Ayam Cemani yang Hitam Total: Sejarah, Fakta Sains, dan Mitos

ADVERTISEMENT

Ayam Cemani yang Hitam Total: Sejarah, Fakta Sains, dan Mitos

Bayu Ardi Isnanto - detikEdu
Minggu, 26 Nov 2023 08:30 WIB
5 Fakta Ayam Cemani yang Sering Dikaitkan dengan Hal Mistis
Foto: iStock
Jakarta -

Ayam cemani adalah ayam unik yang memiliki warna hitam total, baik dari fisik luarnya hingga organ dalamnya.

Apa saja yang membuat ayam ini unik? Simak informasi tentang ayam cemani, mulai dari sejarah, fakta sains, mitos, hingga harga pasarannya yang sampai jutaan rupiah per ekor.

Karakteristik Ayam Cemani

Dalam buku 7 Jurus Sukses (2010) yang disusun Redaksi Trubus dan situs indonesia.go.id, ayam cemani memiliki ciri khas warna hitam yang total dari luar sampai ke dalam, yakni pada bulu, muka, paruh, jengger, kaki, mata, kuku, lidah, bahkan daging dan tulangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spesies bernama latin Gallus gallus domesticus ini ditemukan di Desa Kedu, Desa Beji, dan Desa Kahuripan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Ayam ini juga disebut ayam kedu.

Ayam ini bisa digunakan sebagai koleksi, dimanfaatkan dagingnya, telurnya. Ada juga yang meyakini berkhasiat jika dimakan, dan sebagian orang memelihara ayam ini karena hal mistis.

ADVERTISEMENT

Adapun bobot ayam cemani jantan biasanya berkisar 1,6-3,3 kg/ekor, sedangkan ayam cemani betina 1,4-2,5 kg/ekor..

Sejarah Ayam Cemani

Sejarah atau asal-usul ayam cemani di Indonesia sebetulnya masih menjadi misteri. Namun berbagai sumber menyebut ayam ini awalnya berasal dari Desa Kedu.

Dilansir dari National Geographic, referensi tentang ayam bertulang hitam salah satunya bersumber dari tulisan Marco Polo yang melakukan perjalanan ke Asia pada tahun 1298.

Dia mendeskripsikan 'memiliki bulu seperti kucing, berwarna hitam, dan bertelur paling baik'. Namun hal ini lebih mirip dengan ayam silkie yang bulunya halus, berbeda dengan cemani.

Leif Andersson, seorang ahli genetika di Universitas Uppsala di Swedia yang mempelajari genetika hewan peliharaan, memperkirakan ayam cemani belum ada di masa itu. Ayam cemani diperkirakan baru dikembangbiakkan melalui mutasi genetika.

Fakta Sains tentang Ayam Cemani

Ayam cemani bukan satu-satunya ayam berwarna hitam. Beberapa ayam hitam memiliki lidah merah muda, mata cokelat, dan memiliki daging hitam. Unggas lain tersebut antara lain BohuslΓ€n-Dals svarthΓΆna dari Swedia, Black H'Mong dari Vietnam, dan Silkie dari Amerika.

Leif Andersson mengatakan ayam cemani yang memiliki warna hitam luar dan dalam mengalami penataan ulang genom yang kompleks. Ini disebut sebagai fibromelanosis atau hiperpigmentasi kulit.

Andersson menjelaskan, sebagian besar vertebrata memiliki gen Endothelin 3 atau (EDN3), yaitu gen yang mengontrol warna kulit.

Pada ayam normal, sel-sel tertentu seperti pada kulit dan folikel bulu menampakkan EDN3. Ini kemudian memicu migrasi melanoblas atau sel-sel yang kemudian menciptakan warna.

Pada ayam cemani, hampir seluruh sel tubuhnya menampakkan EDN3 hingga 10 kali lebih banyak dari ayam biasa. Jika EDN3 terlalu banyak di tempat yang salah, maka sel pigmen juga akan berada di tempat yang salah. Akibatnya, daging dan tulangnya ikut berwarna hitam.

Meski demikian, mutasi ini sepertinya tidak berdampak buruk pada kesehatan ayam tersebut. Malahan, warna hitam total ini membuatnya unik dan menjadi lebih berharga.

Jenis Ayam Cemani

Dalam buku Karakterisasi dan Keragaman Genetik Ayam Lokal Indonesia (2019) oleh Budi Setiadi Daryono dan Ayudha Bahana Ilham Perdamaian, ayam cemani tidak hanya ada satu jenis.

Ayam cemani bisa dibedakan jenisnya berdasarkan karakter bulunya. Ada empat jenis ayam cemani jika dilihat dari bulunya, yaitu cemani normal, gundul (berbulu tipis), walik (bulunya terbalik) dan rajeg wesi (bulunya putih tetapi jeroannya hitam).

Sedangkan berdasarkan warna lidahnya, ayam cemani dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu lidah biasa, lidah abu, dan lidah hitam.

Mitos dan Kepercayaan seputar Ayam Cemani

Masyarakat lokal meyakini kepercayaan tertentu tentang ayam cemani ini. Dikutip dari indonesia.go.id, ayam ini konon dikembangkan pertama kali oleh Ki Ageng Mangkuhan pada masa Majapahit.

Ki Ageng Mangkuhan membudidayakan ayam ini karena dianggap berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh dan juga sebagai pelengkap ritual.

Ada tiga fungsi mistis yang dipercayai masyarakat, yaitu cemani widitra, cemani warastratama, dan cemani kaikayi yaitu untuk penolak bala, sihir, sampai untuk upacara adat.

Saat musim pernikahan atau khitanan, ayam cemani menjadi binatang yang banyak dicari. Di bulan lainnya, masyarakat mencari ayam cemani sebagai pelengkap ritual. Ayam ini diyakini bisa menghindari santet, atau syarat agar dagangan laris.

Harga Pasaran Ayam Cemani

Sekitar 2010-an, harga ayam cemani melambung jauh karena masih sulit diperoleh. Sepasang anakan ayam cemani bisa mencapai Rp 500 ribu hingga Rp 750 ribu. Sedangkan sepasang indukan ayam cemani bisa mencapai belasan juta rupiah. Bahkan sebelum tahun 2010, harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Semakin banyaknya populasi ayam cemani, kini harganya semakin turun. Dilihat di sejumlah toko online, ayam cemani anakan usia 1 bulan dijual sekitar Rp 100 ribu, sedangkan ayam cemani dewasa sekitar 6 bulan-1 tahun dijual Rp 900 ribu sampai Rp 2 juta.

Nah, itulah tadi informasi lengkap mengenai ayam cemani yang unik karena hitamnya total atau menyeluruh dari luar hingga jeroannya. Tentu ini menarik karena ayam cemani diyakini sebagai spesies asli Indonesia. Kamu minat memeliharanya?




(bai/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads