Salah satu pelajaran dalam Bahasa Indonesia adalah majas. Tahukah kamu, secara tidak sadar, mungkin kamu telah menggunakan majas untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Majas adalah gaya bahasa berupa perumpamaan atau kiasan yang bertujuan memperindah suatu kalimat. Ada banyak sekali macam-macam gaya bahasa, salah satunya majas litotes. Lantas, apa itu majas litotes?
Pengertian Majas Litotes
Menurut Buku Pintar: Majas, Pantun, dan Puisi oleh Ulin Nuha Masruchin, majas litotes adalah gaya bahasa yang menyatakan perlawanan dari kenyataan atau realita sosial. Tujuannya adalah untuk merendahkan diri kepada lawan bicara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Majas litotes merupakan salah satu contoh dari majas perlawanan selain majas antitesis, majas hiperbola, majas paradoks, dan majas anakronisme. Kalimat pada majas litoses umumnya berupaya merendahkan, mengecilkan, atau menyempitkan keadaan, namun tidak mewakili makna sebenarnya.
Selain merendahkan diri, majas litotes ini juga bisa digunakan untuk menyombongkan diri. Dengan begitu, konteks penggunaan majas litoses pada dasarnya sangat dinamis tergantung motivasi dan maksud dari seseorang yang melontarkannya.
Ciri-Ciri Majas Litotes
Majas litotes memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan majas lainnya. Berikut di antaranya:
- Menggunakan diksi atau kata-kata yang sifatnya kiasan.
- Menerapkan diksi atau kata-kata yang menyamakan satu hal dengan hal lainnya.
- Memiliki maksud untuk merendahkan diri kepada lawan bicara.
- Pemilihan kata-katanya cenderung halus dan sopan.
- Memiliki penekanan suara atau intonasi yang cenderung rendah.
Fungsi Majas Litotes
Majas litotes dalam suatu kalimat digunakan untuk maksud dan tujuan tertentu, antara lain:
- Membuat pernyataan yang lebih sopan dan halus.
- Meningkatkan daya tarik pesan.
- Menjelaskan suatu makna tertentu dengan bahasa yang mudah dipahami.
- Menghasilkan efek imajinatif bagi lawan bicara.
- Menciptakan efek keterkejutan.
Contoh Majas Litotes
Berikut adalah contoh majas litotes dalam percakapan sehari-hari:
- Terimalah kado tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku.
- Kapan-kapan datanglah untuk mampir ke gubuk kecilku.
- Saya hanya orang desa yang beruntung dapat mengenyam pendidikan.
- Perjuangan kami hanya setitik air dalam luasnya samudra.
- Mampirlah sejenak untuk mencicipi hidangan yang ala kadarnya ini.
- Hanya hal remeh seperti ini yang bisa saya perbuat.
- Aku membelinya di toko pusat perbelanjaan kota, semoga kamu suka dengan hadiah murah dariku ini.
- Saya hanyalah orang biasa yang berasal dari kampung, apakah pantas bersanding dengan Anda?
- Semua yang saya miliki adalah berkat karunia Tuhan.
- Buku kuno ini yang mengantarkan saya ke perguruan tinggi.
- Hari ini saya masak seadanya, hanya membuat kepiting asam manis dan iga bakar saja.
- Janganlah Anda bertanya pada orang bodoh seperti kami.
- Pelayan seperti saya tidak akan bisa melakukan perjalanan ke tempat mewah.
- Tanpa dukungan kalian, saya tidak akan bisa berada di titik ini.
- Mungkin lembaran kertas ini dapat menutupi hutang Anda.
- Anda yang lebih layak menerima penghargaan ini daripada saya.
- Saya bukanlah apa-apa dibanding para senior yang telah banyak merasakan asam garam di dunia pekerjaan.
- Wajah saya biasa-biasa saja, mana mungkin anak konglomerat itu tertarik pada saya.
- Aku saja yang bayar karena aku tidak punya uang kecil.
- Tidak ada yang spesial dari diri saya.
Nah, itulah pengertian, ciri-ciri, fungsi, beserta contoh majas litotes dalam percakapan sehari-hari. Semoga artikel ini bermanfaat!
(row/row)