Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah memperingatkan adanya cuaca ekstrem yang masih mengintai sebagian besar wilayah Indonesia sampai Februari mendatang. Masyarakat pun telah diminta untuk waspada dan bersiap akan potensi bencana hidrometeorologi.
"Cuaca ekstrem ini dapat terjadi selama periode puncak musim hujan yaitu di bulan Januari dan Februari. Potensi hujan lebat hingga sangat lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi masih memiliki peluang yang tinggi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia," jelas Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta pada (12/1/2024) lalu, dikutip dari rilis dalam laman BMKG.
Terkait bencana hidrometeorologi dampak potensi hujan lebat, BMKG juga memperingatkan wilayah-wilayah mana saja yang berstatus siaga dan waspada pada akhir pekan ini, berdasarkan dampak hujan lebat di Indonesia. Ayo cek, apakah tempat tinggalmu termasuk?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 3 Awan Ini Menandakan Cuaca Ekstrem |
Wilayah Terdampak Hujan Lebat
Dikutip dari akun Instagram resmi BMKG, berikut ini prakiraan wilayah dengan kategori siaga dan waspada bencana hidrometeorologi dampak potensi hujan lebat, berdasarkan data valid 19 Januari 2024 pukul 07.00 WIB sampai 20 Januari 2024 pukul 07.00 WIB:
- Jawa Barat: siaga
- Jawa Tengah: siaga
- Banten: siaga
- Kalimantan Barat: siaga
- Sulawesi Selatan: siaga
- Aceh: waspada
- Sumatera Utara: waspada
- Riau: waspada
- Jambi: waspada
- Sumatera Selatan: waspada
- Bengkulu: waspada
- Lampung: waspada
- Kepulauan Bangka Belitung: waspada
- Kepulauan Riau: waspada
- DKI Jakarta: waspada
- Daerah Istimewa Yogyakarta: waspada
- Jawa Timur: waspada
- Bali: waspada
- Nusa Tenggara Barat: waspada
- Kalimantan Tengah: waspada
- Kalimantan Selatan: waspada
- Kalimantan Timur: waspada
- Kalimantan Utara: waspada
- Sulawesi Utara: waspada
- Sulawesi Tengah: waspada
- Sulawesi Tenggara: waspada
- Sulawesi Barat: waspada
- Maluku Utara: waspada
- Papua Barat: waspada
- Papua: waspada
Menurut Kepala BMKG, adanya cuaca ekstrem yang mengancam hingga Februari mendatang disebabkan oleh monsun Asia, daerah tekanan rendah yang terpantau di sekitar Laut Timor, Teluk Carpentaria, dan Samudra Hindia barat Sumatera, juga fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersama dengan aktifnya gelombang Rossby ekuatorial.
(nah/nwk)