Gempa Bumi berisiko menelan korban jiwa dan merusak infrastruktur di muka Bumi. Karena itu, berbagai sistem analisis dan teknologi deteksi gempa terus dikembangkan agar hasilnya makin akurat dan cepat demi keamanan masyarakat.
Kini, tim peneliti asal Jerman melaporkan bahwa gempa Bumi besar dapat diidentifikasi berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun sebelumnya, dengan mendeteksi sinyal seismik di bawah permukaan Bumi.
Berdasarkan hasil analisis yang baru dipublikasikan di Nature pada (28/11/2023), sistem peringatan gempa Bumi yang lebih akurat memerlukan lebih banyak situs lokal dan regional. Faktor ini memungkinkan potensi gempa Bumi dapat dipantau dan dideteksi melalui sinyal bawah tanah dari berbagai titik lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemantauan gempa Bumi yang lebih komprehensif dan pencatatan seismik jangka panjang dapat memfasilitasi pengenalan proses persiapan gempa dari perubahan deformasi regional lainnya," tulis peneliti, dikutip dari Nature Communications.
Deteksi Gempa Dari Beberapa Sinyal Seismik Sebelumnya
Penelitian yang dipimpin oleh Dr Patricia Martinez-Garzon ini berusaha mempelajari gempa di KahramanmaraΕ yang mengguncang Turki pada awal 2023. Mereka menemukan bahwa terdapat percepatan laju kejadian seismik dan pelepasan energi yang lebih sekitar delapan bulan sebelum gempa Bumi tersebut terjadi.
"Di sini kami menyajikan transien kegempaan mulai sekitar 8 bulan sebelum gempa 7,8 Mw KahramanmaraΕ 2023 di Zona Sesar Anatolia Timur," tulis para peneliti.
Meskipun patahan utama terjadi di daerah rawan gempa Bumi, sinyal yang muncul sebelum terjadinya gempa semula tidak mendapat banyak perhatian dari para ilmuwan.
Sinyal seismik terdiri dari kelompok spatio-temporal yang terisolasi dan terdeksi dalam jarak 65 kilometer dari pusat gempa, baik yang terjadi pada patahan utama maupun patahan sekunder.
Menurut peneliti, beberapa gempa Bumi besar memiliki kemungkinan dalam menunjukkan fase 'persiapan' melalui peristiwa-peristiwa seismik yang terjadi sebelum gempa utama. Fase 'persiapan' ini memiliki sinyal yang dapat dipantau, kendati sulit karena banyak variabel terjadi bersamaan.
Prediksi Seismik untuk Evakuasi Warga
Dilansir dari laman Science Focus, saat ini, prediksi jangka pendek terkait besaran, waktu, dan lokasi gempa tidak begitu memungkinkan. Di sisi lain, para peneliti berpendapat bahwa pemantauan jangka panjang sangat penting untuk membantu membangun pemahaman soal kemungkinan gempa Bumi di masa depan.
Namun, tidak semua orang setuju dengan kebermanfaatan temuan ini terhadap kesiapan masyarakat untuk mitigasi kerusakan akibat gempa Bumi. Bill McGuire, dosen Geofisika dan Bahaya Iklim di UCL, menilai keberadaan prediksi gempa Bumi besar tidak langsung membuat masyarakat siap menghadapi akibatnya.
Menurut McGuire, satu-satunya manfaat analisis aktivitas seismik adalah prediksi yang secara akurat untuk menentukan lokasi dan waktu gempa. Untuk itu, prediksi gempa Bumi ini bermanfaat dalam hal memungkinkan evakuasi.
"Dalam hal mengurangi dampak gempa di masa depan, mengetahui bahwa gempa akan terjadi dalam beberapa bulan atau tahun, tidak akan memberikan waktu untuk melakukan retrofit pada bangunan yang konstruksinya buruk," ujar McGuire.
(twu/twu)