- Pengertian Kimia Hijau
- Prinsip-prinsip Kimia Hijau 1. Mencegah Limbah 2. Memaksimalkan Nilai Ekonomi Suatu Atom 3. Sintesis Kimia Minim Bahaya 4. Mendesain Proses Kimia yang Aman 5. Pakai Pelarut dan Kondisi Reaksi yang Aman 6. Mendesain Efisiensi Energi 7. Menggunakan Bahan Baku Terbarukan 8. Mengurangi Bahan Turunan Kimia 9. Menggunakan Katalis 10. Mendesain Bahan Kimia Mudah Terdegradasi 11. Menganalisis Pencegahan Polusi 12. Mencegah Risiko Kecelakaan
- Fungsi Kimia Hijau 1. Mengurangi Limbah dan Polusi 2. Efisiensi Reaksi 3. Mendorong Bahan Baku dan Energi Terbarukan 4. Daur Ulang dan Penggunaan Ulang 5. Mendorong Inovasi dan Penelitian
- Contoh Penerapan Kimia Hijau Biosolar 30 Pertanian Organik Ecobrick
Penerapan prinsip kimia hijau diyakini dapat menjadi solusi untuk mengurangi polusi di bumi sehingga menjadikan kehidupan yang lebih baik.
Kimia hijau diyakini menjadi solusi untuk mengurangi polusi. Ketahui pengertian, prinsip kimia hijau, lengkap dengan pengertian dan contohnya berikut ini.
Pengertian Kimia Hijau
Dikutip dari Lembaran Publikasi Lemigas Kementerian ESDM Vol 42, No 1, April 2008, berdasarkan Environmental Protection Agency (US EPA), kimia hijau adalah penggunaan ilmu kimia dan prosesnya untuk mencegah polusi dan merancang produk maupun proses kimia yang lebih ramah lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kimia hijau berarti merancang kembali produk kimia dan prosesnya dengan tujuan mereduksi atau mengeliminasi setiap pengaruh negatif terhadap lingkungan dan kesehatan.
Prinsip-prinsip Kimia Hijau
Ada 12 prinsip kimia hijau yang dapat diimplementasikan dalam merancang produk dan proses kimia. Berikut ini penjelasannya yang dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X (2021) oleh Ayuk Ratna Puspaningsih, dkk:
1. Mencegah Limbah
Dalam merancang suatu produk harus mengutamakan pencegahan limbah daripada menanggulangi atau membersihkan limbah yang muncul setelah proses sintesis. Setiap prosesnya juga harus meminimalkan limbah.
2. Memaksimalkan Nilai Ekonomi Suatu Atom
Pada level molekul, sebisa mungkin mengurangi limbah dengan memaksimalkan jumlah atom dari semua pereaksi menjadi produk akhir. Atom ekonomi tersebut untuk mengevaluasi efisiensi reaksi.
3. Sintesis Kimia Minim Bahaya
Selain masalah limbah, sintesis kimia juga harus minim bahaya. Maka harus mendesain reaksi kimia dan rute sintesis seaman mungkin dengan mempertimbangkan semua bahan yang berbahaya selama reaksi berlangsung.
4. Mendesain Proses Kimia yang Aman
Proses kimia yang aman harus dirancang melalui prediksi dan evaluasi yang dilihat dari aspek seperti sifat fisika, toksisitas, dan lingkungan.
5. Pakai Pelarut dan Kondisi Reaksi yang Aman
Pakailah pelarut yang paling aman dalam tiap prosesnya. Selain itu minimalkan jumlah pelarut agar tidak menghasilkan persentase limbah yang besar.
6. Mendesain Efisiensi Energi
Dalam memilih jalan reaksi kimia, gunakan yang paling kecil energinya. Hindari pemanasan dan pendinginan, juga tekanan dan kondisi vakum.
7. Menggunakan Bahan Baku Terbarukan
Menggunakan bahan baku terbarukan selain aman juga minim limbah karena biasanya berasal dari produk pertanian atau hasil alam.
Sementara bahan baku tak terbarukan berasal dari bahan fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.
8. Mengurangi Bahan Turunan Kimia
Sebisa mungkin untuk mengurangi bahan turunan kimia untuk mengurangi tahapan reaksi, tambahan bahan kimia, dan produksi limbah.
9. Menggunakan Katalis
Penggunaan katalis berfungsi meningkatkan selektivitas, mengurangi limbah, waktu reaksi, dan energi dalam suatu reaksi.
10. Mendesain Bahan Kimia Mudah Terdegradasi
Bahan kimia harus didesain mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di lingkungan sehingga tidak menyebabkan pencemaran.
11. Menganalisis Pencegahan Polusi
Lakukan metode analisis yang secara real-time untuk mencegah pembentukan bahan berbahaya bagi lingkungan.
12. Mencegah Risiko Kecelakaan
Terakhir adalah mencegah risiko kecelakaan, yaitu melalui pemilihan bahan kimia yang digunakan dalam reaksi kimia dan memperbaiki prosedur.
Fungsi Kimia Hijau
Dilansir dari umsu.ac.id, berikut ini fungsi penerapan prinsip kimia hijau:
1. Mengurangi Limbah dan Polusi
Fungsi utama kimia hijau adalah mengurangi limbah berbahaya dan polutan melalui perancangan reaksi kimia yang menghasilkan produk samping yang lebih sedikit, bahkan tanpa produk samping yang berbahaya.
2. Efisiensi Reaksi
Kimia hijau berarti mengembangkan reaksi kimia yang lebih efisien, menggunakan katalis, kondisi reaksi yang lebih ringan, dan waktu reaksi yang lebih singkat. Dengan demikian, konsumsi energi berkurang dan menghemat sumber daya.
3. Mendorong Bahan Baku dan Energi Terbarukan
Kimia hijau diharapkan mampu mendorong penggunaan bahan baku dan energi terbarukan. Bahan baku terbarukan seperti tanaman dan limbah pertanian. Energi terbarukan seperti energi matahari dan energi angin.
Selain itu, kimia hijau mendorong penggunaan pelarut yang aman atau bahkan solvent yang tidak diperlukan sama sekali.
4. Daur Ulang dan Penggunaan Ulang
Prinsip kimia hijau mendorong kita untuk melakukan daur ulang bahan kimia dan material, serta menggunakan kembali produk samping atau limbah yang dikeluarkan sehingga bisa diolah kembali menjadi bahan baku.
5. Mendorong Inovasi dan Penelitian
Konsep Kimia Hijau akan mendorong banyaknya penelitian dan inovasi dalam mencari solusi yang lebih ramah lingkungan, termasuk dalam mengembangkan katalis baru, metode sintesis yang efisien, dan teknologi untuk mengurangi pencemaran.
Contoh Penerapan Kimia Hijau
Lantas apa saja contoh dari penerapan kimia hijau? Berikut ini beberapa contohnya:
Biosolar 30
Keberadaan Biosolar 30 (B30) yang digunakan sebagai bahan bakar mesin atau motor disel adalah salah satu penerapan kimia hijau. Biosolar B30 menggunakan bahan nabati yang ramah lingkungan.
Pertanian Organik
Menerapkan pertanian organik berarti tidak menggunakan pestisida atau pupuk kimia. Penggunaan bahan kimia bisa menimbulkan efek buruk pada hasil produksi maupun pad tanah.
Ecobrick
Menggunakan bahan plastik untuk dibuat ecobrick akan membantu mengurangi pencemaran lingkungan. Sementara pengguna bisa memanfaatkan ecobrick untuk pemasangan dinding maupun perkakas lain.
Demikian tadi telah kita ketahui apa saja 12 prinsip kimia hijau, lengkap dengan pengertian, fungsi, dan contoh penerapannya.
(bai/inf)