Sejarah Panjang Perkembangan Teknologi Persenjataan dan Dampaknya

ADVERTISEMENT

Sejarah Panjang Perkembangan Teknologi Persenjataan dan Dampaknya

Kholida Qothrunnada - detikEdu
Selasa, 02 Jan 2024 19:45 WIB
Ilustrasi perang.
Foto: Suzy Brooks/Unsplash
Jakarta -

Teknologi persenjataan selalu telah mengalami perkembangan dan semakin maju dari masa ke masa. Peradaban manusia juga mengiringi perkembangan ini.

Ketahui penjelasan mengenai perkembangan teknologi persenjataan dan dampaknya di bawah ini.

Sejarah Perkembangan Teknologi Persenjataan

Dikutip dari modul Sejarah terbitan Kemdikbud Kelas XII, zaman dahulu di era tradisional, senjata berfungsi sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan dan bertahan hidup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara pada zaman modern, senjata menjadi perhatian kolektif sebuah negara dunia sebagai alat berperang.

Di dunia militer, untuk tujuan peperangan, perkembangan senjata meliputi peralatan, struktur, dan kendaraan yang digunakan secara khusus.

ADVERTISEMENT

Teknologi persenjataan, taktik penggunaannya, dan faktor psikologis dari pengguna senjata tersebut juga menjadi hubungan penting dalam hal ini.

Dirangkum dari laman Britannica, teknologi perang terbagi menjadi lima kategori, yakni:

  1. Senjata ofensif untuk merugikan musuh
  2. Senjata defensif untuk menangkal serangan ofensif
  3. Teknologi transportasi untuk menggerakkan tentara dan persenjataan
  4. komunikasi untuk mengkoordinasikan pergerakan angkatan bersenjata
  5. Sensor untuk mendeteksi lawan

Zaman Prasejarah

Di zaman prasejarah, awal bukti tentang teknologi khusus perang di bangun sekitar 8000 SM. The stone walls of Jericho menjadi bukti yang mewakili teknologi pertama yang dianggap punya tujuan militer.

Perkakas batu pertama berumur ratusan ribu tahun, sedangkan kemunculan alat persenjataan seperti mata panah pertama berumur lebih dari 60.000 tahun lalu.

Peralatan berburu, seperti pelempar tombak (atlatl), busur sederhana, lembing, dan pengumban juga termasuk alat yang memiliki potensi militer yang besar.

Tapi, peralatan pertama yang diketahui dirancang dengan sengaja sebagai senjata ofensif yaitu gada dari Zaman Khalkolitik atau zaman perunggu awal.

Zaman Logam

Ditandai dengan penggunaan sebagai ornamen dan artefak seremonial, pengerjaan logam juga diterapkan pada produksi persenjataan.

Helm dan pelindung tubuh dari elektrum, mungkin dimaksudkan untuk penggunaan pertahanan dalam perang. Benda ini telah ditemukan di pemakaman Mesir dan Mesopotamia, dari milenium ke-2 dan ke-3 SM .

Zaman Klasik (1000 SM -400 M)

Hal ini ditandai dengan munculnya persenjataan besi dalam jumlah besar pada zaman kuno akhir hingga jatuhnya Romawi.

Zaman Kavaleri (400 M -1350 M)

Zaman kavaleri diawali di Eropa secara tradisional, yang dimulai dengan penghancuran legiun kaisar Romawi Valens pada pertempuran Adrianople di tahun 378 M. Penghancuran itu dilakukan oleh penunggang kuda Gotik.

Sejak abad ke-3, suku-suku Jermanik menyerbu perbatasan Roma mungkin telah terobosan dalam peternakan kuda.

Abad ke-7 dan setelahnya pada penaklukan Arab, ras kuda Arab menjadi penentu utama taktik kesuksesan. Ada juga teknologi pendukung persenjataan seperti pelana, lingkar, dan tali kekang.

Bangsa Mongolia

Pasukan Mongol yang dipimpin Jenghis Khan dan penerus langsungnya bergantung pada kawanan besar kuda poni Mongolia. Ini terjadi pada abad ke-13.

Adapun senjata utama prajurit Mongol, di antaranya busur melengkung komposit.

Revolusi Infanteri (1200-1500 M)

Pada pertengahan abad ke-9, panah otomatis sebagai peralatan militer di sepanjang tepi utara Mediterania. Hal ini menandai semakin besarnya perbedaan antara teknologi perang di Eropa dan di seluruh dunia.

Revolusi Mesiu (1300-1650 M)

Secara teknologi, bubuk mesiu adalah jembatan kesenjangan antara era abad pertengahan dan modern. Di akhir abad ke-19, bubuk hitam digantikan oleh propelan berbasis nitroselulosa.

Sehingga tenaga uap telah menjadi revolusi ilmiah,yang menandai era elektronik serta mesin pembakaran internal.

Tahun 1750 - 1800-an

Dikutip dari New Scientist, di era ini, roket menjadi perlengkapan di medan perang. Sebagai contohnya pada peperangan antara Sultan India Fateh Ali Tippu melawan Inggris.

Sultan Fateh Ali Tippu berhasil mengerahkan artileri roket dalam melawan Inggris. Kemudian Sir William Congreve mengembangkan teknologi roket untuk melawan serangan tersebut, yang diberi nama Congreve roket.

Tahun 1914

Selama perang dunia I, tank pertama kali diperkenalkan oleh tentara Inggris.

Tahun 1960 hingga 2000-an

Di tahun 1960an, Uni Soviet mulai mengembangkan torpedo superkavitasi. Pada 1997, Amerika juga mengembangkan pesawat mereka sendiri.

Berdasarkan periode sejarah, dari prasejarah hingga abad ke-18, adapun yang termasuk dalam senjata teknologi militer modern, di antaranya:

  • Small arm
  • Artileri
  • Sistem roket dan rudal
  • Senjata nuklir
  • Benteng pertahanan
  • Tank
  • Kapal angkatan laut
  • Kapal selam
  • Pesawat militer
  • Sistem peringatan
  • Komunikasi militer

Faktor Perkembangan Teknologi Persenjataan

Pada masa lalu, penyebaran teknologi persenjataan terjadi secara bertahap dan tidak merata.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya transportasi yang lambat dan kapasitasnya kecil, teknologi pertanian tidak lebih maju dibandingkan teknologi perang.

Hal inilah yang membuat sebagian besar energi mereka digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri.

Faktor tadi juga menyebabkan sedikit surplus ekonomi, sehingga masyarakat hanya memiliki sedikit sumber daya yang tersedia untuk teknologi militer khusus.

Kondisi pertumbuhan ekonomi yang rendah itu tidak akan menghasilkan investasi besar dalam bidang persenjataan. Faktor lainnya yaitu karena tingkat absolut perkembangan teknologi masih rendah.

Pada akhir abad ke-15 M, kemajuan teknologi transportasi muncul sehingga dunia mempunyai sejumlah ekosfer di bidang militer. Kelompok yang paling terlihat kemajuan tersebut berada di Mesoamerika, Jepang, India-Asia Tenggara, Tiongkok, dan Eropa.

Kemajuan metode transportasi dan peperangan menyebabkan hilangnya ekosfer regional, serta penyerapannya ke dalam ekosfer Eropa. Hal itu dimulai sejak abad ke-12, pada penaklukan Mongol atas Tiongkok dan invasi ke Eropa.

Di ke-15 dan ke-16, kapal-kapal samudra yang dipersenjatai dengan senjata mesiu juga telah berkembang.

Dampak Perkembangan Teknologi Persenjataan

Pengaruh atau dampak teknologi persenjataan bisa positif dan negatif. Berikut penjelasanya.

Dampak Negatif

Dampak negatif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi persenjataan, di antaranya:

  • Adanya penyalahgunaan persenjataan, menjadi senjata pemusnah massal yang mengancam manusia.
  • Bisa melahirkan potensi konflik atau perang antar negara.
  • Sebagai alat perburuan yang bisa mengancam eksistensi makhluk hidup di suatu daerah.
  • Penggunaan biaya yang dikeluarkan bisa sangat besar.

Dampak Positif

Dampak positif dari perkembangan teknologi persenjataan, antara lain:

  • Perkembangan teknologi persenjataan bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Sarana pertahanan dan keamanan regional, lokal, nasional, serta global.
  • Memunculkan jenis usaha baru di bidang persenjataan.
  • Membantu dalam pembangunan sarana dan prasarana fisik, terutama yang bersifat berat seperti pertambangan dan pembukaan lahan baru.

Itu tadi penjelasan mengenai sejarah perkembangan teknologi persenjataan, beserta manfaat dan dampak yang ditimbulkannya.




(khq/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads