Contoh kata tugas mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kata di, ke, dari, atau yang. Kata digabungkan dengan kata lain, sehingga punya arti.
Dikutip dari laman pembelajaran daring UNS, kata tugas atau preposisi dalam bahasa Indonesia hanya memiliki makna gramatikal (makna sesuai konteks) dan tidak memiliki makna leksikal (makna tetap). Pengaruh penyerapan bahasa asing yang kecil menjadi faktor tingginya frekuensi pemakaian kata tugas.
Jenis dan Contoh Kata Tugas dalam Kalimat
Kata tugas tersusun dari beberapa jenis dengan fungsi yang berbeda, berikut contoh kata tugas dan susunannya dalam kalimat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Depan (Preposisi)
Kata depan adalah rangkaian kata untuk menghubungkan objek penyerta kalimat dan bukan mengantarkan subjek kalimat. Preposisi dibagi menjadi monomorfermis, plimorfemis, dan polimorfemis.
1. Preposisi Monomorfemis
Preposisi yang terdiri dari satu morfem dan tidak dapat diperkecil lagi. Pemanfaatannya dan contoh kalimatnya adalah sebagai berikut.
- untuk: Berita ini digunakan untuk referensi penulisan.
- dari: Ibu pulang dari pasar.
- dengan: Kakak berangkat dengan adik ke sekolah.
- di: Terjadi kecelakaan di dekat perempatan Tugu Garuda Kediri.
- karena: Toni tidak jadi datang karena kepalanya pusing.
- ke: Siswa SMAN 43 Jakarta mengadakan kunjungan ke Top 3 PTN di Indonesia.
- oleh: Paket sayuran ini dibawa oleh paman dari desa.
2. Preposisi Plimorfermis
Preposisi ini terbagi menjadi dua yaitu dibentuk dengan afiks (imbuhan) dan dibentuk dari gabungan dua kata bahkan lebih. Contohnya kalimatnya yaitu:
Preposisi dengan afiks:
- selama : Ayah akan pergi berlayar selama satu bulan.
- bagaikan: Tersangka itu berjalan santai bagaikan tak bersalah.
Preposisi dengan gabungan dua kata atau lebih:
- selain dari: Tika juga mendapat hadiah lagi selain dari kedua orang tua.
- sampai dengan: PNS bekerja dari hari Senin sampai dengan Jumat.
- sampai ke: Sisa-siswi wajib menuntun sepeda motor dari gerbang depan sampai ke belakang.
3. Preposisi Polimorfemis dengan Afiks
Kata tugas ini terbentuk dengan menggabungkan imbuhan ke dasar atau morfem. Contoh morfem ada dua yaitu morfem bebas (sama, serta) dan morfem terikat (jelang, kitar). Beberapa contoh penggunaan preposisi polimorfemis dalam kalimat yakni.
- bersama: Ayah bersama Ibu ke rumah nenek kemarin
- menuju: Anak yang baru saja kecelakaan tersebut dibawa menuju ke rumah sakit.
- menurut: Menurut pengakuan saksi pernyataan tersebut benar.
- sekeliling: Selama ramadhan banyak penjual takjil di sekeliling kantor.
- sekitar: Didi sudah menunggu Dita disini sekitar 20 menit.
- selama: Selama perjalanan di kereta terasa mengasyikkan.
- sepanjang: Jalan malioboro dipenuhi penjual aksesoris di sepanjang jalan.
- mengenai: Bola itu mengenai penonton di area lapangan.
- terhadap: Tingkat ketekunan belajar berpengaruh pada prestasi siswa.
Kata Penghubung (Konjungsi)
Konjungsi atau kata sambung berfungsi untuk menghubungkan kata dalam kalimat atau kalimat dalam paragraf. Secara struktur dan maksud dari kalimat, konjungsi dibagi menjadi beberapa jenis.
1. Konjungsi Koordinatif
Kata sambung yang berperan untuk menghubungkan kata dengan kalimat serta kalimat dengan kalimat lain yang setara, contohnya yaitu.
- dan: Dika dan Diki adalah saudara kembar
- serta: Taman Kanak-Kanak adalah tempat belajar serta bermain balita.
- atau: Aku bingung harus membeli kue atau roti.
2. Konjungsi Subordinatif
Kata yang berperan untuk menghubungkan kata dengan kalimat serta kalimat dengan kalimat lain yang tidak setara, misalnya.
- ketika: Ketika adik menangis, justru kakak tertawa bahagia.
- sejak: Dia merasa tidak bersalah sejak meninggalkanku sendiri.
- yang: Aku menyukai kentang yang digoreng garing.
- supaya: Dinda mengikuti kelas dengan baik supaya mendapatkan juara.
- agar: Ibu memasak lebih awal agar tidak diganggu adik.
3. Konjungsi Korelatif
Konjungsi yang berperan untuk menghubungkan dua kata dan klausa atau frasa yang bersintaksis sama. Terdapat dua kata atau lebih yang saling terpisah untuk membentuk makna yang diharapkan, contohnya.
- baik...maupun...(maupun)...: Baik Sinta maupun Roni sama-sama bersalah karena meninggalkan Dinda sendirian.
- tidak hanya...tetapi(...)juga...: Tidak hanya uang tetapi keluarga juga terenggut dari bencana tersebut.
- apa(kah)...atau...: Apakah kau jadi berangkat denganku atau tidak?
- demikian(rupa)...sehingga...: Patung itu dipahat sedemikian detail sehingga tampak nyata
- entah...entah...: Entah pengendara mobil entah pengendara motor yang salah, yang pasti korban masih bisa diselamatkan.
- jangankan...pun...: Jangankan kita, BMKG pun kelolosan dengan data gempa susulan pagi ini.
4. Konjungsi Antarkalimat
Bukan lagi kata, konjungsi antarkalimat berfungsi untuk menghubungkan kalimat satu dengan lainnya. Contoh kalimatnya yaitu:
- meskipun demikian/begitu: Meskipun demikian, para warga di sekitar diharapkan untuk terus berhati-hati.
- kemudian: 15 menit setelah Tina datang kemudian listrik di rumah mati.
- lagi pula: Ibu tidak perlu risau lagian semua saudara sudah di rumah.
- sesungguhnya: Buku yang dibawa Roy sesungguhnya bukan miliknya, tapi milikku.
- bahkan: Bapak selalu ingat ulang tahunku bahkan ketika aku sudah berkeluarga.
- dengan demikian: Dengan demikian surat itu akan tiba tepat waktu apabila menggunakan layanan express.
- oleh sebab itu: Andi lupa minum obat oleh sebab itu sakitnya kambuh.
5. Konjungsi Antarparagraf
Konjungsi ini berfungsi untuk mengawali paragraf yang memiliki keterkaitan dengan kalimat sebelumnya. Terdapat dua jenis konjungsi antarparagraf beserta contoh kalimatnya sebagai berikut.
Kelompok 1 (sering dipakai): adapun, akan hal, mengenai, dalam pada itu.
- adapun: Untuk membuat bakwan adapun bahan yang diperlukan pastinya tepung dan sayur.
- mengenai: Konflik mengenai Ibu dan anak tersebut semakin pelik dari waktu ke waktu.
- akan hal: Banyak masyarakat yang menanyakan akan hal keberlanjutan proyek tol terbengkalai ini.
Kelompok 2 (dipakai naskah sastra lama): alkisah, arkian, sebermula, syahdan.
- Alkisah:Alkisah seorang putri yang cantik itu berhasil ditemukan pemuda tampan yang disembunyikan beberapa tahun lamanya, bermula dari rasa ingin tahunya dengan rumah kecil itu sesaat setelah tersesat dan membuahkan hasil yang di luar dugaan.
- Syahdan: Syahdan di zaman dahulu hiduplah anak kecil yang hidup sebatang kara tanpa ayah dan ibu.
Kata Seru (Interjeksi)
Kata seru banyak digunakan untuk mengungkapkan perasaan marah, senang, sedih, sakit, kaget, atau kagum sang penulis. Uniknya ketika dibaca kata seru akan memiliki intonasi khas sesuai dengan perasaan yang tergambarkan, misalnya:
- Wow, keren banget bakatmu! (rasa kagum)
- Gila, dia benar-benar bisa berjalan di atas tali kecil itu!(terkejut)
- Ayo cepat kesana! (ajakan)
- Sialan, jangan pernah datang kesini lagi! (rasa marah)
- Mudah-mudahan semuanya dalam keadaan sehat! (harapan)
Kata Sandang (Artikula)
Kata sandang adalah kata yang tidak bermakna namun memiliki fungsi untuk mendampingi kata benda dasar dan turunan. Umumnya kata ini berada sebelum kata benda yang mana dicontohkan dengan kata "yang", "kaum", "sang", "si", "para", dan lain-lain.
- Yang Mulia akan segera datang bersama permaisuri ("yang" untuk orang terhormat)
- Sang Guru tidak pernah terlambat datang. ("sang" untuk kata tunggal)
- Kaum ekonomi kelas bawah kurang mendapat perhatian pemerintah. ("kaum" untuk kata benda jamak)
- Para mahasiswa aktif bertanya di kelas. ("para" untuk kata jamak)
- Si Asep selalu terlambat. ("si" untuk kata tunggal)
Partikel Penegas
Partikel Penegas tidak dapat berdiri sendiri dan harus dipadukan dengan kata lainnya untuk menegaskan kondisi sebuah keadaan. Beberapa partikel penegas dalam bahasa Indonesia yaitu "-kah", "-lah", "-pun", dan lain-lain dengan penggunaan berikut.
- Apakah kamu baik-baik saja? (-kah untuk kalimat tanya)
- Pergilah dari sini, aku tidak ingin melihatmu lagi! (-lah untuk kalimat perintah)
- Dosen pun akan tetap terus belajar. (-pun untuk kalimat penegasan)
Penjelasan contoh kata tugas semoga bisa memperluas wawasan detikers dalam berbahasa Indonesia.
(row/row)