- Ukuran Tubuh Brachiosaurus
- Habitat Brachiosaurus
- Makanan Brachiosaurus
- Penemuan Fosil Brachiosaurus
- Apakah Brachiosaurus dan Brontosaurus Berbeda? - Brachiosaurus Lebih Berat dari Brontosaurus - Brontosaurus Lebih Panjang dari Brachiosaurus - Kaki Belakang Brontosaurus Lebih Panjang - Tumbuhan yang Dimakan
Berbagai jenis dinosaurus hidup di zaman prasejarah pada ratusan juta tahun lalu. Kini, kelompok binatang purba itu telah musnah. Di antara spesies yang pernah ada, salah satunya yaitu Brachiosaurus.
Brachiosaurus merupakan spesies dinosaurus yang unik. Leher dan ekornya panjang, kepala kecil, serta memiliki empat kaki yang bagaikan deretan pilar. Kalau diamati, Brachiosaurus mirip seperti jerapah tapi ukurannya jauh lebih raksasa.
Makin penasaran dengan Brachiosaurus? Yuk, simak artikel berikut untuk kenalan lebih jauh dengan jenis dinosaurus satu ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ukuran Tubuh Brachiosaurus
Dilansir laman Live Science, Brachiosaurus termasuk klasifikasi Sauropoda, yakni dinosaurus berukuran besar yang dicirikan oleh leher dan ekor panjang.
Brachiosaurus memiliki kaki depan yang lebih panjang daripada kaki belakangnya. Ini yang menyebabkan punggung mereka miring.
Meski tidak diketahui secara pasti, tubuh binatang purba ini memiliki panjang sekitar 18-22 meter. Selain itu, Brachiosaurus kemungkinan punya berat sekitar 62 ton menurut studi 2014.
Pada saat penemuan fosilnya di 1903, Brachiosaurus dinyatakan sebagai dinosaurus terbesar yang pernah ada. Namun kini tidak lagi, lantaran ada dinosaurus lain dari Sauropoda yang diyakini lebih besar dan lebih berat darinya.
Habitat Brachiosaurus
Brachiosaurus diperkirakan hidup sekitar 155,7 juta sampai 150,8 juta lalu, selama pertengahan hingga akhir periode Jurasik atau Jura.
Para ahli paleontologi sebelumnya pernah meyakini Brachiosaurus hidup di dalam air lantaran lubang hidungnya yang berada di bagian atas kepala. Selain itu, karena ukurannya yang sangat besar juga Brachiosaurus dipercaya menghabiskan waktu di dalam air.
Namun, penelitian tahun 2014 menemukan bahwa Brachiosaurus tinggal di daratan. Ini karena klasifikasi Sauropoda memiliki kantong berisi udara di dalam tubuh yang akan membuat mereka mengapung dan tidak stabil jika masuk ke air yang dalam.
Makanan Brachiosaurus
Dilihat dari fosilnya, Brachiosaurus punya moncong yang lebar dan tulang rahang tebal yang memiliki gigi berbentuk sendok. Kerangka mulut seperti ini cocok digolongkan sebagai hewan pemakan tumbuh-tumbuhan atau herbivora.
Brachiosaurus memakan pohon jenis konifera, gingko, dan sikas. Memasuki dewasa, binatang purba ini kemungkinan bisa makan hingga 400 kilogram bahan tanaman kering setiap harinya.
Para ilmuwan bahkan percaya bahwa Brachiosaurus menelan tumbuhan secara utuh karena struktur giginya yang cocok untuk mengupas vegetasi tapi tidak memecah potongan besar tanaman.
Brachiosaurus juga termasuk dinosaurus Sauropoda. Disebut-sebut, seluruh spesies ini tergolong herbivora.
Penemuan Fosil Brachiosaurus
Fosil yang diduga Brachiosaurus (B. altithorax) ditemukan di Grand River Valley, Colorado, Amerika Serikat pada 1900. Ahli paleontologi yang menemukan kerangka ini yakni Elmer Riggs, dan ia menamakan temuannya itu dengan sebutan Brachiosaurus pada 1903.
Penemuan fosil Brachiosaurus oleh Riggs bukanlah yang pertama. Pada 1883, seorang ilmuwan bernama Othniel Marsh menemukan tengkorak Brachiosaurus di dekat Garden Park, Colorado.
Awalnya, Marsh mengira bahwa itu adalah kerangka Brontosaurus. Barulah pada 1998, para ahli mengidentifikasinya bahwa fosil yang ditemukan Marsh merupakan tengkorak Brachiosaurus.
Selain itu, fosil Brachiosaurus juga ditemukan di sejumlah lokasi, seperti di Utah, Oklahoma, dan Wyoming di Amerika Utara.
Apakah Brachiosaurus dan Brontosaurus Berbeda?
Brachiosaurus kerap kali disamakan dengan Brontosaurus. Padahal, keduanya berbeda.
Dikutip dari laman Paultons Park, Brontosaurus pertama kali ditemukan pada 1879. Brontosaurus juga sangat mirip dengan Apatosaurus yang pernah ditemukan pada 1877, sehingga diklasifikasikan ulang sebagai jenis Apatosaurus pada 1903.
Namun pada 2015, Brontosaurus ditetapkan menjadi spesies dinosaurus yang valid lagi.
Lantas, apa perbedaan Brachiosaurus dan Brontosaurus? Berikut perbedaan Brontosaurus dan Brachiosaurus:
- Brachiosaurus Lebih Berat dari Brontosaurus
Brachiosaurus lebih besar dan lebih berat daripada Brontosaurus. Brontosaurus memiliki berat sekitar 15 ton, sementara Brachiosaurus lebih berat tiga kali lipatnya. Sehingga berat Brachiosaurus diperkirakan 58-62 ton.
- Brontosaurus Lebih Panjang dari Brachiosaurus
Kalau Brachiosaurus memiliki panjang sekitar 18-22 meter, sedangkan Brontosaurus punya panjang tubuh antara 22-25 meter.
- Kaki Belakang Brontosaurus Lebih Panjang
Brachiosaurus dan Brontosaurus sama-sama memiliki empat kaki, tapi ada perbedaan di antara keduanya.
Kalau Brachiosaurus punya kaki depan yang lebih panjang dan kaki belakang yang pendek. Sementara Brontosaurus sebaliknya. Brontosaurus punya kaki depan yang lebih pendek dibanding kaki belakangnya.
- Tumbuhan yang Dimakan
Baik Brontosaurus dan Brachiosaurus sama-sama tergolong herbivora. Namun, Brachiosaurus memakan tumbuhan di tempat yang lebih tinggi alias puncak pohon, sedangkan Brontosaurus biasanya makan tanaman di permukaan tanah.
Itu dia penjelasan tentang Brachiosaurus, mulai dari ukuran, habitat, hingga penemuan fosilnya. Selain itu, ada juga info bedanya Brachiosaurus dan Brontosaurus. Jadi, sekarang detikers sudah mengenal lebih dalam dinosaurus satu ini kan?
(fds/fds)