Mengenal Tangga Nada Kromatis, Diatonis, Pentatonis, dan Tradisional

ADVERTISEMENT

Mengenal Tangga Nada Kromatis, Diatonis, Pentatonis, dan Tradisional

Bayu Ardi Isnanto - detikEdu
Sabtu, 25 Nov 2023 08:30 WIB
Tangga nada dan melodi
Foto: Xavier von Erlach/Unsplash
Jakarta -

Tangga nada adalah salah satu ilmu dasar yang harus dipelajari dalam seni musik. Yang sering kita dengar adalah do re mi fa sol la si. Namun ternyata penggunaannya dalam musik tidak sesederhana itu.

Simak artikel ini untuk mengetahui 4 jenis tangga nada dalam musik, lengkap dengan penggunaan dan contohnya.

Pengertian Tangga Nada

Dikutip dari e-Modul Seni Musik Kelas XI (2018) Kemdikbud, tangga nada adalah urutan atau deret nada yang disusun secara berjenjang dan memiliki jarak tertentu di antara nada-nadanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jarak nada bervariasi tergantung jenis tangga nadanya. Ada yang Β½, 1, 1Β½, dan 2. Selain do re mi fa sol la si, ada juga yang hanya menggunakan do mi fa sol si, sehingga variasi nadanya pun membuat lagu menjadi berbeda-beda.

Jenis-jenis Tangga Nada

Berikut ini jenis-jenis tangga nada yang dilansir dari Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan: Seni Budaya Seni Musik SMA (2018) dari Kemdikbud:

ADVERTISEMENT

1. Tangga Nada Kromatis

Tangga nada kromatis adalah yang paling lengkap karena memuat seluruh nada yang berjumlah 12 dalam satu oktaf. Nama kromatis sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti warna.

Jarak antara nada satu dengan yang lain pada tangga nada kromatis seluruhnya sama, yaitu berjarak Β½.

Jika dimulai nada natural C, maka tangga nadanya seperti ini: C C# D D# E F F# G G# A A# B atau do de re ri mi fa fi sol sel la le si.

2. Tangga Nada Diatonis

Sejak awal kita telah menyebut do re mi fa sol la si do. Tangga nada paling umum dikenal inilah yang disebut tangga nada diatonis. Jika ditulis dengan angka adalah 1 2 3 4 5 6 7 1'.

Tangga nada ini biasa digunakan untuk musik modern, seperti musik pop, rock, dan sebagainya. Alat musik yang dipakai juga modern, seperti gitar, piano, biola, dan sebagainya. Ada dua macam tangga nada diatonis, yaitu mayor dan minor.

a. Diatonis Mayor

Pada tangga nada diatonis mayor, interval atau jarak antar nadanya adalah 1 1 Β½ 1 1 1 Β½, artinya do dengan re berjarak 1, re dengan mi berjarak 1, mi dengan fa berjarak Β½, dan seterusnya.

Jika menggunakan nada natural C, tangga nadanya menjadi C D E F G A B C atau dalam angka menjadi 1 2 3 4 5 6 7 1'. Jika menggunakan nada dasar D, maka tinggal kita sesuaikan dengan interval di atas, yaitu menjadi D E F# G A B C# D.

Tangga nada diatonis mayor cocok untuk lagu-lagu bernuansa gembira.

b. Diatonis Minor

Tangga nada diatonis minor memiliki interval 1 Β½ 1 1 Β½ 1 1. Berbeda dengan diatonis mayor yang secara natural diawali dari C, diatonis minor diawali dari nada ke-6 atau A atau nada la. Kord dalam jenis tangga nada ini juga menggunakan minor.

Tangga nadanya yaitu A B C D E F G A' atau dalam angka menjadi 6 7 1 2 3 4 5 6'. Tangga nada ini cocok dipakai untuk lagu-lagu bernuansa sedih.

Diatonis minor masih bisa dibagi lagi menjadi tiga jenis. Perbedaannya sebagai berikut:

  • Minor asli: tangga nada minor yang belum mendapatkan sisipan. Tangga nadanya masih sama dengan yang dijelaskan di atas, yaitu A B C D E F G A'
  • Minor harmonis: tangga nada minor harmonis ini, pada nada ketujuhnya dinaikkan setengah nada. Jika dari A, maka menjadi A B C D E F G# A'
  • Minor melodis: tangga nada minor melodis ini, nada keenam dan ketujuhnya dinaikkan setengah nada. Jika dari A, maka menjadi A B C D E F# G# A'

3. Tangga Nada Pentatonis

Dalam Modul Seni Budaya (Musik) yang disusun Naning Widayati, dijelaskan bahwa tangga nada pentatonis hanya menggunakan 5 nada pokok dari 7 nada dalam tangga nada diatonis.

5 nada ini berbeda tergantung jaraknya. Jenisnya yang paling umum adalah pentatonis mayor dan pentatonis minor.

a. Pentatonis Mayor

Pentatonis mayor menggunakan lima nada, yaitu 1 2 3 5 6. Artinya, nada 4 dan 7 hilang. Jika menggunakan nada natural mayor C, maka tangga nadanya C D E G A.

b. Pentatonis Minor

Tangga nada pentatonis minor yaitu 6 1 2 3 5. Jika nada natural minor diawali A, maka tangga nadanya A C D E G.

4. Tangga Nada Tradisional

Tangga nada tradisional sebetulnya menggunakan tangga nada pentatonis. Tapi kali ini kita bahas berbeda karena memiliki istilah yang berbeda pula.

Musik tradisional yang biasa menggunakan tangga nada pentatonis ini antara lain Jawa, Bali, Sunda, Cina maupun Jepang.

Alat musik yang biasa digunakan untuk memainkan tangga nada pentatonik misalnya gamelan. Namun tangga nada ini juga cocok dimainkan untuk jenis musik modern. Adapun dalam musik tradisional, dikenal tangga nada pentatonis slendro dan pelog.

a. Pelog

Tangga nada atau laras pelog ini disusun atas nada 1 3 4 5 7 atau ji lu pat mo pi atau do mi fa sol si. Lagu dengan laras pelog biasanya bersifat tenang, khidmat, dan hormat.

Namun bisa juga tangga nada ini digunakan untuk lagu permainan anak. Lagu bertangga nada pelog ini misalnya Suwe Ora Jamu (Jawa Tengah), Gundul Pacul (Jawa Tengah), dan Macepet Cepetan (Bali),

b. Slendro

Tangga nada atau laras slendro disusun atas nada 1 2 3 5 6 atau ji ro lu mo nem atau do re mi sol la. Laras slendro umumnya bersifat gembira dan semangat. Contoh lagunya seperti Lir Ilir (Jawa Tengah), Cing Cangkeling (Jawa Barat).

Demikian tadi telah kita ketahui jenis-jenis tangga nada, mulai dari kromatis, diatonis, dan pentatonis, termasuk pula tangga nada untuk lagu tradisional. Semoga bermanfaat.




(bai/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads