Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kandungan kimia di dalam tanah ternyata memengaruhi kesehatan hewan liar. Hal ini termasuk pengaruh ke jumlah anak hewan liar yang lahir.
Penelitian telah mengungkap bahwa beberapa mineral dalam tanah di daerah tertentu dapat bermanfaat dalam sistem reproduksi hewan liar. Sebaliknya, jika tanah mengandung bahan kimia tertentu, justru dapat memperburuk keadaan reproduksi hewan liar.
Hal ini terungkap juga melalui studi terbaru yang dilakukan di Greenland. Peneliti telah menemukan bahwa kandungan kimia dalam tanah dapat memengaruhi kesejahteraan dan keberhasilan reproduksi hewan liar, khususnya hewan lembu kesturi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam studi yang dilakukan selama 25 tahun, peneliti telah menunjukkan hubungan antara kandungan tembaga dan selenium dalam tanah dengan keberhasilan reproduksi lembu kesturi.
Menariknya, para peneliti tidak hanya memeriksa kualitas tanaman seperti nitrogen yang menjadi makanan hewan, seperti yang biasanya dilakukan dalam penelitian sebelumnya. Mereka juga memperhatikan kandungan kimia dalam tanah di bawah tanaman.
Studi ini menunjukkan bahwa area dengan kandungan tembaga dan selenium yang lebih tinggi dalam tanah cenderung mendukung keberhasilan reproduksi yang lebih baik pada lembu kesturi.
Studi Penting Tentang Hewan Liar
Peneliti senior di Departemen Ekosains di Universitas Aarhus dan salah satu peneliti utama dalam studi ini, Floris M van Beest, menjelaskan bahwa penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pemahaman tentang hewan liar.
Ini juga merupakan studi pertama yang menggabungkan komposisi kimiawi tanah dengan keberhasilan reproduksi hewan. Hasil studi memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi dampak elemen-elemen kimia seperti tembaga dan selenium terhadap populasi hewan liar.
Peneliti di Centre National de la Recherche Scientifique di Toulouse, Perancis, yang juga terlibat dalam penelitian ini, Sophia V. Hansson, turut menyoroti kemajuan teknologi dalam mendeteksi konsentrasi yang sangat rendah dari elemen-elemen kimia.
Menurutnya, hal ini memungkinkan penelitian lain bisa dilakukan dengan lebih detail dan akurat daripada sebelumnya.
"Ini adalah studi yang benar-benar interdisipliner, menggabungkan kimia, geologi dan ekologi, dan saya berharap pendekatan ini akan digunakan di area lain juga. Di sini, kami hanya memetakan 25 kilometer persegi Greenland, tetapi lebih banyak lagi wilayah Arktik yang bisa dipetakan dengan cara yang sama," ungkapnya, dikutip dari laman resmi Aarhus University.
Pengaruh Arsenik dan Timbal Bisa Memperburuk Reproduksi Hewan Liar
Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa tidak semua kandungan kimia dalam tanah memberikan dampak positif bagi hewan liar.
Beberapa daerah di Greenland memiliki tingkat kontaminan yang tinggi, seperti arsenik dan timbal, yang dapat mengurangi keberhasilan reproduksi lembu kesturi.
Meskipun demikian, hewan-hewan ini tetap bertahan hidup, meskipun bisa memperburuk reproduksi mereka.
Ke depan, peneliti berharap bisa memahami prinsip yang sama untuk hewan liar lainnya di berbagai daerah dan ekosistem.
Peneliti menekankan akan pentingnya mempelajari dan memahami bagaimana kandungan kimia dalam tanah dapat mempengaruhi kesejahteraan dan kelangsungan hidup hewan liar di seluruh dunia.
"Dengan demikian, kita dapat lebih memahami bagaimana menjaga keseimbangan lingkungan yang mendukung keberlangsungan hidup hewan liar dan ekosistem tempat mereka hidup," tutur para peneliti.
(faz/faz)