15 Puisi Pendek Estetik Berbagai Tema, Mulai dari Alam hingga Cinta

ADVERTISEMENT

15 Puisi Pendek Estetik Berbagai Tema, Mulai dari Alam hingga Cinta

Kholida Qothrunnada - detikEdu
Sabtu, 11 Mei 2024 07:00 WIB
ilustrasi menulis surat
Foto: Unsplash/@alvaroserrano
Jakarta -

Puisi menjadi salah satu cara seseorang dalam mengungkapkan sesuatu melalui kata-kata. Dengan bait-bait singkat yang penuh makna, puisi mampu menyentuh hati.

Selain itu, kata-katanya juga bisa mengajak kita tenggelam dalam keindahan, kebahagiaan, maupun kesedihan. Simak beberapa contoh puisi pendek estetik berbagai tema di bawah ini.

Puisi Pendek Estetik Cinta

1. Dahaga Cinta

Karya: Utari Tri Hartati

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jiwaku melayang bersamamu
Kekasih yang senantiasa bersemayam di lubuk hatiku
Jiwa merindu akan dekapan mesra
Dalam rengkuhan kasih yang tiada tara

Jiwaku melayang terbawa semilir sang bayu
Jauh menembus cakrawala cinta sejati
Jiwa dahaga akan kasih, sayang, dan bisikan rindu
Dirimu yang slalu kunantikan

ADVERTISEMENT

2. Keharumanmu

Karya: Utari Tri Hartati

Tiada jemu aku menghirupnya
Wangi tubuhmu senantiasa menemani
Pagi, siang bahkan malam hari
Karena hanya itu yang bisa kulakukan
Harumnya aroma khasmu
Pengobat rasa hati yang dilanda rindu
Rindu tawamu, candamu, senyummu
Yang sesaat hilang karena kesalahanku yang kuperbuat

Kemarahanmu..
Tiada bisa menghapus harumnya
Cinta, kasih, dan sayangmu
Yang telah menelusup sampai ke relung jiwa

Kemarahanmu...
Tiada mampu mengalahkan
Harumnya cinta, kasih, dan sayang
Padamu...

3. Cinta

Karya: Rahayu Prihatin

Cinta memberikan ceritanya sendiri
Saat utuhnya cinta tak pernah dirasakan..
Kehadirannya selalu meyakinkan
Dalam lingkaran cinta yang selalu terbagi..
Mencintai dengan duka..

Tapi tak ada yang ingin mencoba paham..
Tapi tak ada yang ingin mencoba mengerti...
Bahwa akan selalu ada tangis dalam tawa..
Akan selalu ada air mata dalam senyum yang hadir..

Kadang ada tanya dalam hati
Apakah tidak ada kata pantas untuk sekali merasa bahagia?
Apakah hanya ada kata layak
Tuk menjadi kedua yang hanya dapat merasakan deritanya.
Adalah yang merasa bukan yang melihat..
Dan sekedar memandangnya..

Bila sendiri itu indah..
Bila sendiri itu bahagia..
Apakah itu jalan terakhir dalam hidup..
Tak perlu mencinta dan di cinta
Jika akhirnya tetap sama..

Puisi Pendek Estetik Senja

1. Batas Senja

Karya: Utari Tri Hartati

Hari terus berjalan
Meniti kehidupan
Yang diselimuti tawa dan canda
Dikelilingi suka dan duka
Dan dilumuri dengan marah tangis
Senantiasa menghiasi setiap langkah ini

Dengan mata nanar memandang batas cakrawala
Semburat merah menanti diujung sana
Rasa rindu akankah sampai di batas senja?
Atau hanya sebatas memandang garis senja

Bersamamu banyak menorehkan kisah dihidupku
Meskipun sekedar melepaskan goresan hati
Merajut mimpi yang tak bertepi
Haruskah menunggu hingga sebatas senja

2. Elegi Senja

Karya: Utari Tri Hartati

Rembulan mulai memucat
Sinarmu mulai meredup
Bintang terlihat memudar
Cahaya mulai terang laras

Langit berwajah muram
Berselimut mendung
Hitam tak terbayang
Seakan usai berasa

Sepi, hening dalam diam
Tak ada lagu bersenandung
Tak ada celoteh bergaung

Hanya kisah yang tertinggal
Sebagai saksi bisu
Perjalanan bulan dan bintang

3. Sepi

Karya: Rahayu Prihatin

Saat hati bicara
Tuk mengerti semua rasa..
Yang ada ternyata kesedihan..

Begitu banyak cerita
Yang berwarna..
Semua tidak mampu membuat indah perasaan..

Ku cari ketulusan..
Dari tulus yang kumiliki..
Tapi tak bisa membaca..

Ku ingin melukis dunia dengan pelangi..
Di tengah hujan yang tak mau berhenti..
Melangkah melawan badai di hati..

Agar tak mati..
Menepis kesunyian..
Melalui kisah dalam hari..

Tuk lebih berarti...
Dan akhirnya kuingin tetap berdiri
Melawan sepi..

Puisi Pendek Estetik tentang Kesetiaan

Rindu

Karya: Utari Tri Hartati

Dalam buaian angin malam yang syahdu
DItemani kerlip bintang di bumantara
Kutitipkan rindu padamu
Rindu tanpa batas
Ku slalu mengharapkanmu

Bersama semilir angin malam Kutitipkan lewat sang bayu
Rasa sayang, cinta, rindu, dan kasihku
Teruntuk belahan jiwa

Puisi Pendek Estetik tentang Alam

1. Sebuah Danau

Karya: Ai Nurhayati

DIsuatu pegunungan,
Terpisah oleh danau biru kehijauan
Airnya tampak jernih transparan
Dipenuhi cadangan air resapan

Di sisi sebuah danau
Tampak burung bangau
Suaranya agak parau
Bulu putihnya berkemilau

Ikan-ikan berenang melompat
Bagai berlari hingga meloncat
Bersembunyi dari predator yang sedang bersiasat
Bagai sebuah permainan petak umpat

2. Lautan

Karya: Ai Nurhayati

Terdengar suara burung elang laut
Bagai panggilan saling bersahut-sahut
Menyambut para nelayan dan pelaut
Mengundi nasib di sisi laut

Ikan-ikan bertebaran
Berlari berkejaran
Bagai lomba renang di lautan
Penuuh peruntungan

Tampak sampan para nelayan
Memasang kail menangkapkan ikan
Bagai arena pemancingan
Berlomba-lomba di lautan

3. Air Sungai

Karya: Ai Nurhayati

Air sugat mengalir deras
Menerpa bebatuan cadas
Mendorong dengan keras
Terombang-ambing lepas

Airnya jernih turun hingga ke dasar
Bunyi suaranya pun terdengar
Menghentakkan tanah hingga keluar
Mengendap setelah berputar-putar

Tampak dua ekor berang-berang
Sedang asyik dalam berenang
Hendak membendung air hingga tergenang
Suaranya kencang terngiang-ngiang

4. Hutan Hujan Tropis

Karya: Ai Nurhayati

Hutan rimbun di suatu kawasan
Tampak indah kehijauan
Bagai zamrud perhiasaan
Berada di daerah perbatasan

Berkas cahaya mentari tembus sedikit ke dalam
Pepohonan rapat yang ada di alam
Tampak rerumputan dan bunga sedap malam
Keadaan gelap bagai malam

Anggrek subur di hutan hujan tropis
Menempel disela batang pohon pakis
Cabang rantingnya agak terkikis
Bagai benalu yang mengiris-iris

5. Air Terjun

Karya: Ai Nurhayati

Gemercik tetesan suara air terjun mengalir
Airnya menyusuri bebatuan berpasir
Menyeruak gelembung berbulir-bulir
Terhempas angin debu terbuang berbutir-butir

Kicauan burung terdengar merdu
Bagai nyanyian nan syahdu
Mentari bersinar buram sendu
Menyatu dengan alam nan padu

Burung berkelompok terbang beriringan
Mengitari air terjun disela bebatuan
Hinggap di ranting pepohonan
Sungguh indah alam pedesaan

Puisi Pendek Estetik Menyentuh Hati

1. Gelisah

Karya: Utari Tri Hartati

Ada tanya di relung kalbu
Namun entah sampai detik ini belum terjawab
Ada gelisah menggeliat dalam elung hati
Menyeruak.. Menusuk bak jarum
Perih.. Pedih...

Tanpa berita
Kutunggu... ku nanti...
Tapi sia-sia
Ketika kabar itu datang
Kenapa hati tetap gelisah
Yang ada hanya tanda tanya
Menapa??
Bagaimana??

2. Kepadamu yang Telah Pergi

Karya: Vinca Virgina

Telah kutitip rindu pada langit senja yang seteduh matamu
Pandangilah merah, jingganya, hingga rindu yang hangat itu
Merasuk kedalam cakrawala hatimu

Layaknya gelap dan terang yang bertemu dikala senja
Pertemuan kita yang singkat namun indah itu
Takkan pernah ku lupa
Segala kenangan telah tersimpan dalam relung jiwa
Biar kumiliki hingga senja tak lagi ada

Satu hal yang perlu kau tahu
Perihal melupakanmu, aku tak mampu
Karena ingatan tentangmu serupa sang mentari
Walau ia terbenam hari ini
Ia akan datang lagi di keesokan harinya

3. Rindu Tak Sampai

Karya: Rahayu Prihatin

Saat sendiri dalam sepinya hati
Hanya mampu tersenyum dalam galaunya asa..
Kesunyian ini hanya mampu dinikmati
Ketika ku tak mampu menggapai apa yang aku inginkan..

Jauhnya tak dapat ditempuh..
Tuk menggugah jiwa..
Kalbu yang selalu merindu..
Bayangan yang tak pernah terwujud dan ku sentuh

Bahkan tuk menatap matanya pun ku tak pernah mampu..
Semua hanya pantas dijalani dalam angan yang tak bertepi..
Menunggu waktu yang belum pasti..
Tapi ku takkan pernah letih berdoa...

Agar bayangan bukan sekedar bayangan yang semu..
Tetapi menjadi kenyataan yang dapat kulihat
Dan tatap dalam nyata hidupku...
Semoga...

Itu tadi contoh puisi pendek estetik berbagai tema, mulai dari tentang alam, cinta, hingga yang menyentuh hati.




(khq/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads