Studi Ungkap Alternatif Daging Konsumsi dari Ular Piton, Ini Alasannya

ADVERTISEMENT

Studi Ungkap Alternatif Daging Konsumsi dari Ular Piton, Ini Alasannya

Nikita Rosa - detikEdu
Kamis, 18 Apr 2024 19:30 WIB
Ilustrasi ular piton
Studi Ungkap Alternatif Daging Konsumsi dari Ular Piton. (Foto: iStock)
Jakarta -

Pola konsumsi daging oleh manusia semakin tak terkendali dan dinilai merugikan ekosistem dan planet. Atas dasar ini, ilmuwan kemudian mencari daging konsumsi alternatif sebagai gantinya.

Dalam studi terbaru, tim peneliti menemukan pilihan daging konsumsi dari ular piton. Meski tidak umum dikonsumsi di berbagai negara, ilmuwan mencoba menjelaskan alasannya.

Tim peneliti internasional meneliti kelayakan budidaya ular piton dalam skala komersial dan dampak lingkungan dari budidaya ini dibandingkan dengan peternakan konvensional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya cukup menjanjikan. Ular-ular tersebut tumbuh dengan cepat, bahkan selama periode puasa, dan bisa mengembalikan daging ular piton dalam jumlah yang cukup banyak dibandingkan dengan makanan yang mereka konsumsi (termasuk ayam dan hewan pengerat).

Dalam hal ini, piton juga bisa diberi makan protein limbah dari industri daging lainnya. Menurut peneliti, mengandalkan daging ular sebagai makanan juga mempunyai keuntungan lain yang tidak biasa.

ADVERTISEMENT

"Kemampuan ular piton yang berpuasa untuk mengatur proses metabolisme dan menjaga kondisi tubuh meningkatkan ketahanan pangan di lingkungan yang bergejolak, menunjukkan bahwa budidaya ular piton mungkin menawarkan respons yang fleksibel dan efisien terhadap kerawanan pangan global," ujar ahli herpetologi Daniel Natusch dari Macquarie University di Australia dalam Science Alert, dikutip Kamis (18/4/2024).

Dalam penelitian, para ilmuwan mengamati dua spesies ular piton, Malayopython reticulatus dan Python bivittatus, yang dipelihara di peternakan di Thailand dan Vietnam selama 12 bulan sebelum dibunuh secara manusiawi.

Mereka menemukan bahwa rasio makanan yang dikonsumsi ular sanca terhadap daging yang dihasilkan (di mana angka yang lebih rendah berarti efisiensi yang lebih besar) adalah 1,2, dibandingkan dengan 1,5 untuk salmon, 2,8 untuk unggas, 6,0 untuk daging babi, dan 10,0 untuk daging sapi.

Ular Dapat Berpuasa

Peneliti menjelaskan beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari daging ular piton. Salah satunya karena ular dapat berpuasa selama beberapa bulan tanpa kehilangan banyak massa tubuhnya.

Hal ini menjadikannya ideal untuk ternak dalam kondisi di mana pasokan makanan dan air tidak terjamin.

"Penelitian kami mengkonfirmasi penelitian sebelumnya bahwa pembiakan dan pemeliharaan ular piton di fasilitas produksi penangkaran untuk perdagangan komersial layak secara biologis dan ekonomis," tulis para peneliti.

Namun, peneliti juga menyadari bahwa peralihan ke daging ular di pasar tidak akan terjadi dalam semalam. Hasil penelitian ini menyoroti betapa pentingnya hewan-hewan ini sebagai sumber makanan yang dapat diandalkan dan ramah lingkungan.

Apa Tantangan Dalam Mengurus Piton?

Ada beberapa tantangan yang harus diatasi, yakni memberi makan ular membutuhkan banyak tenaga kerja, dan manusia belum memiliki persiapan dalam skala besar untuk beternak ular dengan benar.

Selain itu, ada pertanyaan apakah manusia sebaiknya tidak makan daging sama sekali. Dengan mempertimbangkan peringatan tersebut, Natusch dan tim mengakui bahwa hal ini mungkin tidak dapat dilakukan untuk sementara waktu.

Terlebih lagi, ada faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini, seperti apa sebenarnya rasa daging ular.

"Persyaratan biologi dan peternakan ular piton masih kurang dipahami dibandingkan dengan banyak taksa endotermik," tulis para peneliti.

"Ditambah dengan ketakutan umum manusia terhadap ular, mungkin perlu waktu sebelum potensi pertanian ular piton dapat diwujudkan dalam skala global," sambungnya.




(nir/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads