Seberapa Besar Ukuran Kepingan Salju? Begini Penjelasan dari Ahli

ADVERTISEMENT

Seberapa Besar Ukuran Kepingan Salju? Begini Penjelasan dari Ahli

Noor Faaizah - detikEdu
Rabu, 29 Nov 2023 09:00 WIB
desa
Ilustrasi salju Foto: (Thinkstock)
Jakarta -

Menuju akhir tahun, beberapa bagian bumi telah mengalami musim dingin. Tak jarang bahkan salju turun di wilayah-wilayah tertentu. Kumpulan kristal es berwarna putih akan berjatuhan dari langit dan siap memenuhi jalanan, inilah fenomena alam yang kerap disebut sebagai hujan salju.

Tahukah detikers jika ada salah satu fakta menarik tentang salju? Menurut Guinness World Records, pernah ada kepingan salju terbesar yang pernah turun yaitu berukuran lebar 38 sentimeter dan tebal hampir 20 sentimeter.

Kepingan salju tersebut ditemukan oleh seorang peternak bernama Matt Coleman pada tahun 1887. Dia melihat kepingan salju jatuh ke salah satu padang rumput ternaknya di Montana barat saat terjadi badai salju.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, Coleman mengaku kepingan tersebut lebih besar daripada panci susu miliknya. Hal ini pun membuat salju tersebut tercatat sebagai kepingan salju terbesar. Meskipun tidak ada bukti fotografis mengenai kepingan salju jumbo tersebut, catatan tersebut tetap menjadi bagian dari hujan salju yang populer.

Namun hal ini menimbulkan pertanyaan, Apakah mungkin satu kepingan salju bisa terbentuk sebesar piring makan? Berikut detikEdu rangkum jawaban ahli dari laman Live Science.

ADVERTISEMENT

Apa yang Dimaksud Kepingan Salju?

Seorang profesor fisika dari California Institute of Technology, Amerika Serikat, Kenneth Libbrecht, mengatakan bahwa serpihan salju yang berukuran jumbo seperti itu jarang terjadi tetapi bukan tidak mungkin.

Hal ini karena ada kesalahpahaman umum tentang apa dimaksud dengan kepingan salju. Ketika orang berbicara tentang kepingan salju, maka yang mereka maksud sebenarnya adalah kristal salju yaitu molekul air yang berbaris dalam pola heksagonal.

Sehingga menyebabkan mereka "menampilkan karakteristik simetri enam kali lipat (seperti) yang kita semua kenal," kata Libbrecht dikutip dari Live Science pada (28/11/2023).

Padahal, sebaliknya, kepingan salju mencakup segala sesuatu mulai dari satu kristal salju hingga ratusan, baik yang pecah atau saling menempel di udara dan jatuh ke tanah sehingga membentuk salju agregat atau sekumpulan es.

Di tempat yang dingin, "Anda melihatnya sepanjang waktu, bola-bola besar yang jatuh dari langit. Itu bukan kristal salju, orang-orang menyebutnya kepingan salju. Tapi saya suka menyebutnya bola-bola salju karena itu lebih menunjukkan seperti apa bentuknya," ungkap Libbrecht.

Kepingan Salju Dipengaruhi Faktor Fisik Lingkungannya

Libbrecht banyak menghabiskan waktunya untuk mempelajari dan memotret salju kemudian mendedikasikan pengetahuannya melalui buku dan situs web. Dia mengaku pernah melihat "monster" kristal salju yang cukup terlihat jelas dengan mata kepala di alam bebas.

"Ini yang terbesar yang pernah saya lihat. Sekitar 10 millimeter. Ukurannya sebesar satu sen," kata Libbrecht.

Selain itu, berdasarkan observasinya, diketahui kristal es mampu mencapai ukuran yang besar karena dipengaruhi oleh angin. Dalam laboratoriumnya, Libbrecht mengkondisikan udara ruang buatan dalam suhu minus 15 derajat Celcius dan dalam kondisi terkendali tanpa ada angin.

Libbrecht mengaku itu adalah kondisi sempurna untuk membentuk kristal salju es yang tidak saling hancur karena adanya angin, sehingga kristal es mampu tumbuh dengan ukuran yang sama.

"Batas utama ukurannya adalah kristal besar ini cukup rapuh," kata Libbrecht. "Mereka harus tumbuh dengan cepat, dan jika ada angin, mereka akan pecah. Jadi kondisi cuaca untuk membuat kristal sebesar itu jarang terjadi," tambah Libbrecht.

Oleh karena itu, meskipun kristal salju mungkin berukuran kecil tetapi variasi bentuk yang dihasilkan sungguh mencengangkan.

Pada tahun 1930-an, Ukichiro Nakaya, seorang fisikawan Jepang yang menghasilkan kepingan salju buatan pertama di dunia. Nakaya mendokumentasikan bentuk kepingan salju dalam diagram morfologi. Besaran dan bentuk salju tergantung pada suhu dan kelembaban tempat terbentuknya.

Misalnya, kepingan salju berbentuk dendrit berlengan enam mulai terbentuk pada suhu di bawah titik beku. Sementara kepingan salju berbentuk kolom sederhana dapat terbentuk pada suhu sekitar minus 25 derajat Celsius.

"Saat Anda menanamnya di laboratorium, Anda dapat melihat apa yang terjadi dalam kondisi berbeda.Pertumbuhannya sangat beragam. Tidak semua kristal tumbuh dalam bentuk yang begitu beragam, itulah yang unik untuk es," kata Libbrecht.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads