Tahukah kamu bahwa negara Kamboja adalah negara yang berperan penting dalam inisiatif sabuk dan jalan-jalan di Asia Tenggara?
Kamboja merupakan pusat penting bagi Jalur Sutra Maritim untuk menghubungkan koridor ekonomi Tiongkok-Indochina dan memancarkan koridor ekonomi Bangladesh-Tiongkok-India-Myanmar.
Selain Indonesia, Kamboja menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang juga memiliki keunggulan di letak astronomis dan geografisnya. Hal ini memberikan dampak positif bagi negara Kamboja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Letak Geografis Kamboja
Kamboja berada di bagian selatan Laut China Selatan. Batas utara negara Kamboja adalah negara Laos. Batas selatan negara Kamboja adalah Thailand. Sedangkan batas barat negara Kamboja adalah Thailand dan batas timurnya adalah Vietnam.
Negara Kamboja sendiri memiliki luas wilayah sebesar 181.035 kilometer persegi, dengan 176.515 kilometer persegi merupakan wilayah daratan. Daratan ini sebagian besarnya adalah hutan dan difungsikan sebagai produksi pertanian.
Di luas wilayahnya, Kamboja menampung penduduk yang paling sedikit di ASEAN, yaitu sekitar 88 orang per kilometer persegi. Angka ini meningkat seiring waktu. Sebagian besar penduduknya tinggal di dalam dan sekitar koridor dataran rendah yang membentang dari perbatasan Thailand di barat laut hingga perbatasan Vietnam.
Berkat letak geografisnya, Kamboja memiliki posisi dan akses terhadap pasar regional. Sungai Mekong dan Tonle yang mengalir di negara Kamboja berperan dalam keberhasilan perekonomian negara dengan menyediakan jalur transportasi dan makanan.
Letak Astronomis Kamboja
Letak astronomis Kamboja adalah 10Β° LU - 15Β° LU, 102Β° BT - 108Β° BT. Letak ini memberi dampak penting pada iklim, topografi, dan sumber daya alam di negara Kamboja. Kamboja memiliki iklim tropis seperti Indonesia, dengan musim hujan dan kemarau yang jelas terpisah.
Akan tetapi, keberadaan Teluk Thailand di sebelah barat daya mempengaruhi iklim pesisir Kamboja. Di sisi lain, letak astronomis Kamboja berada di pusat penting bagi konektivitas ekonomi. Sehingga letaknya strategis untuk membantu pembangunan infrastruktur, perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Dampak Letak Negara Kamboja
Dari letak secara geografis dan astronomisnya, Kamboja terpengaruh secara langsung. Yaitu sebagai berikut.
Iklim tropis
Negara Kamboja terdiri dari dua musim, yaitu hujan dan kemarau. Dengan iklim ini, suhu rata-rata negara Kamboja berkisar antara 21-35Β° Celcius. Di negara ini akan mengalami musim hujan di bulan Mei hingga Oktober dengan rata-rata suhu sekitar 22Β° Celcius.
Kondisi alam
Daratan negara Kamboja tertutupi oleh hutan. Bahkan sekitar 46 persen negara merupakan tutupan hutan dan kaya akan keanekaragaman hayati. Kawasan tutupan tersebut menjadi rumah bagi hutan hijau kering dataran rendah terbesar ketiga di Asia Tenggara dengan 2.300 spesies tumbuhan, 14 hewan langka, dan 1 dari 7 koridor gajah yang tersisa di dunia.
Dari 46 persen itu, hanya 34 persen wilayah Kamboja yang terlindungi dari ancaman pembukaan lahan dan degradasi, eksploitasi berlebihan terhadap spesies-spesies penting, dan rendahnya penilaian terhadap jasa ekologi seperti penyerapan karbon. Hal yang sama terjadi pada industri pertanian dan eksplorasi tambang yang terus mengalami degradasi.
Perekonomian
Negara Kamboja berada di lokasi inti persimpangan empat pusat Asia Tenggara. Lokasi inti pertemuan empat pusat Asia Tenggara yaitu pusat geometris Asia Tenggara, pusat transportasi Asia Tenggara, pusat pasar perdagangan ASEAN, dan pusat pariwisata, liburan, dan rekreasi di Asia Tenggara. Titik tersebut menjadi pusat baru pertumbuhan ekonomi global dan bantalan industri, yang memancar ke Asia untuk berhubungan secara internasional.
Nah, kamu sudah tahu seperti apa letak geografis dan letak astronomis Kamboja, serta dampak yang ditimbulkan. Semoga bisa menambah wawasanmu ya!
(pal/pal)