10 November Diperingati Sebagai Hari Sains Sedunia, Ini Tema Perayaan 2023

ADVERTISEMENT

10 November Diperingati Sebagai Hari Sains Sedunia, Ini Tema Perayaan 2023

Baladan Hadza Firosya - detikEdu
Jumat, 10 Nov 2023 17:45 WIB
DALIAN, CHINA - MARCH 15: Humanoid robots are seen at EX Future Science and Technology Museum on March 15, 2023 in Dalian, Liaoning Province of China. EX Future Science and Technology Museum in Dalian can create lifelike customizable robots by scanning human bodies. (Photo by VCG/VCG via Getty Images)
Foto: VCG/Getty Images
Jakarta -

Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Sains Sedunia untuk Perdamaian dan Pembangunan. Hari tersebut menandai momen penting untuk menyoroti betapa pentingnya sains bagi masyarakat dan pentingnya untuk melibatkan masyarakat luas dalam pembahasan terkait isu-isu baru, serta menekankan betapa pentingnya sains dalam kehidupan sehari-hari kita.

Dengan tujuan mendekatkan ilmu pengetahuan pada masyarakat, perayaan Hari Sains Sedunia untuk Perdamaian dan Pembangunan bertekad untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat selalu mendapatkan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh PBB pada laman resminya.

Ini juga menekankan peran ilmuwan dalam memperluas pemahaman kita tentang Bumi. Tentunya hal ini demi menjadikan menjadikan masyarakat kita lebih berkelanjutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, hari peringatan ini juga memberikan kesempatan bagi semua pihak, mulai dari pemerintah, media, hingga pelajar untuk bersatu dalam mendukung isu sains dalam perdamaian dan pembangunan.

Sejarah Singkat Hari Sains dan Perdamaian Internasional

Hari Sains dan Perdamaian pertama kali dirayakan di seluruh dunia pada tanggal 10 November 2002 di bawah naungan UNESCO. Namun, sebenarnya perayaan ini sudah berlangsung pada tahun 1986 sebagai bagian dari peringatan Tahun Perdamaian Internasional.

ADVERTISEMENT

Penyelenggaraan ini awalnya bermula dari inisiatif nonpemerintah, yakni Sekretariat Tahun Perdamaian Internasional yang memberitahu tentang persiapan acara dan rangkuman peristiwa yang terjadi selama perayaan tersebut.

Melihat kesuksesan perayaan tersebut pada tahun 1986, penyelenggara pun melanjutkan upayanya dalam tahun-tahun berikutnya. Majelis Umum pun mengakui pentingnya perayaan ini dengan mengadopsi resolusi 43/61 pada Desember 1988 dan menetapkan Pekan Sains dan Perdamaian Internasional akan diadakan setiap tahun pada minggu 11 November.

Dalam kepeduliannya terhadap perayaan ini, Majelis Umum pun mendesak negara-negara anggota dan organisasi baik pemerintah maupun nonpemerintah untuk mendukung lembaga, asosiasi, dan individu yang terlibat dalam mengorganisir acara dan kegiatan yang berfokus pada studi dan penyebaran informasi mengenai hubungan antara kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan pemeliharaan perdamaian dan keamanan.

Sebagai bentuk dukungannya, Majelis Umum mendorong negara-negara anggota dan organisasi untuk mendukung acara yang mempromosikan hubungan antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan perdamaian serta meningkatkan kerja sama internasional di antara ilmuwan.

Sejak UNESCO mengumumkan Hari Sains Sedunia untuk Perdamaian dan Pembangunan pada 2001, acara ini telah mendukung berbagai proyek, program, dan pendanaan ilmiah di seluruh dunia. Hari ini juga memfasilitasi kerja sama di antara ilmuwan di daerah yang terkena konflik, seperti pembentukan Organisasi Sains Israel-Palestina (IPSO) yang didukung UNESCO.

Maka dari itu, Pekan Sains dan Perdamaian Internasional berkontribusi penting bagi perdamaian dengan mendorong pertukaran ilmiah dan kesadaran publik tentang hubungan sains dan perdamaian. Dengan berlangsungnya peringatan ini, diharapkan partisipasi tahunan akan terus meningkat dan berkontribusi pada pemahaman internasional dan kerja sama dalam menerapkan ilmu sains untuk memajukan perdamaian sepanjang tahun.

Tema Perayaan Tahun 2023

Dalam laman resminya, PBB menyebutkan tema perayaan Hari Sains Sedunia untuk Perdamaian dan Pembangunan Tahun 2023 adalah "Membangun Kepercayaan Terhadap Sains." Hal ini dimaksudkan bahwa peran ilmu pengetahuan dalam membentuk masa depan kolektif kita hanya dapat terpenuhi jika ada kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan.

Kepercayaan pada sains mendorong pengembangan dan penggunaan solusi berdasarkan bukti untuk menangani berbagai masalah global. Hal ini dikarenakan bahwa sains dinilai sebagai isu yang rumit dan memengaruhi cara ilmuwan bekerja, serta cara pandangan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan. Dengan peningkatan kepercayaan pada ilmu pengetahuan, ini juga diharapkan akan memperkuat kebijakan berlandaskan sains dan dukungan masyarakat terhadap penerapannya.




(nah/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads