Dalam bidang ekonomi, kita akan mengenal elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran. Arti elastisitas yaitu perbandingan perubahan proporsional dari suatu variabel dengan variabel lainnya.
Bisa disebut, elastisitas menjadi pengukur seberapa besar reaksi konsumen (kepekaan) terhadap perubahan harga pada suatu barang atau jasa.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang elastisitas permintaan, jenis, rumus elastisitas permintaan, hingga penjelasan contoh soal menghitungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arti Elastisitas Permintaan
Dikutip dari materi yang dimuat lmsspada.kemdikbud.go.id, maksud dari elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif, untuk menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga atas perubahan permintaan.
Sebagaimana bunyi dalam hukum permintaan, "apabila suatu harga barang menjadi naik, maka kuantitas suatu barang akan menjadi turun dan jika harga suatu barang turun, maka kuantitasnya akan naik."
Saat harga sebuah barang naik, jumlah permintaan terhadap barang tersebut umumnya akan menurun. Sementara, apabila semakin rendah harganya, maka semakin banyak benda itu dibeli.
Dalam hal ini, elastisitas permintaan ditunjukkan dengan suatu rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga.
Rumus Elastisitas Permintaan
Berikut adalah rumus koefisien elastisitas permintaan:
Ed = π1/π1 x βπ/βπ
Atau jika digambarkan sebagai berikut:
![]() |
Di mana:
- P = Harga Barang = Harga Permintaan
- Q = Jumlah Permintaan
- βQ = Q Baru - Q Lama
- βP = P Baru - P Lama
Contoh Soal Elastisitas Permintaan dan Cara Menghitungnya
Barang X memiliki harga Rp 10.000, lalu turun menjadi Rp 5.000. Penurunan harga itu membuat jumlah barang yang diminta berubah dari 5 unit menjadi 8 unit. Hitunglah elastisitasnya!
Jawab:
![]() |
Artinya, barang tersebut mempunyai elastisitas permintaan sebesar 1,2. Jumlah itu termasuk kategori elastisitas elastis.
Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
Secara umum, berdasarkan nilai elastisitasnya terdapat 5 jenis elastisitas permintaaan, yaitu:
1. Inelastis Sempurna
Meskipun telah terjadi perubahan harga, perubahan barang yang diminta tetap sama. Contoh: air dan tanah.
2. Elastis
Dalam jenis permintaan elastisitas permintaan ini, konsumen akan peka atas perubahan harga 1%, hal ini membuat perubahan barang yang diminta sebesar >1%. Contoh: barang elektronik dan barang mewah.
3. Elastis Uniter
Setiap perubahan harga sebesar 1%, maka akan terjadi perubahan barang yang diminta sebesar 1%. Conntoh: kebutuhan sekunder.
4. Elastis Sempurna
Adanya perubahan harga, membuat perubahan barang yang diminta akan selalu berubah-ubah. Di mana, pada inelastis sempurna menggambarkan produk yang sangat peka terhadap perubahan harga.
Contoh: Sembako, bahan bakar minyak (BBM).
5. Inelastis
Pada situasi ini, konsumen kurang peka dengan perubahan harga sebesar 1%, sehingga hal ini membuat perubahan barang yang diminta sebesar <1%. Contoh: kebutuhan primer, seperti makanan, pakaian, dan lain sebagainya.
Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
- Banyaknya jumlah barang pengganti yang tersedia.
- Persentase besarnya pendapatan yang dibelanjakan.
- Kebutuhan versus produk mewah.
- Perubahan harga dan barang yang diminta.
- Jangka waktu permintaan yang dianalisis.
Bagi produsen, pengetahuan terkait elastisitas permintaan digunakan untuk menjadi pedoman tentang seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Di mana, hal ini akan sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan didapatkannya.
Misal, anggaplah biaya produksi suatu barang meningkat, sehingga seorang produsen harus terpaksa menaikkan harga jual produknya.
Itulah tadi pengertian dan rumus elastisitas permintaan beserta contoh soal dan cara mengerjakannya. Selamat belajar!
(khq/inf)