Pernahkah detikers mendengar istilah juice jacking? Juice jacking menjadi salah satu bentuk kejahatan di mana termasuk dalam serangan siber. Kejahatan ini terjadi ketika data pribadi seseorang di ponselnya dicuri ketika menggunakan kabel USB milik umum.
Juice jacking dapat dipahami sebagai bentuk peretasan (hack) dengan sengaja untuk mendapatkan informasi data-data penting. Lantas apa sebenarnya juice jacking itu?
Apa Itu Juice Jacking?
Istilah juice jacking pertama kali diperkenalkan pada tahun 2011. Hal tersebut sempat menjadi peringatan resmi yang dikeluarkan oleh badan keamanan nasional Amerika (National Security Agency/NSA) agar tidak sembarangan mengisi daya dengan port USB dari gawai orang lain, sebagaimana dilansir dari situs Bapenda Jabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari situs FCC, juice jacking merupakan sebuah taktik baru dalam pencurian data. Bentuk kejahatan ini terjadi ketika penjahat dapat mengakses perangkat elektronik yang terhubung dengan port USB, misalnya tempat pengisian daya baterai di fasilitas umum.
Serangan siber ini dapat terjadi dikarenakan peretas memasang perangkat skim yang tersembunyi di dalam port USB. Dilansir dari CNBC, juice jacking digunakan untuk mencuri data atau menginstal malware di perangkat. Hal itu yang kemudian dimanfaatkan peretas untuk mengakses informasi data, seperti password, kartu kredit, alamat, dan lainnya.
Cara Kerja Juice Jacking
Juice jacking dapat bekerja ketika seseorang menggunakan port USB untuk mengisi daya pada perangkat seperti ponsel, laptop, atau lainnya. Ketika perangkat tersebut tersambung, kemungkinan dapat untuk mentransfer file di antara keduanya, demiukian dikutip dari situs Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
Pada dasarnya port USB memiliki lima pin, diantaranya dua pin digunakan untuk mentransfer data. Penggunaan tersebut sebenarnya dapat diatur dalam perangkat untuk memilih port USB sebagai pengisi daya atau transfer data.
Namun jika tidak dapat diatur, maka setiap kali mengisi daya juga dimungkinkan dapat untuk mentransfer data. Hal itu yang disalahgunakan oleh peretas atau pelaku juice jacking ini untuk mencuri data pemilik perangkat yang terhubung.
Cara Mencegah Juice Jacking
Sebagai bentuk pencegahan dan melindungi data dalam perangkat dari juice jacking, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan, dirangkum dari situs Telkom University, Bapenda, dan UMSU:
1. Disarankan menggunakan stop kontak listrik dengan arus AC daripada port USB ketika mengisi daya.
2. Biasakan membawa powerbank pribadi untuk mengisi daya secara darurat.
3. Gunakan kabel pengisi daya yang hanya berguna untuk mengisi daya.
4. Ketika menggunakan port USB apabila ada pilihan "bagikan data" atau "hanya isi" maka pilih "hanya isi" untuk mengisi daya saja.
5. Hindari tempat pengisian daya di tempat umum yang hanya menyediakan port USB.
6. Biasakan membawa charger dan kabel milik pribadi untuk langsung terhubung ke colokan listrik.
7. Periksa kabel pengisian daya apabila ada tanda kerusakan atau keanehan, maka hindari menggunakannya.
8. Gunakan adaptor USB data blocker untuk memblokir jalur transfer data pada port USB sehingga perangkat hanya bisa mengisi daya saja.
9. Aktifkan mode pengisian daya saja yang biasanya terdapat pada perangkat Android untuk mencegah kebocoran data saat terhubung port USB.
10. Menggunakan VPN untuk meningkatkan keamanan saat terhubung ke jaringan publik, sehingga data privasi dapat terlindungi.
Nah, sekarang detikers tahu kan apa itu juice jacking dan cara mencegahnya. Tetap berhati-hati dan waspada selalu, ya.
(nwk/nwk)