Penelitian kuantitatif merupakan metode tradisional sebab sudah lama digunakan dan telah mentradisi. Kuantitatif disebut sebagai
metode positivistik karena berlandaskan pada sifat positivisme.
Disebut kuantitatif karena data penelitiannya berupa angka-angka dana analisinya berupa statistik. Lantas, apa pengertian dari penelitian kuantitatif? Apa tujuan dan karakteristiknya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah investigasi sistematis terhadap fenomena dengan mengumpulkan data yang bisa diukur. Mengutip buku Metodologi Penelitian Kuantitatif oleh Karimuddin Abdullah, skk data tersebut bisa dikumpulkan dengan teknik statistik, matematika, atau komputasi.
Sebagian besar penelitian kuantitatif dilakukan dengan metode statistik untuk mengumpulkan data kuantitatif dalam penelitian. Di dalam metode kuantitatif, para peneliti dan ahli statistik menggunakan kerangka kerja matematika dan teori yang berkaitan dengan kuantitas yang dipertanyakan.
Menurut Sugiono, penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme dan digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu. Umumnya, teknik pengambilan sampel dilakukan secara random.
Pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian. Sementara, analisis datanya bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Tujuan Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif banyak digunakan dalam ilmu alam, sosial, fisika, biologi, hingga jurnalisme. Pendekatan ini pun digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Berikut beberapa tujuan dari penelitian kuantitatif:
- Mengembangkan dan menggunakan model matematis, teori-teori atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Bagian sentral dari penelitian kuantitatif adalah proses pengukuran. Sebab hal ini memberi hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
- Menentukan hubungan antar variabel dalam sebuah populasi. Ada dua desain dari penelitian kuantitatif, yaitu deskriptif dan eksperimental.
Kuantitatif deskriptif hanya melakukan pengukuran sekali. Sementara studi eksperimental melakukan pengukuran antar variabel sebelum dan sesudahnya. Hal tersebut dilakukan untuk melihat hubungan sebab-akibat dari fenomena yang tengah diteliti.
Karakteristik Penelitian Kuantitatif
Kuantitatif memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang membedakannya dengan metode penelitian lainnya. Mengutip buku Metode Penelitian Kuantitatif oleh Adhi Kusumastuti, Ph.D., dkk, berikut di antaranya:
- Penelitian kuantitatif disebut juga sebagai penelitian rasionalistik, fungsional, positivisme, dan penelitian dengan pola pencarian kebenaran dari luar
- Penelitian ini mengisolasi variabel-variabel dan kemudian menghubungkannya dengan hipotesis. Selanjutnya menguji hipotesis dengan data yang dikumpulkan.
- Variabel-variabelnya menjadi alat atau komponen utama dalam melakukan analisis
- Dalam kegiatannya, penelitian kuantitatif memandang hanya melalui lensa kecil, melihat dan memilih, serta memperhatikannya haya beberapa buah variabel saja
- Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan instrumen yang ditentukan terlebih dahulu. Instrumen tersebut sangat tidak fleksibel dan tidak reflektif, yaitu tidak mengandung interpretasi.
- Menuntut jawaban yang pasti, jelas, dan tidak ambigu. Oleh sebab itu, instrumen dalam bentuk kuesioner mungkin sangat tepat dalam pengumpulan data
- Umumnya, penelitian bermain dengan angka-angka, yaitu menguantifikasi sampel terhadap populasi dan mengangkakan karakteristik variabel-variabel penelitian.
- Desain penelitian kuantitatif bersifat tetap. Misalnya, besaran sampel dan siapa yang dan bagaimana memperoleh sampel, pada umumnya tidak dapat diubah-ubah.
- Hasil penelitian dirumuskan hanya berdasarkan data yang ada
- Pada umumnya, mengidentifikasikan variabel dan perumusan hipotesis didasarkan pada teori-teori atau konsep yang ada
- Diasumsikan bahwa peneliti tahu arti suatu perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang yang sedang diteliti
- Perumusan konsep, teori, dan kesimpulan dilakukan dengan metode deduktif
- Proses penelitian seyogyanya bebas dari pengaruh nilai, bebas nilai (value free)
- Dalam menulis laporan hasil penelitian, peneliti lazimnya bermain dengan tabel data, analisis statistik dan grafik.
- Pekerjaan kuantitatif didasarkan pada realistik epistemologi yang beranggapan bahwa apa yang dikatakan sebagai suatu "truth" itu persis sama dengan kenyataan yang sebenarnya. Sehingga, suatu kesimpulan harus benar-benar akurat.
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Selain kuantitatif, ada juga penelitian kualitatif. Menurut tulisan tentang metode penelitian kualitatif di laman Kementerian Keuangan, metode ini lebih menekankan pada pengamatan fenomena dan lebih meneliti ke substansi makna dari fenomena tersebut. Analisis dari penelitian ini sangat terpengaruh pada penggunaan kata dan kalimat yang digunakan. Basri (2014) mengatakan bahwa fokus penelitian kualitatif adalah proses dan pemaknaan hasilnya.
Menurut Mohamed, Abdul Majid dan Ahmad, 2010, penelitian ini lebih tertuju pada elemen manusia, objek, dan institusi, serta hubungan atau interaksi di antara elemen-elemen tersebut. Hal itu dilakukan dalam upaya memahami suatu peristiwa, perilaku, atau fenomena.
Sehingga, menurut Institusi Teknologi Batam, metode kuantitatif lebih berfokus pada angka dengan instrumen atau alat ukur tertentu. Sementara, metode kualitatif bertujuan untuk menjabarkan data analisis secara naratif.
Itulah penjelasan dari penelitian kuantitatif, tujuan, karakteristik dan perbedaannya dengan kualitatif. Sekarang kamu sudah lebih mengerti bukan?
(elk/row)