Australia merupakan sebuah benua negara yang unik dengan keanekaragaman budaya dan sejarahnya. Meskipun wilayah ini kemudian menjadi tempat kediaman bagi orang-orang kulit putih dari Eropa, penduduk asli Australia tidaklah berasal dari kelompok etnis tersebut.
Lantas, siapa suku penduduk asli Australia? Simak penjelasan selengkapnya pada artikel di bawah ini!
Penduduk Asli Australia Adalah Suku Apa?
Suku asli yang menghuni Australia sebelum kedatangan bangsa Eropa adalah Suku Aborigin. Suku Aborigin telah ada sejak 40.000 tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari buku Antropologi dalam Pandangan Iman Kristen, suku Aborigin (atau yang lebih dikenal dengan Indegeneus Australia) adalah masyarakat pertama yang ada di Australia sebelum orang kulit putih datang dan mendiami Australia.
Suku Aborigin memiliki ciri-ciri (kulit, rambut, perhiasan tubuh) yang relatif sama dengan masyarakat Papua Indonesia.
Dikutip dari buku Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya, istilah "aboriginal" dalam bahasa Inggris memiliki makna sebagai "penduduk asli" atau "pribumi." Penggunaan istilah ini dimulai pada abad ke-17 untuk merujuk kepada penduduk asli Australia.
Kata tersebut berasal dari bahasa Latin, yaitu "ab origine," yang secara harfiah berarti "dari awal," dan digunakan untuk merujuk kepada penduduk yang semula telah lama tinggal di suatu daerah atau pulau.
Pada tahun 2011, populasi masyarakat Aborigin sekitar 700.000 jiwa atau sekitar 3% dari total masyarakat Australia. Sekarang, jumlahnya hanya sekitar 1,6 % dari total penduduk Australia.
Kebudayaan Suku Aborigin
Dahulu, Suku Aborigin menggunakan sekitar 250 bahasa, tetapi saat ini, 100 bahasa di antaranya dianggap telah punah, sementara 110 bahasa lainnya menghadapi risiko kepunahan.
Diperkirakan bahwa kurang dari 70 bahasa suku Aborigin yang masih digunakan sebagai bahasa sehari-hari.
Suku Aborigin memiliki senjata yang yang unik dan terkenal bernama boomerang. Alat ini jika dilemparkan akan bergerak berputar kembali ke arah pelemparnya.
Selain itu, suku Aborigin memiliki alat musik didgeridoo. Alat musik khas suku Aborigin ini terbuat dari kayu eukaliptus yang sudah dilubangi oleh rayap secara alami.
Alat musik ini hanya boleh dimainkan oleh kaum lelaki. Perempuan dianggap tabu untuk memainkan didgeridoo sebab membutuhkan pasokan udara yang besar dari perut. Dipercaya bahwa jika perempuan memainkannya dapat rentan mengalami gangguan rahim.
Menurut buku Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya, suku Aborigin memberikan nilai sakral yang tinggi pada ritual pemakaman.
Mereka memiliki tradisi khusus dalam menangani prosesi kematian, di mana jasad yang telah meninggal akan ditempatkan di atas pohon dalam apa yang dikenal sebagai "tree burial."
Dalam budaya mereka, pemakaman di atas pohon dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap siklus kehidupan. Upacara ini melibatkan tarian-tarian yang bertujuan membuat arwah orang yang meninggal merasa damai.
Setelah berlalu beberapa bulan atau bahkan tahun, tulang-tulang akan diwarnai dan kemudian digunakan dalam serangkaian upacara sakral yang bertujuan menghormati arwah nenek moyang mereka.
Terdapat sebuah formasi batu besar di Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta yang dikenal sebagai Ayers Rock atau Uluru. Uluru merupakan benda keramat bagi para Aborigin. Suku Aborigin percaya bahwa asal-usul kehidupan berasal dari Uluru.
Nah, itulah tadi penjelasan mengenai suku Aborigin Australia. Penduduk asli Australia adalah suku Aborigin yang sudah ada sejak 40.000 tahun lalu. Semoga informasi ini menambah wawasan detikers.
(inf/inf)