Mengenal Contingenten, Kebijakan yang Diterapkan VOC kepada Rakyat Indonesia

ADVERTISEMENT

Mengenal Contingenten, Kebijakan yang Diterapkan VOC kepada Rakyat Indonesia

Elmy Tasya Khairally - detikEdu
Selasa, 19 Des 2023 15:45 WIB
Ilustrasi VOC.
Ilustrasi VOC. Foto: Situs Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo Kemendikbud
Jakarta -

VOC adalah kongsi dagang terbesar dari Belanda yang menguasai pusat perdagangan di wilayah Asia. Mengutip laman SMA 13 Semarang, tujuan berdirinya VOC adalah mendapatkan rempah-rempah dan menghindari persaingan tak sehat antar pedagang Belanda.

Di kala itu ada berbagai kebijakan yang dilakukan VOC, salah satunya adalah contingenten. Apa itu contingenten?

Contingenten Adalah

Mengutip buku Hukum Agraria oleh Ady Purwoto dkk, contingenten adalah kewajiban rakyat untuk membayar pajak sesuai dengan harga yang ditentukan oleh VOC. Pembayaran pajak dilakukan menggunakan hasil bumi tanpa sistem ganti rugi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuan dari contingenten adalah menambah kas keuangan VOC. Hal ini membuat penderitaan rakyat, sebab hasilnya harus sesuai dengan keinginan VOC. Pihak VOC tak segan melakukan kekerasan demi membuat rakyat Indonesia takut dan memenuhi keinginan penjajah.

VOC didirikan pada tahun 1602, kemudian bubar pada tahun 1799. Kekuasaan VOC lalu diambil alih pemerintah Republik Bataafsche di bawah kendali Prancis. Pada tahun 1808, Herman Willem Daendels diangkat menjadi gubernur jenderal untuk wilayah Indonesia. Kebijakan contingenten ini pun diteruskan olehnya.

ADVERTISEMENT

Contingenten kemudian dihapuskan oleh Thomas Stamford Raffles (1811-1816) saat Inggris menjajah Indonesia. Dia menerapkan sistem sewa tanah untuk pemasukan kas Inggris.
Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor. Sedangkan pemerintah, wajib membuat pasar untuk merangsang petani menanam tanaman ekspor yang paling menguntungkan.

Perbedaan Contingenten dan Verplichte Leveringen

Selain contingenten, ada juga kebijakan lain di bidang ekonomi yang diterapkan oleh VOC, yaitu verplichte leverenten. Dalam kebijakan ini, rakyat Indonesia harus menyerahkan hasil bumi kepada VOC dan tidak boleh menjualnya ke pihak lain.

Artinya, kebijakan ini memaksa rakyat menjual hasil buminya kepada VOC dengan harga yang telah ditetapkan VOC. Menurut buku Kreatif Tematik Tema 7 oleh Tim Tunas Karya beberapa hasil bumi yang wajib diserahkan kepada VOC adalah lada, kayu manis, beras, gula, dan hasil ternak.

Kebijakan VOC Lainnya

Ada dua kebijakan VOC lainnya yang diterapkan untuk rakyat Indonesia di bidang ekonomi. Berikut keduanya:

1. Ekstirpasi

Kebijakan ini adalah menebang kelebihan jumlah tanaman agar produksinya tidak berlebihan, sehingga harga bisa dipertahankan. Mengutip laman Kemdikbud, dalam hal ini VOC memiliki hak kekuasaan untuk menebang atau memusnahkan tanaman rempah-rempah ketika hasil produknya melebihi ketentuan.

2. Pelayaran Hongi

Menurut buku IPS untuk Kelas VII oleh Mamat Ruhimat, Nana Supriatna dan Kosim, arti sebenarnya dari hongi adalah kapal atau sejenis kora-kora. Pelayaran ini menggunakan perahu perang untuk mengawasi monopoli dagang VOC sekaligus menindak pelanggarnya. Hal ini bertujuan untuk mencegah penjualan rempah-rempah kepada orang lain, serta melaksanakan usaha ekstirpasi.

Itulah penjelasan mengenai contingenten dan perbedaannya dengan verpliche leverenten. Semoga artikel ini menambah pengetahuanmu ya.




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads