"Bumi adalah tempat lahirnya umat manusia, namun kita tidak bisa hidup selamanya di dalam tempat lahirnya," begitulah kata Konstantin Tsiolkovsky, salah satu pendiri ilmu roket.
Sejak tahun 1950-an, umat manusia telah melangkahkan pengetahuan mereka untuk eksplorasi kehidupan di luar Bumi termasuk Mars. Salah satu motivasi utama pindah ke Mars adalah umat manusia memerlukan 'Rencana B' jika terjadi bencana besar di Bumi
Lantas, apakah benar manusia bisa hidup menetap di luar angkasa?
Melalui buku berjudul A City on Mars, Dr Kelly dan Zach Weinersmith, menjelaskan tantangan dan kemungkinan yang akan dialami umat manusia ketika ekspansi ke luar angkasa. Jika bicara tentang kemungkinan, akan selalu ada probabilitas untuk tinggal di luar angkasa karena beberapa planet memiliki kesamaan geografis seperti bumi.
Namun, sejak awal para peneliti melihat tantangan akan kurangnya penelitian yang ekstensif. Meskipun banyak ahli yang menyatakan potensi hidup di luar angkasa tapi masih banyak hal yang belum kita ketahui.
"Apa yang akan saya investasikan segera adalah apa yang disebut ekologi loop tertutup. Ini adalah sistem di mana Anda pada dasarnya memiliki wadah tertutup dan Anda menciptakan ekosistem di dalamnya," kata Zach Weinersmith kepada IFLScience (30/11/2023).
Kurangnya Pengetahuan Kondisi Kehidupan Luar Angkasa
Dalam membangun kehidupan, manusia perlu membangun berbagai fasilitas untuk melindungi mereka. Salah satunya kebutuhan akan fasilitas medis yang masih terhitung minim.
"Kejutan besar pertama bagi saya adalah betapa sedikitnya pengetahuan kita tentang pengobatan luar angkasa yang relevan dengan di luar angkasa. Ratusan astronaut telah pergi ke luar angkasa, saya berasumsi kita telah mempelajari sebagian besar hal yang perlu kita ketahui dari para astronaut ini, dan eksperimen yang mereka lakukan di orbit," kata Kelly Weinersmith kepada IFLScience.
Berdasarkan hasil observasi astronaut, doktor bidang ekologi dari University of California, Davis, Amerika Serikat itu mengungkapkan kehidupan luar angkasa berdampak buruk bagi tulang dan otot manusia.
"Kita tidak tahu apakah kehidupan di Mars yang memiliki gravitasi 40 persen akan sepenuhnya meringankan masalah tersebut atau tidak. Dan tentu saja, Mars juga memiliki masalah lain, seperti regolith beracun yang muncul dalam badai debu," tambah Kelly.
Tantangan ini tidak hanya terjadi di Mars, bahkan di Bulan, yang jauh lebih dekat dengan Bumi harus menghadapi kekurangan elemen penting seperti karbon. Unsur karbon berperan penting pada kehidupan, terlebih untuk pertanian yang menopang kehidupan.
"Anda tidak bisa menghasilkan lebih banyak karbon begitu saja. Itu dibuat dari bintang, jadi ini masalahnya," jelas Zach.
Tantangan Format Hukum yang Belum Pasti
Menurut Zach, beberapa bukti adanya sumber air telah ditemukan di Bulan. Peraturan juga memperbolehkan siapapun yang terlebih dahulu mungkin untuk mengambil sumber daya tersebut. Buku tersebut juga menjelaskan ketidakpastian kerangka hukum yang saat ini mengatur eksplorasi ruang angkasa dan belum diperbaruinya aturan pemukiman ruang angkasa.
Penulis menambahkan bahwa masih banyak hal yang harus dilakukan menghindari masalah hak asasi manusia atau risiko perang. Kelly Weinersmith menanggapi argumentasi para pendukung pemukiman di luar angkasa yang berpendapat bahwa mereka akan memerlukan investasi waktu dan energi yang luar biasa.
Selain itu, Kelly juga menilai bahwa komunitas-komunitas tersebut tidak akan memiliki kapasitas untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung para penyandang disabilitas. "Jika kita memperlambat dan mengatur ruang (angkasa) dengan hati-hati, kita seharusnya bisa membuat rencana bagaimana kita dapat mendukung dan menghargai semua masyarakatnya," ujar Kelly.
Bahasan tentang tantangan akan selalu ada dan tidak ada habisnya. Namun, mengabaikan hal tersebut tidak akan menyelesaikan kebutuhan akan rancangan tinggal di luar Bumi.
"Dalam hukum internasional, kita perlu menciptakan sebuah planet di mana kemungkinan terjadinya perang lebih kecil, dan kecil kemungkinannya terjadinya terorisme di luar angkasa. Dan itu akan menjadi hal yang baik untuk dimiliki secara umum." pungkas Zach.
(pal/pal)