Sejarah Istana Negara dan 5 Istana Lainnya di Indonesia

ADVERTISEMENT

Sejarah Istana Negara dan 5 Istana Lainnya di Indonesia

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Selasa, 19 Mar 2024 09:00 WIB
Presiden RI Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Widodo menyambut kedatangan Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito yang didampingi oleh Permaisuri Masako di Istana Bogor, Senin (19/6/2023).
Jokowi terima Kaisar dan Permaisuri Jepang di Istana Bogor. Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Istana Negara adalah Istana Kepresidenan Indonesia yang berlokasi di Jalan Veteran, Jakarta Pusat. Istana Negara menghadap ke Sungai Ciliwung, satu kompleks dengan Istana Merdeka yang berada di bagian selatan Istana ini.

Lingkungan Istana Negara meliputi beberapa bangunan lainnya, seperti Kantor Presiden, Wisma Negara, Masjid Baiturrahim, dan Museum Istana Kepresidenan. Istana Negara sebenarnya dibangun bukan oleh orang Indonesia sendiri. Simak sejarah lengkapnya.

Sejarah Istana Negara

Dulu, Istana Negara adalah tempat hunian seorang warga negara Belanda bernama JA van Braam. Istana ini dibangun pada tahun 1796 tepat di masa pemerintahan Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten hingga tahun 1804 di masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johannes Sieberg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 1816, hunian ini digulingkan oleh pemerintah Hindia Belanda dan beralih menjadi pusat kegiatan pemerintahan dan menjadi rumah huni Gubernur Jenderal Belanda. Maka dari itu hunian ini disebut Hotel Gubernur Jenderal.

Pada saat yang krusial di Istana Negara, Jenderal de Kock memaparkan strategi kepada Gubernur Jenderal Baron van der Capellen untuk menekan pemberontakan Pangeran Diponegoro dan merumuskan langkah-langkah menghadapi Tuanku Imam Bonjol. Gubernur Jenderal Johannes van de Bosch mengimplementasikan sistem tanam paksa di waktu bersamaan.

ADVERTISEMENT

Pasca kemerdekaan, Istana Negara menjadi saksi penandatanganan Persetujuan Linggarjati pada tanggal 25 Maret 1947, di mana Sutan Sjahrir mewakili Indonesia dan Dr van Mook mewakili Belanda.

Aslinya, bangunan Istana Negara bertingkat dua. Di tahun 1848 tingkat kedua diruntuhkan dan bagian depan bangunan diperlebar untuk menonjolkan kesan resmi sesuai martabat pembesar yang menghuninya. Kemudian penginapan bagi para kusir dan ajudan gubernur jenderal dibangun di bagian kanan dan kiri gedung utama.

Selain sebagai tempat tinggal bagi Gubernur Jenderal, gedung bekas rumah van Braam difungsikan sebagai sekretariat umum pemerintahan. Kantor-kantor sekretariat tersebut terletak di bagian bangunan yang menghadap ke sebuah gang yang dinamakan Gang Secretarie. Seiring berjalannya waktu, gedung tersebut tidak lagi cukup untuk menampung aktivitas yang semakin berkembang.

Pada 1869, Gubernur Jenderal Pieter Mijer mengusulkan pembangunan sebuah hotel baru di belakang Hotel Gubernur Jenderal di Rijswijk. Seorang arsitek bernama Drossares ditugaskan untuk merancang gedung baru yang menghadap ke Koningsplein, yang kemudian dikenal sebagai Istana Merdeka.

Pembangunan ini baru terwujud setelah 10 tahun. Sementara bangunan lama yang menghadap ke Rijswijk diperluas.

5 Istana Negara di Indonesia

Selain Istana Negara yang ada di Jalan Veteran, ada pula 5 istana lainnya:

1. Istana Merdeka

Istana Merdeka adalah istana kepresidenan yang dibangun pada 1873-1879 di masa pemerintahan Gubernur Jenderal Louden. Bangunan ini dirancang oleh arsitek Drossares, berlokasi di Jalan Medan Merdeka Utara, menghadap Monumen Nasional. Sebelumnya, Istana Merdeka sempat mengalami perubahan nama yaitu Istana Koningsplein, Istana Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Istana Van Mook dan Istana Gambir.

2. Istana Bogor

Istana Bogor dibangun oleh Gubernur Jenderal van Imhoff pada 1745 yang kini berlokasi di Jalan Ir H Juanda No 1 Kota Bogor. Awalnya, tujuan dibangunnya gedung ini adalah sebagai tempat peristirahatan Gubernur Jenderal van Imhoff.

Direktur Pertanian, Seni, dan Pendidikan, Prof Caspar George Carl Reinwardt mengumpulkan tanaman di kebun botani di sekitar halaman Istana Bogor. Kemudian di masa Sukarno, Istana Bogor diisi banyak karya seni bernilai tinggi seperti patung Presiden Yugoslavia.

3. Istana Presiden Cipanas

Istana Presiden Cipanas terletak di kaki Gunung Gede dengan pemandangan lingkungan alam yang sejuk dan tenang. Dibangun pada tahun 1742 oleh Gubernur Gustaaf Willem Baron Van Imhoff, Istana ini menggabungkan corak musim panas Eropa dengan arsitektur tropis.

4. Istana Kepresidenan Yogyakarta

Istana Kepresidenan Yogyakarta juga disebut sebagai Gedung Agung. Bangunan ini berdiri pada Mei 1824 di seberang Benteng Rustenburg, Yogyakarta. Gedung ini didirikan kembali bergaya arsitektur Eropa, karena terdampak gempa 1867 yang mengakibatkan keruntuhan.

5. Istana Tampaksiring

Istana ini berada di Pulau Bali dan menjadi satu-satunya istana yang dibangun oleh pemerintah Indonesia pasca kemerdekaan. Perancang bangunan ini adalah Presiden Soekarno sendiri dan dilatarbelakangi oleh banyak tamu negara yang datang ke Tanah Air.

Pembangunan Istana Tampaksiring dimulai tahun 1957 hingga 1963 dengan corak bernuansa lokal Bali. Faktanya, Istana ini berdiri di atas lahan pemberian Raja Gianyar di Desa Manukaya, Kabupaten Gianyar.




(nah/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads