Sejarah Peristiwa Bandung Lautan Api pada 23 Maret 1946

Azkia Nurfajrina - detikEdu
Senin, 26 Feb 2024 07:30 WIB
Foto: Wisma Putra/Detikcom
Jakarta -

Pembumihangusan wilayah Bandung Selatan pada 23 Maret 1946 dikenal sebagai tragedi Bandung Lautan Api. Peristiwa ini menjadi simbol perjuangan rakyat Bandung dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Akan tetapi, apa yang melatarbelakangi terjadinya tragedi tersebut? Berikut sejarah singkat peristiwa Bandung Lautan Api 1946 yang dikutip dari buku IPS Terpadu susunan Nana Supriatna, dkk.

Sejarah Singkat Peristiwa Bandung Lautan Api 1946

Peristiwa Bandung Lautan Api 1946 dilatarbelakangi oleh datangnya pasukan Sekutu pada Oktober 1945 yang dibonceng NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Kedatangan mereka tak lain hendak merampas senjata tentara Jepang di Bandung.

Pasukan Sekutu juga memaksa warga Bandung untuk menyerahkan senjata yang mereka peroleh setelah merebut persenjataan tentara Jepang lebih dulu. Datangnya Sekutu tentunya membuat rakyat Bandung tidak suka.

Kemarahan penduduk Bandung semakin memuncak usai Sekutu mengeluarkan ultimatum pada 21 November 1945. Isinya agar Kota Bandung bagian utara dikosongkan paling lambat pada 29 November 1945.

Rakyat Bandung tentunya menolak ultimatum itu dan enggan memberikan sejengkal tanahnya pun untuk Sekutu. Para pejuang Bandung kemudian melakukan serangan terhadap Sekutu yang terjadi di dalam kota, seperti di wilayah Cicadas, Lengkong, dan Tegalega.

Serangan dilakukan lantaran warga Bandung tidak ingin dijajah kembali setelah memperoleh kemerdekaan. Serangan juga menjadi jawaban atas tindakan Sekutu yang membagi Bandung menjadi wilayah utara dan selatan dengan lintasan rel yang membelah kota.

Wilayah Bandung Utara pun diduduki tentara Sekutu. Sementara Bandung Selatan ditempati oleh Tentara Republik Indonesia (TRI) yang dahulunya bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Sekutu kemudian mengeluarkan ultimatum kedua yang meminta agar masyarakat dan para pejuang TRI mengosongkan Bandung bagian selatan selambat-selambatnya pada 23 Maret 1946.

Dengan mempertimbangkan politik dan keselamatan, pemerintah Republik Indonesia kala itu memerintahkan TRI dan rakyat untuk mundur dan meninggalkan Bandung Selatan.

Tokoh pejuang seperti Aruji Kartawinata, Suryadarma, dan Kolonel Abdul Harris Nasution sepakat untuk mematuhi pemerintah pusat. Namun, mereka tidak ingin menyerahkan Bandung Selatan ke tangan Sekutu.

Setelah mengungsikan rakyat, pejuang TRI membumihanguskan Bandung Selatan. Peristiwa inilah yang dikenal sebagai Bandung Lautan Api 1946.

Para pejuang juga tetap melakukan perlawanan gerilya sambil meninggalkan Bandung. Sasaran mereka adalah gudang-gudang mesiu milik NICA yang dikuasai Sekutu di Dayeuhkolot, Bandung.

Pejuang bernama Mohammad Toha yang memimpin serangan gudang mesiu itu gugur saat melancarkan aksinya.

Nah, itu dia penjelasan sejarah peristiwa Bandung Lautan Api 1946 beserta para tokoh yang terlibat.



Simak Video "Video: Kata Hengky Kurniawan soal Usulan Ganti Nama Bandung Barat "

(azn/fds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork