Berdasarkan dari gerak muatannya, listrik terdiri dari listrik statis dan dinamis. Pada dasarnya, listrik tidak bisa kita lihat namun pengaruhnya bisa dilihat, didengar, dicium, bahkan disentuh (seperti saat kita tersengat listrik).
Lebih lanjut, ketahui perbedaan statis dan dinamis dalam listrik berikut ini.
Perbedaan Listrik Statis dan Dinamis
Secara umum, perbedaan listrik statis dan dinamis yaitu dari pergerakan muatannya. Dalam hal ini, listrik statis muatannya cenderung tidak bergerak (diam), sedangkan listrik dinamis muatannya bergerak atau mengalir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Listrik statis merupakan fenomena listrik yang muncul saat partikel bermuatan ditransfer dari suatu benda ke benda lain. Di mana, saat benda-benda yang punya aliran listrik saling bertautan tanpa sumber daya listrik. Perpindahan muatan ini terjadi karena dua benda yang saling bergesekan.
Sedangkan, listrik dinamis adalah listrik dengan muatan bergerak. Muatan yang bergerak tersebut menyebabkan munculnya arus listrik (listrik yang mengalir).
Dilansir dari laman Difference Between, pada listrik statis tidak ada aliran elektron, hal tersebut disebabkan karena ketidakseimbangan muatan positif dan negatif saja. Jadi, elektron tetap diam.
Sementara, pada listrik dinamis, aliran elektron bisa terjadi dalam satu arah atau bisa berubah arah secara berulang-ulang (arus bolak-balik).
Contoh Listrik Statis
Dikutip dari Modul Fisika Kelas XII yang disusun oleh Issi Anissa, berikut merupakan contoh penerapan listrik statis di kehidupan sehari-hari, antara lain:
1. Penggunaan Printer Laser
Printer laser bekerja dengan muatan listrik statis. Ketika drum yang bermuatan positif berputar, laser akan bersinar melintasi permukaan yang tidak bermuatan.
Kemudian, laser akan menggambar pada kertas yang bermuatan negatif. Selesai melewati drum yang berputar, kertas akan melewati fuser.
Saat bagian fuser kertas akan mengalami pemanasan, yang menyebabkan kertas akan terasa panas pada saat keluar dari printer.
2. Terjadinya Petir
Petir termasuk salah satu contoh dari fenomena listrik statis. Pasalnya, petir terjadi karena ada perpindahan elektron.
Petir hanya muncul dengan waktu yang singkat, saat elektron bebas berhasil pindah tempat, nantinya petir akan hilang. Saat langit kelebihan elektron, petir pun muncul mengarah ke daerah yang punya elektron yang lebih sedikit.
Akibat elektron di langit terlalu menumpuk, petir akan secara cepat menyambar benda-benda (terutama tinggi) di bumi.
Contoh Listrik Dinamis
Listrik dinamis ada dalam arus yang bersirkulasi di sirkuit listrik apa pun. Contoh listrik dinamis banyak kita temukan di kehidupan sehari-hari, seperti pada kulkas, handphone, baterai, hingga kulkas.
Lebih lanjut, berikut adalah penjelasan mengenai contoh penerapan listrik dinamis:
1. Lampu Senter
Umumnya lampu senter bisa menyala menggunakan baterai, yang menjadi sumber dayanya. Dari baterai tersebutlah senter menggunakan listrik dinamis. Di mana, ada arus listrik dialirkan yang kemudian diubah menjadi energi cahaya.
2. Kulkas
Sumber listrik kulkas berasal dari aliran kabel listrik. Dalam hal ini, energi listrik akan menghasilkan arus dinamis yang kemudian diubah menjadi suhu, dengan membekukan udara hingga ke suhu tertentu (sehingga membuatnya menjadi dingin).
Itulah penjelasan mengenai perbedaan listrik statis dan dinamis beserta contohnya masing-masing. Semoga bermanfaat.
(khq/inf)