Bernapas adalah tindakan alami yang dilakukan manusia sepanjang hidup. Tindakan ini mungkin tampak sederhana, tetapi itu adalah langkah pertama dalam proses panjang yang dikenal sebagai sistem pernapasan manusia.
Sistem pernapasan pada manusia adalah cara tubuh kita mendapatkan oksigen dari udara dan mengeluarkan karbon dioksida dan uap air yang dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Biologi oleh Munawir
Terkait itu, oksigen menjadi sesuatu yang sangat penting untuk membuat energi. Pada kinerjanya, sistem pernapasan melibatkan saluran pernapasan, cara bernapas, dan masalah yang bisa terjadi dalam sistem pernapasan kita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memahaminya lebih lanjut, berikut adalah ulasan terkait organ pernapasan serta mekanismenya pada manusia, seperti juga dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 oleh Siti Zubaidah dkk.
Organ Pernapasan Manusia
1. Hidung
Hidung adalah pintu masuk udara ke dalam tubuh. Dilengkapi dengan beberapa struktur penyusun, yakni:
- Kelenjar minyak (kelenjar sebasea)
- Kelenjar keringat (kelenjar sudorifera)
- Rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara.
- Konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk (sebagai heater).
2. Faring/Tekak
Faring terletak di belakang hidung dan mulut. Faring tersusun dari otot lurik dengan panjang kurang lebih 4 cm. Organ ini berfungsi sebagai jalur masuk udara dan makanan, ruang suara, dan tempat tonsil melawan infeksi.
3. Laring
Laring berfungsi untuk menghubungkan faring dengan trakea. Organ ini memiliki epiglotis yang mencegah makanan masuk ke trakea. Selain itu, Udara yang melewati laring dapat menggetarkan pita suara, sehingga dihasilkan gelombang suara.
4. Trakea
Trakea adalah saluran udara yang menghubungkan laring dengan bronkus. Ia memiliki silia yang menyaring benda asing. Panjang trakea kira-kira 10-12 cm dan lebarnya 2 cm. Dinding trakea tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri dari jaringan epitelium bersilia. Silia pada dinding trakea berfungsi untuk mengeluarkan zat asing dari saluran pernapasan.
5. Bronkus
Trakea memiliki dua cabang pada bagian dasarnya. Cabang inilah yang dinamakan bronkus, masing-masing bronkus memasuki paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Strukturnya hampir dengan trakea, namun lebih sempit. Bentuknya pun tidak teratur dan terbuat dari tulang rawan yang berselang-seling dengan otot polos.
6. Bronkiolus
Bronkiolus adalah cabang-cabang yang lebih kecil dari bronkus dengan bentuknya yang seperti ranting pohon. Di ujung-ujung bronkiolus, terdapat gelembung-gelembung kecil yang sangat tipis, yang disebut alveolus atau alveoli dalam bentuk jamaknya.
7. Paru-paru
Paru-paru adalah organ utama pernapasan dengan dua bagian, yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) dan kiri (pulmo sinister), yang dibungkus oleh pleura yang berupa kantung tertutup yang berisi cairan limfa. Pleura melindungi paru-paru dan memungkinkan mereka untuk mengembang dan menyusut. Alveolus di dalam paru-paru memungkinkan pertukaran gas oksigen.
8. Alveolus
Alveolus memiliki dinding tipis yang mempermudah pertukaran gas dengan pembuluh darah. Struktur ini memungkinkan penyerapan oksigen yang efisien karena luas permukaannya sangat besar. Untuk proses pertukaran gas, alveolus memiliki luas permukaan yang lebih besar, 100 kali luas permukaan tubuh manusia. Paru-paru memiliki alveolus yang lebih besar, yang berarti penyerapan oksigen lebih efisien.
Mekanisme Pernapasan Manusia
Masih merujuk pada buku karya Siti Zubaidah dkk, dijelaskan bahwa manusia dapat melakukan dua mekanisme pernapasan, yaitu pernapasan dada dan perut.
1. Mekanisme Pernapasan Dada
Pernapasan dada melibatkan otot-otot antartulang rusuk atau intercosta. Ini terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi, yang memiliki mekanismenya sebagai berikut:
- Fase inspirasi pernapasan dada
Secara urutannya, mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi tulang rusuk terangkat (posisi datar) g Paru-paru mengembang tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar udara luar masuk ke paru-paru.
- Fase ekspirasi pernapasan dada
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut, seperti otot antar tulang rusuk relaksasi tulang rusuk menurun paru-paru menyusut tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar udara keluar dari paru-paru.
2. Mekanisme Pernapasan Perut
Pernapasan yang dikenal sebagai pernapasan perut menggunakan otot diafragma, yang membatasi rongga perut dan dada. Proses pernapasan perut dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu:
- Fase inspirasi pernapasan perut.
Sekat rongga dada (diafragma) berkontraksi g posisi dari melengkung menjadi mendatar g paru-paru mengembang g tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar udara masuk.
- Fase ekspirasi pernapasan perut.
Otot diafragma relaksasi g posisi dari mendatar kembali melengkung g paru-paru mengempis g tekanan udara di paru-paru lebih besar dibandingkan tekanan udara luar g udara keluar dari paru-paru.
Nah, demikian ulasan yang dapat membantu dalam memahami sistem pernapasan pada manusia. Semoga membantu!
(nah/nah)