10 Negara yang Paling Enak buat Kerja, Kehidupan Pribadi dan Pekerjaan Seimbang

Senior woman working at supermarket — Foto: istockphoto/RgStudio/Ilustrasi bekerja

Jakarta -

Pernah dengar istilah work-life balance? Istilah ini mengacu pada gaya hidup yang memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Artinya, bekerja sesuai waktu dan menghabiskan waktu lain untuk menikmati kehidupan.

Menurut sudut pandangan psikologis, keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi dianggap sebagai gaya hidup yang sehat. Bahkan bisa mengarah ke kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis yang lebih baik.

Dalam hal ini, beberapa negara dinilai memiliki work-life balance terbaik di dunia sehingga membuat pekerja nyaman dan enak. Salah satu yang menilai aspek ini adalah perusahaan teknologi HR Remote yang melihat Indeks Keseimbangan Kehidupan-Pekerjaan Global (Global Life-Work Balance Index) tahun 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aspek yang dinilai memperhitungkan hal-hal seperti cuti tahunan menurut undang-undang, persentase upah sakit minimum menurut undang-undang, dan jumlah cuti hamil berbayar.

Indeks juga melihat data keseimbangan kehidupan kerja menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi yakni OECD (Organization for Economic Co-operation and Development).

Keseimbangan Kerja dan Kehidupan di Negara Eropa

Data OECD menunjukkan bahwa mayoritas negara dengan work-life balance terbaik ada di negara-negara Eropa.

Di Italia misalnya, OECD mengatakan bahwa karyawan penuh waktu di sana menghabiskan 69% waktunya atau sekitar 16,5 jam untuk perawatan pribadi dan rekreasi. Jumlah tersebut 1,5 jam lebih lama dibandingkan rata-rata OECD.

"Banyak yang mengira orang Italia tidak bekerja. Orang Italia memang tidak banyak bekerja. Mereka hanya produktif," kata Andres Uribe-Orozco, seorang pengacara yang sekarang bekerja di Roma setelah tinggal di Kolombia dan Amerika dalam BBC, dikutip Selasa (2/4/2024).

"Mereka melakukan apa yang harus mereka lakukan, dan mereka melakukannya dengan cepat sehingga mereka dapat menikmati jeda minum kopi yang panjang," imbuhnya.

Sama halnya dengan di Italia, data OECD juga menunjukkan bahwa pekerja di Spanyol menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk bersantai dan mengurus diri sendiri.

Berdasarkan data, hanya 2,5% yang bekerja dengan jam kerja yang sangat panjang dalam pekerjaan berbayar.

Sementara di Denmark, hanya 1% pekerja yang bekerja lebih dari 50 jam seminggu. Angka ini jauh lebih sedikit dibandingkan negara-negara termasuk Italia (3%) atau rata-rata OECD (10%).

Mereka juga menghabiskan 15,7 jam sehari untuk waktu pribadi dan waktu senggang, lebih banyak dari rata-rata OECD.

Untuk mengetahui negara-negara dengan work-life balance terbaik, berikut daftarnya menurut OECD.