Bagi kamu yang suka mengamati bulan saat malam hari, mungkin sudah tidak aneh lagi melihat bentuk bulan yang selalu berubah-ubah. Terkadang berbentuk bulan penuh, berbentuk separuh lingkaran, dan berbentuk bulan sabit. Hal ini terjadi karena bulan mempunyai fase utama dan fase tambahan.
Fase bulan utama antara lain bulan baru, setengah purnama, purnama, dan setengah purnama akhir. Jika digabungkan, bulan memiliki total 8 fase sebelum akhirnya dapat kembali ke fase awal. Nah, pada kesempatan kali ini, detikEdu akan fokus membahas mengenai fase bulan sabit.
Kira-kira apa ya bulan sabit itu? Seperti apa bentuk dan penampakan dari bulan sabit? Lalu bagaimanakah pergerakan dari bulan sabit. Untuk tahu jawabannya, simak penjelasannya di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa itu Bulan Sabit?
Dikutip melalui buku berjudul Buku Tematik Terpadu (2021), bulan sabit adalah fase bulan yang berjalan kurang lebih 2 sampai 3 hari setelah fase bulan baru. Bulan sabit merupakan sebutan bulan yang memiliki bentuk sangat kecil mirip dengan garis lengkung.
Dalam bahasa Arab, bulan sabit disebut sebagai Hilal. Hilal inilah yang menjadi penanda dari datangnya awal bulan. Pada fase bulan sabit, bulan mulai terlihat. Kita bisa melihat sisi bulan yang terkena cahaya matahari menciptakan bentuk seperti sabit.
Oleh karena penampakan bulan ini disebut bulan sabit. Bulan sabit biasanya muncul pada tanggal 1 setiap bulannya. Bulan sabit akan tampak dari bumi dengan menyerupai huruf U atau C.
Menurut NASA, bulan sabit dengan bentuk U lebih sering terlihat daripada bulan sabit berbentuk C, hal ini tergantung pada garis lintang di mana pengamat berada.
Proses Munculnya Bulan Sabit
Bulan sabit muncul saat awal bulan. Kemunculan dari fase ini ditandai setelah muncul bulan baru yang tidak bisa selalu terlihat oleh mata telanjang. Bentuk dari bulan sabit pun mengalami pembesaran seiring berjalannya waktu dan ditandai dengan fase bulan baru.
Bulan sabit muncul dengan bentuk mirip seperti benang terlihat di langit barat. Setiap hari akan semakin besar dan penampakannya akan semakin ke arah timur. Bulan baru dianggap sebagai bulan yang sangat mudah dan masih samar untuk dapat dilihat secara langsung dengan mata telanjang.
Kenapa terlihat samar? Hal ini dikarenakan cahaya matahari yang mengenai bulan tidak banyak atau masih sedikit. Seiring berjalannya waktu, cahaya matahari yang mengenai bulan akan terpancar banyak.
Sehingga membuat bagian lengkung pinggirannya terlihat oleh mata manusia. Matahari akan semakin banyak menyinari bulan ketika bulan terus bergerak. Pada fase inilah, bulan akan membentuk sabit dengan sempurna.
Bentuk dan Penampakan Bulan Sabit
Dikutip melalui laman resmi The National Aeronautics and Space Administration (NASA), bentuk bulan sabit terjadi dalam dua fase, yaitu fase perbani awal (waxing crescent) dan fase sabit terakhir (waning crescent). Berikut ini penjelasannya:
1. Fase Bulan Sabit Muda (Waxing Crescent)
Dikutip melalui laman EarthSky, sehari setelah muncul bulan baru, akan muncul bulan sabit yang membesar. Bulan sabit ini muncul di sebelah barat tak lama setelah matahari terbenam. Sebagian orang yang melihat ini mungkin akan mengira bahwa mereka melihat bulan sedang terbit, padahal bulan tersebut sedang terbenam.
Hal ini dikarenakan bumi berputar di bawah langit, sehingga semua benda langit terbit dari timur dan terbenam di barat. Pada fase bulan sabit muda atau waxing crescent, kurang dari setengah bagian bulan terkena pantulan dari cahaya matahari.
Fase bulan sabit muda umumnya terjadi di hari keempat ketika bulan sedang berada pada posisi 45 derajat. Apabila dilihat dari bumi, maka bulan akan membentuk lengkungan seperti sabit.
2. Fase Bulan Sabit Tua (Waning Crescent)
Dikutip melalui laman Time and Date, selama fase bulan sabit tua terjadi, bagian dari bulan yang bercahaya akan berkurang sekitar 0,1% dari 49,9%. Fase ini dapat berlangsung sejak bulan sudah berada pada seperempat lingkaran bulan, hingga menghilang dari penglihatan saat memasuki fase bulan baru.
Fase bulan sabit tua atau waning crescent adalah fase terakhir dari bulan. Fase ini membuat sebagian kecil dari bulan dapat terlihat di bumi. Fase bulan sabit tua biasanya terjadi di hari kedua puluh lima.
Terjadinya ketika bulan ada diposisi 315 derajat. Pada fase bulan sabit tua, bulan memiliki bentuk sabit, sebelum akhirnya kembali ke bentuk atau fase awal, yakni fase new moon atau bulan baru.
Demikian yang dapat detikEdu sampaikan mengenai bulan sabit. Semoga bermanfaat!
(fds/fds)