Topeng Kayu Berusia 1800 Tahun Ditemukan di Jepang, Diduga untuk Festival Tani

ADVERTISEMENT

Topeng Kayu Berusia 1800 Tahun Ditemukan di Jepang, Diduga untuk Festival Tani

Nimas Ayu Rosari - detikEdu
Jumat, 08 Des 2023 08:00 WIB
Topeng Kayu Berusia 1800 Tahun Ditemukan di Jepang
Foto: Osaka Centre for Cultural Heritage via Heritage Daily
Jakarta - Para arkeolog menemukan topeng kayu yang diperkirakan berasal dari awal abad ketiga dengan kondisi yang cukup baik. Penemuan ini terjadi di reruntuhan Nishi-Iwata di Prefektur Osaka, Jepang.

Menurut laporan Pusat Warisan Budaya Osaka pada 24 April 2023 dalam Arkeonews, penemuan ini merupakan contoh ketiga topeng kayu pada periode tersebut.

Penemuan Topeng Kayu

Menurut para ahli, topeng kayu kuno itu kemungkinan merupakan bagian dari festival pertanian yang pada masanya diselenggarakan oleh orang-orang berkuasa dan berpengaruh.

Topeng kayu ini diketahui berasal dari kayu pohon cedar dengan ukuran tinggi sekitar 30 sentimeter dan lebar 18 sentimeter. Seperti topeng pada umumnya, topeng ini juga dilengkapi dengan lubang mata, mulut, dan lubang samping yang mungkin digunakan untuk tali penahan topeng ketika dikenakan.

Dilansir dari The Asahi Shimbun, para ahli mencatat bahwa lubang mata pada topeng tersebut mirip dengan topeng yang ditemukan di reruntuhan Makimuku di Prefektur Nara karena berasal dari periode yang sama. Sedangkan penemuan topeng ini adalah penemuan terbaru dari bulan Juni lalu dalam pekerjaan perpanjangan Monorail Osaka.

Topeng ini ditemukan di wilayah endapan sedimen banjir dengan dalam 2,9 meter di bawah permukaan tanah. Benda ini ditemukan di samping potongan bagian ember dari kayu dan cangkul kayu yang telah dibakar.

Ditemukannya tiga benda tersebut membuat para ahli yakin bahwa ketiganya memiliki hubungan dengan festival pertanian.

Festival Pertanian Jepang

Para peneliti memperkirakan bahwa topeng tersebut mungkin digunakan dalam ritual seremonial dalam festival pertanian yang ada pada sekitar 1800 tahun yang lalu, tepatnya pada era Yayoi.

Pada periode ini, Jepang mengalami peralihan masyarakat ke kehidupan agraris secara tetap. Mereka menggunakan metode pertanian yang diperkenalkan dari budaya Korea di wilayah Kyushu.

Menurut Kaoru Terasawa, Direktur Pusat Penelitian Makimukugaku, bahwa topeng tersebut mungkin ditampilkan di festival saja dan tidak dipakai karena ukurannya terlalu berat.

"Saya percaya topeng itu mewakili roh kepala yang diyakini sebagai dewa dalam bentuk manusia dan mewakili otoritas Okimi," jelasnya.

Okimi adalah gelar yang diberikan kepada penguasa Kerajaan Yamato, sebuah aliansi politik keluarga-keluarga kuat yang berpusat di wilayah Nara. Kerajaan ini memerintah dari abad ketiga hingga ketujuh.

Topeng kayu ini dipajang di Museum Kebudayaan Yayoi di Izumi, Osaka, pada 29 April hingga 7 Mei 2023.

Lihat juga Video 'Pulau Baru yang Muncul di Bawah Laut Jepang':

[Gambas:Video 20detik]

(nah/nah)


Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads