Penjelasan Ilmiah Langit Berwarna Biru dan Senja Berwarna Merah

ADVERTISEMENT

Penjelasan Ilmiah Langit Berwarna Biru dan Senja Berwarna Merah

Bayu Ardi Isnanto - detikEdu
Sabtu, 03 Feb 2024 15:00 WIB
Pesta pergantian malam tahun baru telah usai. Di hari pertama awal tahun 2018, udara sejuk dan panorama langit biru terlihat menghiasi kota Jakarta.
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Sejak kecil kita mungkin bertanya-tanya, mengapa langit berwarna biru di siang hari, dan mengapa langit merah di saat senja. Semua itu ternyata berkaitan dengan cahaya, atmosfer, dan optik mata kita.

Untuk menjawab berbagai pertanyaan itu, simak penjelasan ilmiahnya dalam artikel ini.

Mengapa Langit Berwarna Biru Saat Siang?

Dijelaskan dalam Buletin Atmosfera Vol. 2 No 3 April 2021 dari Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo, hal utama untuk menjawab pertanyaan mengapa langit berwarna biru adalah kita harus memahami terlebih dahulu mengenai cahaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski cahaya tampak putih, kita tahu cahaya dapat terurai menjadi warna pelangi, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Setiap warna ini memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda. Gelombang terpanjang berada di ujung merah, kemudian mengarah ke ungu maka gelombangnya jauh lebih pendek.

Bumi mendapatkan cahaya dari matahari. Cahaya matahari saat mencapai atmosfer bumi akan dihamburkan atau dibelokkan oleh molekul-molekul kecil gas yang kebanyakan berupa nitrogen dan oksigen.

ADVERTISEMENT

Karena molekul ini jauh lebih kecil daripada panjang gelombang cahaya tampak, maka jumlah hamburan bergantung pada panjang gelombang. Efek ini disebut hamburan Rayleigh. Yang paling kuat adalah yang panjang gelombangnya paling pendek, yaitu biru-ungu, sehingga warna tersebutlah yang mengarah ke mata kita.

Tapi kita hampir tidak pernah melihat langit berwarna ungu kan? Nah, ternyata ini karena tidak terlalu banyak gelombang ungu dan mata kita jauh lebih sensitif terhadap warna biru.

Cahaya biru inilah yang memberi warna pada langit. Warna ini cukup terang untuk membuat semua bintang di malam hari terlihat oleh mata kita karena cahaya yang dipancarkannya jauh lebih redup.

Mengapa Langit Berwarna Merah Saat Senja?

Dilansir dari situs Optics 4 Kids, saat fajar dan senja, sinar matahari menempuh jarak yang panjang melalui atmosfer untuk mencapai mata kita. Pada waktu-waktu tersebut, sebagian cahaya biru telah hilang dan gelombang terjauhlah yang tampak, yaitu warna merah-jingga-kuning.

Partikel kecil debu dan polusi di udara juga dapat berkontribusi mempertegas warna-warna tersebut. Namun penyebab utama langit biru maupun merah adalah hamburan molekul gas yang membentuk atmosfer kita.

Sementara itu, adanya partikel besar polusi atau debu menghamburkan cahaya sedemikian rupa sehingga perubahan warnanya jauh lebih sedikit. Hasilnya, langit yang berdebu atau tercemar berwarna biru agak keabu-abuan.

Mengapa Laut Berwarna Biru?

Satu lagi persoalan cahaya yang sering kali keliru dipahami masyarakat, yaitu tentang warna laut yang biru. Banyak yang berpikir, warna biru pada laut merupakan pantulan dari langit yang berwarna biru. Padahal tidaklah demikian.

Dilansir dari situs Royal Museums Greenwich, warna biru pada laut juga berkaitan dengan gelombang cahaya yang memiliki panjang berbeda-beda ketika berinteraksi dengan zat yang berbeda. Molekul air sangat baik menyerap gelombang cahaya yang lebih panjang.

Dengan demikian, ketika sinar matahari mengenai air, warna merah dan jingga akan terserap. Sedangkan warna biru yang gelombangnya lebih pendek sebagian besar akan dipantulkan kembali ke mata kita.

Selain warna biru, kita mungkin melihat warna hijau dan warna lain di dalam air. Warna ini muncul hasil dari pantulan cahaya matahari beserta pantulan partikel atau sedimen di dalam laut.

Nah, sekarang detikers sudah tahu kan penjelasan ilmiah mengapa langit berwarna biru? Semoga bermanfaat.




(bai/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads