Kemiskinan relatif merupakan jenis kemiskinan yang termasuk contoh gejala sosial di lingkungan masyarakat. Hal ini merujuk pada perbedaan relatif tingkat kesejahteraan antar kelompok masyarakat.
Jenis kemiskinan ini merupakan konsep kemiskinan dengan standar kelayakan hidup individu/keluarga/kelompok atas kepemilikan materinya.
Simak penjelasan lebih lanjut mengenai kemiskinan relatif di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Kemiskinan Relatif
Dikutip dari modul Sosiologi Kemdikbud Kelas X yang disusun oleh Sri uji Partiwi, kemiskinan relatif adalah kondisi individu atau sekelompok orang yang masih merasa miskin jika dibandingkan dengan orang/kelompok lain.
Walaupun, sejatinya mereka masih bisa memenuhi kebutuhan mendasar hidupnya (tapi hanya pas-pasan).
Baca juga: 6 Contoh Kemiskinan Berdasarkan Jenisnya |
Dalam tinjauan literatur yang dimuat pada Universitas Indonesia (UI) Library, kemiskinan relatif termasuk kategori kemiskinan yang ditentukan oleh perbandingan relatif tingkat kesejahteraan antar penduduk.
Paham kemiskinan relatif merujuk pada kemiskinan dari dimensi ketimpangan antar kelompok penduduk.
Mereka yang digolongkan miskin, sudah bisa mencukupi hak dasarnya. Namun, tingkat keterpenuhannya berada di lapisan terbawah.
Tidak berfokus pada pengukuran garis kemiskinan, pendekatan ketimpangan ada pada besarnya perbedaan antara 20 atau 10 persen masyarakat paling bawah dengan 80 atau 90 persen masyarakat lainnya.
Terkadang, kemiskinan relatif digambarkan sebagai "deprivasi relatif". Pasalnya, mereka termasuk dalam kategori ini tidak hidup dalam kemiskinan total.
Dilansir dari laman Habitat for Humanity, pendekatan kemikisnan relatif ditetapkan dari tingkat (yang bisa diubah) mengenai apa yang bisa diandalkan oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Siapa pun yang berada di bawah itu dihitung dalam kategori ini. Dengan demikian, kemiskinan relatif diukur dengan masyarakat yang bersangkutan dan bergantung pada tingkat pembangunan negara.
Contoh Kemiskinan Relatif
Dalam kemiskinan relatif, bisa dibilang mereka punya sejumlah uang, tapi masih belum cukup uang untuk menikmati standar hidup yang sama seperti orang lain di negaranya atau lingkungannya.
Standar hidup tersebut bisa berupa berupa rumah yang aman, kendaraan, TV, internet, pakaian bersih, bahkan pendidikan.
Kondisi yang termasuk bentuk kemiskinan relatif bisa digambarkan dengan contoh berikut.
Ada seorang buruh berangkat ke pabrik hanya menggunakan sepeda. Namun, ia menyadari bahwa teman-temannya sudah memiliki sepeda motor, ketika itu pun ia merasa kurang mampu dibandingkan teman-temannya itu.
Contoh lainnya, dikutip dari Psikobuana Jurnal Ilmiah Psikologi bagian M. Enoch Markum, jika dibandingkan antara penduduk miskin, secara umum penduduk miskin di perkotaan seperti di Jakarta merupakan contoh kemiskinan relatif.
Alasannya, di satu pihak biaya hidup mereka tinggi karena tinggal di perkotaan. Namun, relatif tersedia lapangan kerja di sektor informal. Contohnya pedagang asongan, tukang parkir, buruh bangunan, atau pedagang kaki lima.
Meskipun penghasilan orang miskin di Jakarta bisa tergolong lumayan, tapi mereka masih susah untuk bertahan hidup di Jakarta. Hal itu bisa terjadi karena tuntutan biaya hidup yang tinggi.
Penyebab Kemiskinan Relatif
Pada dasarnya, sebagian besar ketidakmampuan seseorang dalam hal kemiskinan relatif ditentukan oleh individu sendiri. Kemiskinan relatif bisa berubah tergantung pada pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Banyak hal yang menyebabkan orang masuk kedalam kategori miskin. Dilansir dari laman Study, berikut adalah faktor penyebab kemiskinan relatif:
- Rendahnya pendapatan dan aset untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Contohnya, tempat tinggal, makan, kesehatan, dan pendidikan
- Pengangguran
- Kurangnya pendidikan
- Kurangnya akses terhadap suatu layanan atau ketidakmampuan untuk bersuara di depan institusi negara dan masyarakat
Itu tadi penjelasan mengenai maksud dan contoh kemiskinan relatif. Kesimpulannya, kemiskinan relatif terjadi saat masyarakat tidak mampu memperoleh pendapatan yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup rata-rata, jika dibandingkan dengan masyarakat lainnya.
(khq/inf)