Pengertian Klorofil, Jenis, serta Manfaatnya untuk Tumbuhan dan Manusia

ADVERTISEMENT

Pengertian Klorofil, Jenis, serta Manfaatnya untuk Tumbuhan dan Manusia

Elmy Tasya Khairally - detikEdu
Rabu, 17 Jan 2024 06:00 WIB
Ilustrasi klorofil atau zat hijau daun.
Ilustrasi klorofil atau zat hijau daun. Foto: Getty Images/Naphat Ittipong
Jakarta -

Klorofil dikenal sebagai zat hijau daun yang membantu proses fotosintesis. Terdapat banyak manfaat dari klorofil, baik untuk tumbuhan dan juga manusia.

Penelitian menunjukkan, konsumsi makanan tinggi klorofil dapat meningkatkan kualitas kesehatan menjadi lebih baik.

Mengenal Klorofil

Klorofil berasal dari bahasa Yunani, yaitu chloros yang berarti hijau dan phyllon yang berarti daun. Menurut buku Keamanan Pangan oleh Sri Anggraini, klorofil adalah pigmen pemberi warna pada kloroplas sel tanaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian klorofil terdistribusi dalam daun. Hal inilah yang membuat klorofil disebut sebagai zat hijau daun.

Klorofil ada di seluruh tanaman yang berwarna hijau, misalnya batang, akar, buah dan biji yang berwarna hijau. Zat ini ditemukan dalam banyak tanaman, algae dan cyanobacteria.

ADVERTISEMENT

Jenis Klorofil

Klorofil terbagi menjadi beberapa jenis, mulai dari a, b, c, d, e dan f. Mengutip buku Pengantar Fungsional oleh Fitri Wahyuni dkk, klorofil a, b, c, d, f mempunyai sifat pigmentasi yang berbeda.

Klorofil a dan b sebagian besar ditemukan pada jaringan tanaman yang dapat dimakan, sementara klorofil c, d, dan f sebagian besar ada pada cyanobacteria, diatom hingga beberapa jenis ganggang tertentu.

1. Klorofil a

Pigmen klorofil a merupakan pigmen terpenting dalam proses fotosintesis. Jenis klorofil ini memiliki tingkat penyerapan cahaya kuat. Pigmen klorofil ini banyak ditemukan pada semua jenis tumbuhan tingkat tinggi, beberapa ganggang, sianobakteri dan fototrof anaerob.

2. Klorofil b

Klorofil b terlihat pada ganggang hijau dan tumbuhan tingkat tinggi. Klorofil ini merupakan pigmen aksesori yang membantu klorofil a.

3. Klorofil c

Klorofil c banyak terdeteksi di ganggang laut seperti ganggang coklat, Diatom dan Dinoflagellata. Klorofil ini merupakan pigmen klorofil tidak biasa yang memiliki cincin porfirin.

4. Klorofil d

Klorofil d bisa terdapat di ganggang merah dan cyanobacteria. Organisme ini hidup di air yang dalam dan melakukan fotosintesis dengan menggunakan cahaya merah.

5. Klorofil e

Klorofil e adalah jenis klorofil yang langka. Klorofil ini ditemukan di beberapa ganggang emas.

6. Klorofil f

Klorofil f merupakan jenis klorofil baru. Klorofil ini baru ditemukan dan diketahui mampu menyerap cahaya infra merah. Klorofil f diidentifikasi dalam cyanobacteria berfilamen dari stromatolit.

Manfaat Klorofil pada Tumbuhan

Pada tumbuhan, klorofil berperan dalam fungsi metabolisme, seperti pertumbuhan dan respirasi (pernafasan). Perannya pada tanaman menyerupai fungsi sel darah merah manusia.

Struktur klorofil menyerupai hemoglobin. Bedanya yaitu atom sentral klorofil terdiri dari Mg2, sementara hemoglobin memiliki atom sentral Fe2. Fungsinya adalah sebagai alat transpor oksigen dan sari makanan ke seluruh sel yang membutuhkan.

Mengutip buku Seri Panduan Belajar dan Evaluasi Biology untuk SMP/MTs kelas VIII oleh Tim Matrix, pada fotosintesis, klorofil berfungsi untuk mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Pada tumbuhan berdaun hijau, klorofil menjadi zat warna yang paling dominan. Tumbuhan yang berdaun bukan hijau tetap memiliki klorofil, namun dengan jumlah yang tidak banyak.

Manfaat Klorofil untuk Manusia

Tak hanya untuk tumbuhan, klorofil juga memiliki manfaat untuk manusia. Berikut di antaranya:

1. Cegah Kerusakan DNA

DNA merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. Dalam susunan DNA, terkandung instruksi-instruksi yang spesifik mengenai apa yang harus dihasilkan oleh tiap-tiap sel.

Penelitian menunjukkan bahwa klorofil mengurangi kemampuan zat-zat karsinogenik untuk mengikat diri pada DNA dalam organ-organ utama tubuh. Mengkonsumsi klorofil sebanyak 300 mg setiap hari mampu mengurangi kerusakan DNA akibat aflatoksin (senyawa karsinogen) sebanyak 50%.

2. Menunjang Proses Metabolisme Tubuh

Dalam metabolisme tubuh, klorofil secara efisien melepaskan magnesium. Magnesium (Mg) sendiri memiliki peran yang begitu penting dalam struktur dan fungsi tubuh manusia.

Distribusi magnesium yaitu 66% di dalam tulang, 33% di dalam otot dan jaringan lunak, serta sekitar 1% dalam darah. Di dalam darah, sebanyak 55% magnesium ada dalam keadaan bebas dan secara fisiologis aktif. Sebanyak 30% berikatan dengan protein, dan 15% dalam bentuk anion kompleks.

3. Meningkatkan Proses Detoks Organ Hati

Bagian ekor klorofil bersifat lipofilik, yaitu menyukai lemak. Sehingga mampu menembus sel tubuh dengan cepat tanpa halangan.

Selanjutnya, klorofil bisa mengikat dan menarik keluar semua senyawa hidrokarbon berbahaya seperti obat-obatan yang tertimbun dalam tubuh, pengawet, pewarna, penguat rasa, nikotin, narkotik, logam berat, timbal dari asap kendaraan bermotor dan sebagainya.

Klorofil juga memiliki kemampuan dalam mengurangi radikal bebas dalam tubuh. Caranya yaitu memotong reaksi oksidasi berantai dari radikal bebas atau dengan cara menangkap radikal bebas.

Sehingga, radikal bebas tidak akan beraksi dengan komponen seluler. Dengan demikian, klorofil bisa membantu kinerja organ hati dalam tubuh.




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads