5 Pahlawan Nasional Asal Papua dan Perannya bagi Indonesia

ADVERTISEMENT

5 Pahlawan Nasional Asal Papua dan Perannya bagi Indonesia

Nimas Ayu Rosari - detikEdu
Selasa, 14 Nov 2023 05:30 WIB
Machmud Singgirei Rumagesan (Sumber: Buku Rosmaida Sinada dan Abdul Syukur)
Foto: Machmud Singgirei Rumagesan (Sumber: Buku Rosmaida Sinada dan Abdul Syukur)
Jakarta -

Pahlawan merupakan orang yang telah berjasa dalam berjuang untuk menegakkan kebenaran. Papua, pulau di ujung paling timur Indonesia ini juga memiliki putra-putri terbaiknya yang turut serta dalam perjuangan Indonesia mewujudkan kemerdekaan dan diganjar dengan gelar Pahlawan Nasional.

Lantas siapa saja pahlawan nasional asal Papua tersebut?

Pahlawan Nasional Papua dan Perannya

Salah satu wilayah Indonesia yang menyumbang tokoh pejuang dalam mewujudkan kemerdekaan adalah dari Papua. Para pahlawan nasional asal Papua ini berjuang untuk meraih kemerdekaan atas wilayahnya terhadap penjajah. Berikut daftar nama pahlawan nasional asal Papua beserta perannya bagi bangsa Indonesia seperti dilansir dari laman RRI, Pemprov Papua, hingga CNN Indonesia:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Frans Kaisiepo

Frans Kaisiepo adalah putra asli Papua yang berjasa dalam mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia. Ia lahir di Wardo, Biak pada 10 Oktober 1921 dan wafat pada 10 April 1979.

Frans Kaisiepo terlibat dalam Konferensi Malino pada tahun 1946 yang membahas mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua. Ia berjasa mengusulkan nama Irian dari bahasa Biak yang artinya beruap. Frans juga menjadi orang pertama yang mengibarkan bendera Merah Putih di tanah Papua.

ADVERTISEMENT

Pemerintah Indonesia mengganjar gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden tahun 1993. Selain itu, namanya diabadikan menjadi nama bandara di Biak, juga disematkan menjadi nama salah satu KRI dengan nomor lambung 368. Sosoknya juga diabadikan dalam uang Rp 10 ribu tahun emisi 2016.

2. Marthen Indey

Marthen Indey lahir di Doromena, Papua pada 14 Maret 1912 dan wafat pada 17 Juli 1986. Marthen mendapat gelar Pahlawan Nasional berdasarkan surat Keputusan Presiden No 077/TK/1993 tanggal 14 September 1993.

Marthen merupakan seorang polisi Belanda, namun ia mendukung Indonesia dalam sebuah pemberontakan melawan Belanda di Irian Barat pada tahun 1945. Perlawanan tersebut menjadi aksi protes terhadap pemerintah Belanda karena berencana memisahkan Irian Barat dari Indonesia. Ia kemudian juga diangkat menjadi anggota MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara).

3. Johannes Abraham Dimara

Johannes Abraham Dimara lahir di Korem, Biak Utara, Papua pada 16 April 1916 dan wafat pada 20 Oktober 2000 di Jakarta. Johannes merupakan seorang mayor TNI.

Perjuangan Johannes dikenal dalam pengembalian wilayah Irian Barat ke Republik Indonesia. Ia juga turut serta dalam peristiwa pengibaran bendera Merah Putih di Namlea, Pulau Buru pada tahun 1946. Ia menjadi ketua OPI (Organisasi Pemberantasan Irian Barat) tahun 1950 dan ditawan tentara Belanda.

Atas perjuangannya, itu Johannes diganjar gelar Pahlawan Nasional pada 2011 lalu.

4. Silas Papare

Silas Papare lahir di Serui pada 18 Desember 1918 dan wafat pada 7 Maret 1979 di usianya yang ke 60 tahun. Silas sosok yang berjasa dalam perjuangan penyatuan wilayah Irian Jaya ke dalam wilayah Indonesia.

Silas juga mendirikan Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta sebagai upaya membantu pemerintah Republik Indonesia dalam misi memasukkan wilayah Irian pada bulan Oktober 1949. Ia menjadi salah satu delegasi dari Papua dalam New York Agreement yang dipilih oleh Soekarno pada 15 Agustus 1962.

Indonesia menyematkan gelar Pahlawan Nasional pada Silas tepatnya 14 September 1993 lalu berdasarkan SK Presiden No 77/TK/1993.

5. Machmud Singgirei Rumagesan

Machmud Singgirei Rumagesan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 2020 lalu berdasarkan SK Presiden No 117/TK/2020.

Machmud yang lahir di Kokas pada 27 Desember 1885 dan wafat pada 5 Juli 1964 ini merupakan Raja Muda di FakFak.

Ia menjabat sebagai Raja Sekar di usia 21 tahun dengan gelar Raja Al Alam Ugar Sekar, yang artinya raja yang lahir dan tumbuh tanpa pengaruh dan kuasa dari kerajaan lain. Ia menjadi pemimpin Gerakan Tjendrawasih Revolusioner Irian Barat (GTRIB) pada tahun 1953 dan memimpin Gerakan Organisasi Pemuda Cendrawasih Muda.

Gerakan tersebut ditujukan untuk membantu pemerintah Indonesia dalam memperjuangkan pembebasan Irian Barat dari kolonial Belanda, bahkan ia sempat beberapa kali ditawan oleh Belanda. Hingga Singgirei pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) periode 1959-1965.

Demikian 5 pahlawan nasional asal Papua dan perannya bagi bangsa Indonesia. Semoga bermanfaat!




(nwk/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads