedangkan radiasi inframerah dekat (panas Matahari tak terlihat) 780-4.045 nm. Panjang gelombang sinar UV sendiri merupakan yang terpendek dari ketiganya, yaitu 300-380 nm.
Paparan foton berenergi tinggi di bawah sinar Matahari dapat merusak struktur kromofor suatu material. Ini turut memengaruhi kemampuannya memancarkan foton pada panjang gelombang tertentu.
Contohnya, pakaian berwarna merah sangat rentan memudar di bawah sinar Matahari. Kromofor dalam bahan-bahan ini memancarkan cahaya merah dengan menyapu foton dari semua panjang gelombang lainnya.
Pakaian berwarna merah juga menyerap foton sinar ultraviolet (UV) dengan baik, yang energinya lebih tinggi. Alhasil, kromofor yang memancarkan warna merah terdegradasi lebih cepat, sehingga memicu pemudaran.
Terlepas dari pengaruh sinar Matahari, perubahan kimiawi zat pewarna pada pakaian juga memicu pemudaran.
Reaksi kimia yang menyebabkan pemudaran dapat dipengaruhi jenis zat pewarna atau bahan kimianya, suhu, kelembapan, dan lingkungan radiasi. Keausan atau abrasi akibat dicuci atau dipakai secara fisik juga dapat menghilangkan zat pewarna dari permukaan kain.
(twu/faz)