Istilah sarkas mungkin sudah tidak asing lagi terdengar. Entah dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam media sosial. Lalu apa sih sebenarnya sarkas itu? Sarkas adalah ungkapan atau pernyataan berupa sindiran dan ejekan. Sarkas termasuk dalam majas atau gaya bahasa sindiran.
Sarkas tidak hanya bisa diungkapkan melalui perkataan, namun juga bisa melalui ekspresi wajah, nada suara, serta konteks lainnya. Umumnya, sarkas dibuat dengan tujuan mengkritik suatu hal atau menyakiti perasaan seseorang.
Istilah sarkas tak jarang selalu disamakan dengan istilah satir. Padahal, sarkas dan satir memiliki pengertian yang berbeda satu sama lain. Untuk itu, simak penjelasan mengenai apa itu sarkas, ciri-ciri sarkas, dan perbedaan sarkas dengan satir. Simak penjelasannya di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Sarkas
Sarkas adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani "sark" dan "asmos", kata ini diturunkan melalui kata kerja "sakasein". Sark berarti daging, dan asmos berarti merobek. Jadi, secara harfiah, sarkas bisa diartikan sebagai merobek daging.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sarkas atau sarkasme adalah perkataan pedas, cemoohan, atau ejekan kasar untuk menyakiti hati orang lain. Dikutip melalui buku berjudul Mengenal Gaya Bahasa dan Peribahasa (2017), sarkas adalah penggunaan kata kasar dan keras dengan tujuan untuk mengkritik dan menyindir.
Sementara itu, dikutip melalui Eprints UMS, sarkas atau sarkasme adalah bahasa kasar yang mengandung sindiran. Secara sederhana, sarkas adalah sindiran keras dengan maksud menyakiti perasaan. Sarkas sifatnya lebih keras jika dibandingkan dengan ironi dan sinisme.
Sarkas diungkapkan secara langsung dan tidak tersirat, sehingga tidak heran jika pendengar atau pembacanya, akan merasa tersinggung dan sakit hati. Sarkas dapat menyakiti perasaan seseorang, karena berisi perkataan yang berbeda dengan maksud sebenarnya.
Ciri-ciri Sarkas
Untuk memahami lebih jelas mengenai sarkas atau sarkasme. Ada baiknya memperhatikan ciri-cirinya berikut ini, yang dikutip melalui buku berjudul Pengkajian Prosa dan Fiksi karya Andri Wicaksono (2017).
- Memiliki tujuan untuk menyakiti perasaan orang lain.
- Sarkas tidak selalu mengungkapkan kejadian yang sebenarnya tetapi mengungkapkan perasaan.
- Mengandung kata dengan arti negatif dan cenderung kasar.
- Mengandung makna ejekan, sindiran, atau cemoohan.
- Didasarkan pada perasaan negatif dan kecewa akan suatu hal.
- Bersifat pasif dan agresif, maksudnya yakni, terlihat tidak menyerang pendengarnya, padahal sebenarnya memang demikian.
Contoh Kalimat Sarkas
Agar lebih tahu bagaimana penggunaan sarkas dalam kehidupan sehari-hari, berikut ini contoh kalimat sarkas.
- Jangan bermimpi untuk menjadi menantu dari keluarga terpandang seperti kami. Kamu hanyalah seorang anak dari keluarga susah. Bahkan jadi pembantu pun tidak akan aku terima!
- Mimpilah yang tinggi, sampai kamu terjatuh dan sadar seperti apa posisimu sebenarnya.
- Bisakah kamu datangnya lebih lambat lagi? Aku masih sabar menunggu kok.
- Pembahasannya sangat menarik, rasanya aku akan betah berada di sini selama dua jam ke depan, meskipun sambil menguap sih.
- Wajahmu putih sekali, sampai-sampai aku bisa menyendok bedak dari wajahmu.
- Pertanyaan sesederhana ini saja kamu tidak bisa menjawabnya?
Perbedaan Sarkas dan Satir
Perbedaan antara sarkas dan satir sebenarnya cukup simpel. Perbedaannya terlihat pada ungkapan dan cara penyampaiannya. Perbedaan keduanya, terletak pada pengertiannya. Sarkas digunakan untuk menyinggung, mengolok-olok, dan juga menyindir seseorang atau suatu hal.
Sedangkan satir adalah sindiran secara halus yang bisa digunakan sebagai bahan lelucon. Satir umumnya tidak memiliki tujuan untuk melukai perasaan seseorang. Berikut ini perbedaan lainnya dari satir dan sarkas.
- Sarkas adalah ungkapan untuk meremehkan orang lain, sedangkan satir adalah ungkapan untuk mengkritik suatu hal.
- Sarkas mengandung ejekan yang terkesan kasar, sedangkan satir tidak disampaikan dengan terang-terangan.
- Sarkas berisi perkataan yang keras dan kasar sehingga dapat menyakiti perasaan, sedangkan satir berisi kritikan secara halus.
Melalui penjelasan yang sudah diberikan di atas, bisa disimpulkan bahwa sarkas adalah ungkapan atau perkataan yang mengandung ejekan, sindiran, dan cemoohan yang dapat melukai perasaan orang lain. Demikian yang dapat detikEdu sampaikan. Semoga bermanfaat!
(fds/fds)