Apersepsi Adalah: Pengertian dan Tujuannya dalam Kegiatan Belajar

ADVERTISEMENT

Apersepsi Adalah: Pengertian dan Tujuannya dalam Kegiatan Belajar

ilham fikriansyah - detikEdu
Sabtu, 02 Des 2023 14:15 WIB
Sejumlah siswa mengikuti belajar membatik di halaman SDN Pekunden, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/9/2023). Kegiatan belajar membatik dengan canting tradisional di lingkungan sekolah itu untuk melestarikan dan menumbuhkan rasa cinta pada salah satu kain khas Indonesia serta mendukung program Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/Spt.
Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Jakarta -

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru akan menyampaikan sejumlah materi baru kepada siswa-siswi di kelas. Tujuannya adalah agar para murid dapat belajar dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

Sebelum menyampaikan materi pelajaran yang baru, seorang guru sebaiknya menerapkan apersepsi. Sebab, hal ini sangat penting bagi para murid agar lebih fokus dan semangat dalam mempelajari ilmu baru.

Lantas, apa yang dimaksud dengan apersepsi? Lalu apa tujuan dari apersepsi? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Apersepsi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, apersepsi adalah pengamatan secara sadar (penghayatan) tentang segala sesuatu dalam jiwanya (dirinya) sendiri yang menjadi dasar perbandingan serta landasan untuk menerima ide baru.

Mengutip e-jurnal milik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar, apersepsi dalam kegiatan belajar mengajar diartikan sebagai penghayatan tentang segala sesuatu yang menjadi dasar untuk menerima ide baru.

ADVERTISEMENT

Maksudnya adalah, apersepsi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menarik perhatian dan memberikan semangat kepada murid-muridnya agar bisa fokus dalam ilmu atau pengalaman baru yang akan disampaikan oleh guru.

Tujuan Apersepsi

Secara umum, tujuan apersepsi dalam kegiatan belajar mengajar adalah membawa peserta didik untuk menghubungkan pelajaran lama dengan pelajaran baru. Cara ini merupakan batu loncatan agar bisa mengetahui sejauh mana murid-murid menguasai pelajaran lama dan bisa menyerap pelajaran baru dengan mudah.

Dalam e-jurnal berjudul Sosialisasi Peran Apersepsi untuk Meningkatkan Kesiapan Belajar Anak di Sanggar Genius Yayasan Yatim Mandiri Cabang Kediri oleh Karimatus Saidah, dkk, disebutkan bahwa apersepsi sangat penting untuk mengetahui kesiapan peserta didik dalam belajar.

Dalam hal ini, guru berusaha mengkondisikan murid-muridnya agar nyaman dan konsentrasi pada materi baru. Dengan cara tersebut, guru dapat lebih memastikan jika semua peserta didik sudah siap dalam menerima pembelajaran baru.

Apersepsi yang tepat akan membuat peserta didik merasa rileks dan senang. Semua itu dapat terlihat ketika murid-murid menunjukkan wajah ceria, tersenyum, bahkan tertawa saat proses belajar di kelas.

Tanpa adanya apersepsi, maka peserta didik akan cenderung sulit berkonsentrasi karena pikirannya tertuju ke hal yang lain. Misalnya, ketika guru menyampaikan materi baru di kelas, sebagian murid ada yang pikirannya masih soal bermain game atau bermain dengan teman-teman saat jam istirahat.

Maka dari itu, sebagai guru yang terdidik penting untuk melakukan apersepsi sebelum melanjutkan ke materi yang baru. Hal ini agar para siswa dan siswi tetap senang dan fokus saat belajar.

Strategi dalam Menerapkan Apersepsi

Mengutip buku Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya oleh Slameto, terdapat sejumlah apersepsi yang bisa dilakukan saat kegiatan belajar. Apa saja kegiatan tersebut? Simak di bawah ini:

1. Tepuk Tangan

Tepuk tangan merupakan salah satu apersepsi yang bisa dilakukan dalam proses belajar mengajar. Sebagai seorang guru, kamu bisa mengajak peserta didik bermain tepuk tangan pramuka, tepuk tangan lima jari, hingga tepuk tangan tiga jari.

2. Bermain Teka-teki dan Permainan Kecil Lainnya

Permainan teka-teki juga dapat dilakukan dalam menarik perhatian peserta didik. Sebagai contoh, kamu bisa memberikan tebak-tebakan nama hewan yang berawalan dari huruf A, B, C, dan seterusnya.

3. Membuat Kuis Singkat

Membuat sejumlah kuis singkat juga dapat dilakukan dalam apersepsi. Disarankan untuk membuat kuis singkat yang berkaitan dengan materi pelajaran sebelumnya, agar peserta didik kembali 'merefresh' ilmu yang telah dipelajarinya.

4. Bernyanyi

Sebelum memulai pelajaran baru, para guru dapat mengajak peserta didiknya untuk bernyanyi sambil seru-seruan. Pada umumnya, kegiatan bernyanyi ini cukup efektif diterapkan untuk murid TK dan kelas 1-2 SD.

Meski begitu, kegiatan bernyanyi juga bisa dilakukan untuk murid kelas 3 SD ke atas. Caranya adalah dengan menghubungkannya ke materi pelajaran baru.

Sebagai contoh dalam kelas bahasa Inggris, agar para murid lebih fasih dalam berbicara maka cobalah diajak bernyanyi dengan membawakan sejumlah lagu berbahasa Inggris.

5. Menampilkan Video yang Berkaitan dengan Materi

Di era teknologi yang semakin maju, guru juga dapat menampilkan berbagai video menarik dan edukatif yang berkaitan tentang materi pelajaran baru. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian murid-murid agar lebih semangat dan fokus dalam mempelajari materi selanjutnya.

Demikian pembahasan mengenai apersepsi, mulai dari pengertian, tujuan, hingga strategi penerapannya. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan detikers.




(ilf/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads