Apakah detikers pernah mendengar istilah panelis? Kata tersebut sepertinya kerap muncul dalam penyelenggaraan debat capres-cawapres.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), panelis merupakan kata benda yang merujuk pada peserta diskusi panel. Untuk mengetahui lebih dalam tentang panelis, yuk simak penjelasan berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Panelis?
Dalam bahasa Inggris, istilah panelis (panelist) berasal dari kata 'panel' membawa makna sekumpulan orang yang dilantik untuk menggarap tugas tertentu.
Dikutip dari buku Supervisi Pendidikan: Fungsi Kepemimpinan, Pembelajaran, dan Penjaminan Mutu oleh Arif Budi Raharjo, panelis umumnya terdiri atas pakar-pakar ahli di bidang yang menjadi bahasan dalam forum diskusi.
Sementara itu, Apri Damai Sagita Krissandi dan rekan-rekan dalam buku Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk SD menjelaskan panelis adalah sekelompok kecil yang terdiri dari 3 sampai 6 orang ahli dalam bidangnya dan mendiskusikan topik di hadapan peserta diskusi.
Seorang panelis harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang topik yang akan dibahas. Kompetensi ini akan memberikan kredibilitas presentasinya dan meningkatkan kepercayaan audiens terhadap bahasan dalam forum tersebut.
Tujuan diadakannya panelis adalah untuk meneliti suatu masalah secara terbuka sehingga memperoleh pemahaman terkait topik dari berbagai sudut pandang panelis-panelis.
Panelis bertanggung jawab untuk menyampaikan sudut pandangnya akan suatu topik dalam sesi yang disediakan melalui percakapan atau debat dengan sesama panelis.
Wawasan panelis dari pengalaman pribadi atau profesional diharapkan mampu memberikan dimensi tambahan pada topik yang sedang dibahas.
Misalnya, pada debat publik capres-cawapres, pembedahan visi misi dan program yang ditawarkan oleh pasangan calon dapat terjawab melalui pertanyaan panelis.
Panelis dalam debat publik harus diberikan keleluasaan untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat eksploratif kepada pasangan calon.
Oleh karena itu, pemilihan panelis biasanya merujuk pada kemampuan mendalam mereka di bidang tersebut.
Tugas Panelis dalam Debat Capres-Cawapres
Hikmahanto Juwana, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) menjelaskan beberapa peran dan fungsi panelis dalam debat capres cawapres. Berikut beberapa tugas panelis dalam debat capres-cawapres seperti dijelaskan Hikmahanto, dikutip dari Antara News:
- Melontarkan sejumlah pertanyaan untuk mengendalikan bahasan debat.
- Membantu publik untuk mengorek lebih jauh kapabilitas capres cawapres dalam berbagai hal.
- Merumuskan pertanyaan sebagai bentuk keingintahuan masyarakat namun tidak untuk menyulitkan capres-cawapres.
- Berperan sebagai masyarakat yang haus akan informasi para calon dan peka terhadap kondisi terkini dalam masyarakat.
- Dapat mengejar jawaban yang disampaikan oleh para calon, tetapi dengan tujuan mendapatkan ketegasan jawaban.
- Menanyakan hal yang harus relevan dengan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
- Dapat melontarkan pertanyaan yang memunculkan kontroversi di masyarakat untuk mengetahui aliran politik para calon.
- Mempertanyakan program yang diusung calon agar sedapat mungkin masyarakat membedakan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing program.
- Menyampaikan pertanyaan dalam bahasa yang mudah dipahami agar calon ataupun publik tidak kesulitan memahami konteks.
Peran panelis dalam debat tidak hanya tentang menyampaikan argumen dengan baik tetapi juga menciptakan lingkungan debat yang produktif dan bermanfaat bagi audiens.
Itulah penjelasan tentang panelis yang merujuk pada sekelompok pakar yang terlibat pada diskusi. Semoga bermanfaat!
(twu/twu)