Pada usia 20-an tahun, daya ingat manusia sedang mulai menurun. Peneliti menegaskan, kendati menurun, proses ini tak seserang yang kerap dibayangkan orang.
Ahli neurologi Sharon Sha, MD dari Stanford University mengatakan puncak kinerja otak terjadi saat manusia menginjak usia pertengahan 20-an tahun. Penurunan ingatan terjadi pelan-pelan secara bertahap di usia ini, tidak tiba-tiba lupa masa-masa tertentu.
"Di masa lalu, kita berasumsi bahwa saat beranjak tua, kita kehilangan ingatan secara signifikan. Padahal tidak begitu adanya," kata Sha, dilansir dari laman Scope Stanford Medicine, Stanford University.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sha mencontohkan, orang dewasa muda atau orang dewasa bisa mengingat angka rata-rata hingga 7 digit. Sedangkan orang tua usia 60-an tahun tanpa kondisi demensia bisa mengingat hingga 6 digit.
Contoh lainnya, jika diminta menyebutkan nama hewan sebanyak-banyaknya dalam waktu tertentu untuk mengecek kemahiran verbalnya (verbal fluency), orang usia di atas 55 tahun bisa menyebutkan banyak hewan, kendati 4 persen lebih sedikit dari orang di bawah 55 tahun.
Beda Lupa yang Wajar, Penurunan Kognitif, dan Demensia
Sha menjelaskan, penurunan fungsi otak seiring usia merupakan hal normal. Pada proses ini, kecepatan otak berpikir juga menurun. Pengurangan volume dan jumlah neuron otak, serta isolasi di sekitar neuron, yang dikenal sebagai myelin, dapat mengubah kecepatan berpikir ini.
Jumlah hal yang dapat diingat dalam satu waktu juga menurun. Contohnya, saat menua, daftar belanjaan yang bisa diingat tanpa catatan lebih pendek daripada ketika kita muda. Namun, tidak berarti kita lupa sama sekali apa yang hendak dibeli.
Ada perbedaan antara lupa yang wajar karena manusia, lupa karena penurunan kognitif, dan demensia. Sha menjelaskan, orang yang lupa karena menua dengan wajar tetap dapat beraktivitas secara mandiri.
Sementara itu, orang yang mengalami demensia tidak dapat beraktivitas secara mendiri. Karena orang dengan demensia juga mengalami penurunan fungsional, ia bisa lupa berbelanja, lupa memasak, lupa minum obat, sehingga butuh didampingi.
Beda lagi dengan orang yang mengalami penurunan kognitif ringan. Orang kelompok ini juga mengalami lupa lebih dari orang yang lupa secara wajar. Namun, ia dapat tetap beraktivitas secara mandiri.
Cara Meningkatkan Daya Ingat
Sha mengingatkan bahwa olahraga, stimulasi kognitif, interaksi sosial, pola makan sehat, dan tidur yang nyenyak adalah kunci penuaan yang sehat. Latihan aerobik, mempelajari sesuatu yang baru dan terpapar secara sosial juga membantu.
Meskipun banyak orang mengharapkan solusi cepat untuk meningkatkan kesehatan otak, menurut Sha tidak ada solusi sederhana yang bisa dilakukan. Namun, usia berapapun selalu jadi waktu yang tepat untuk mulai merawat tubuh dan pikiran.
(twu/twu)