Anemometer (Alat Pengukur Laju Angin): Fungsi, Jenis, dan Cara Penggunaan

ADVERTISEMENT

Anemometer (Alat Pengukur Laju Angin): Fungsi, Jenis, dan Cara Penggunaan

Kholida Qothrunnada - detikEdu
Kamis, 28 Des 2023 20:15 WIB
Anemometer, alat pengukur kecepatan angin.
Anemometer mangkuk. Foto: education.nationalgeographic.org
Jakarta -

Anemometer adalah alat untuk mengukur kecepatan dan tekanan angin. Alat ini biasa digunakan di hampir semua stasiun/balai cuaca.

Dikutip dari Buku Ajar Energi Baru Dan Terbarukan oleh Arridina Susan Silitonga dan Husin Ibrahim, anemometer berasal dari bahasa Yunani 'anemos' yang artinya angin.

Anemometer pertama kali diperkenalkan tahun 1450 oleh Leon Battasia Alberti dari Italia. Simak fungsi, jenis, hingga cara penggunaannya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anemometer Sebagai Alat untuk Mengukur Laju Angin

Dikutip dari laman National Geographic, anemometer merupakan alat yang penting bagi ahli meteorologi dan fisikawan. Pasalnya, dengan mengetahui kecepatan angin mereka bisa mempelajari pola cuaca dan mempelajari cara udara bergerak.

Dalam melaporkan kecepatan angin, besaran yang diukur atau satuan anemometer yaitu meter per detik (m/s), mil per jam (mph), kilometer per jam (kph), atau knot.

ADVERTISEMENT

Fungsi Anemometer

Secara umum, fungsi anemometer di antaranya:

  • Menghitung jumlah putaran untuk mengukur kecepatan angin.
  • Memperkirakan kecepatan dan arah arus.
  • Memperkirakan cuaca.
  • Memperkirakan tinggi gelombang laut

Jenis-jenis Anemometer

Berdasarkan fungsinya, terdapat dua jenis anemometer yaitu velocity anemometer dan pressure anemometer.

Pressure anemometer digunakan untuk mengukur tekanan angin. Sementara velocity anemometer adalah anemometer untuk mengukur kecepatan angin.

Tipe ini lebih banyak digunakan. Salah satu jenis velocity anemometer yaitu hot wire anemometer (pengkonversi perubahan temperatur menjadi kecepatan angin).

Sejatinya, ada banyak sekali jenis anemometer. Di antaranya yaitu anemometer dengan propeler, anemometer mangkuk, anemometer digital, dan anemometer high range dan low range.

Semua fungsi anemometer tersebut sama, yaitu untuk mengukur kecepatan angin. Bedanya terletak pada prinsip kerja dan cara penggunaannya.

Cara Kerja Anemometer

Pada jenis anemometer mangkuk, saat tertiup angin, mangkuk atau baling-baling yang ada pada anemometer akan bergerak mengikuti arah angin. Angin sangat berperan dalam membuatnya berputar.

Di mana, kecepatan putaran akan menunjukkan kecepatan angin yang bertiup. Anemometer mangkuk merupakan jenis anemometer yang umumnya digunakan di stasiun meteorologi.

Di dalam anemometer, ada alat pencacah yang akan menghitung kecepatan angin. Kecepatan angin bisa diketahui dari jumlah putaran dalam satu detik.

Semakin tinggi kecepatan angin, maka semakin besar juga daya yang dibutuhkan untuk menjaga suhu kawat tetap konstan.

Cara Penggunaan Anemometer Digital

Dalam ebook IPA Terpadu (Biologi, Kimia, Fisika) oleh Djoko Arisworo, dkk., supaya bisa memahami penggunaan anemometer, berikut merupakan contoh langkah-langkah penggunaan anemometer digital:

  • Tentukan arah angin. Kamu perlu menghadap ke arah yang berlawanan dari arah angin.
  • Nyalakan anemometer.
  • Pastikan layar tampilan anemometer ke arahmu dan angin akan datang dari belakang layar tampilan.
  • Di layar tampilan, perhatikan angka yang menunjukan kecepatan angin.
  • Jika angka kecepatan telah konstan, maka tekan tombol hold.
  • Lalu, catat hasilnya.

Itu tadi penjelasan anemometer sebagai alat untuk mengukur kecepatan angin, lengkap dengan jenis hingga cara kerjanya.




(khq/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads