Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik: Jenis, Contoh, dan Pemanfaatannya

ADVERTISEMENT

Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik: Jenis, Contoh, dan Pemanfaatannya

Bayu Ardi Isnanto - detikEdu
Jumat, 10 Nov 2023 17:45 WIB
Pilah sampah untuk daur ulang.
Foto: Freepik
Jakarta -

Sampah adalah benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi. Sampah secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah anorganik.

Kenali perbedaan antara keduanya, mulai dari pengertian, jenis-jenis beserta contohnya, serta cara pemanfaatannya.

Pengertian Sampah Organik dan Anorganik

Dikutip dari situs Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo, berikut ini pengertian sampah organik dan sampah anorganik:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampah Organik

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan hayati. Sampah ini dapat didegradasi oleh mikroba atau memiliki sifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah dapat terurai melalui proses alami. Kebanyakan sampah organik berasal dari sampah rumah tangga.

Sampah Anorganik

Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan nonhayati, baik itu produk sintetis, maupun hasil dari proses teknologi pengolahan bahan tambang. Bentuk sampah ini bisa berupa logam, plastik, kertas, kaca, keramik, dan detergen.

ADVERTISEMENT

Kebanyakan sampah anorganik tidak dapat terurai oleh mikroorganisme secara keseluruhan. Sebagian sampah anorganik dapat terurai, namun dalam waktu yang sangat lama.

Jenis dan Contoh Sampah Organik dan Anorganik

Sampah organik dan anorganik dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Kenali juga contoh-contohnya berikut ini.

Jenis dan Contoh Sampah Organik

Dilansir dari situs DLH Kabupaten Buleleng, berikut ini jenis dan contoh sampah organik.

1. Sampah Organik Basah

Sampah organik basah banyak mengandung air. Lama kelamaan, sampah jenis ini sering membuat bau tak sedap karena kandungan airnya membuat sampah membusuk.

Contoh dari sampah organik basah adalah sisa-sisa sayuran, kulit pisang, buah yang busuk, kulit bawang dan sebagainya.

2. Sampah Organik Kering

Sampah organik kering hanya mengandung sedikit air. Kebanyakan sampah organik kering sulit jika diolah kembali, sehingga lebih sering dibakar untuk memusnahkannya.

Contoh dari sampah organik kering adalah kayu, ranting pohon, daun-daun kering, dan sebagainya.

Jenis dan Contoh Sampah Anorganik

Dalam buku Implementasi SDGs Pada Pembelajaran Pendidikan Lingkungan yang disusun Indriyani Rachman, PhD dan Dr Hj Rita Retnowati, dijelaskan bahwa sampah anorganik dibagi menjadi dua jenis, yaitu.

1. Sampah Anorganik Lunak

Disebut sampah anorganik lunak karena limbah ini memiliki sifat lunak atau lentur sehingga mudah dibentuk.

Contoh dari sampah anorganik lunak adalah yang berbentuk plastik, styrofoam, bungkus makanan cepat saji, termasuk zat cair, seperti limbah air deterjen, air sabun, minyak goreng, dan sebagainya.

2. Sampah Anorganik Keras

Disebut sampah anorganik keras karena memiliki sifat keras atau kuat tetapi bisa dihancurkan dengan metode penghancuran tertentu, misalnya dipanaskan.

Contoh dari sampah anorganik adalah keramik, pecahan kaca, paku berkarat, botol plastik, dan kaleng bekas.

Pemanfaatan Sampah Organik dan Anorganik

Meski benda buangan, sampah organik dan anorganik tetap dapat dimanfaatkan dalam kondisi tertentu.

Pemanfaatan Sampah Organik

Sejumlah sampah organik dapat dimanfaatkan untuk hal lain. Ini perlu dilakukan untuk mengurangi sampah di tempat pembuangan akhir. Bahkan daur ulang sampah organik bisa menjadi sumber pemasukan.

1. Pembuatan Pupuk

Sampah organik dari buah-buah dan sayuran busuk dapat dibuat menjadi pupuk, misalnya pupuk kompos dan pupuk organik lainnya.

2. Tambahan Pakan Ternak

Sampah organik biasanya dibuat untuk tambahan pakan kambing, sapi, dan kerbau. Tak hanya itu, sampah organik juga bisa diolah menjadi pelet untuk makanan ayam dan ikan.

3. Diubah Menjadi Biogas dan Listrik

Sampah organik juga dapat diubah menjadi biogas yang kemudian dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Yang sering digunakan adalah kotoran hewan dan manusia, limbah tempe dan tahu.

Pemanfaatan Sampah Anorganik

Sedangkan sampah anorganik tertentu bisa dimanfaatkan kembali. Ada tiga pemanfaatan limbah anorganik, yaitu dengan cara reuse, reduce, maupun recycle.

1. Reuse (Penggunaan Kembali)

Reuse adalah menggunakan kembali sampah tanpa perlu banyak dimodifikasi. Benda ini bisa difungsikan dengan fungsi yang masih sama ataupun fungsi berbeda. Contohnya yaitu:

  • Menggunakan wadah bekas yang isinya sudah habis untuk fungsi lain.
  • Memakai kertas sisa yang masih kosong untuk menulis.

2. Reduce (Pengurangan)

Reduce adalah kegiatan yang bisa mengurangi sampah, sejak sebelum membeli barang. Contohnya yaitu:

  • Membeli produk dengan kemasan yang bisa didaur ulang
  • Hindari penggunaan produk yang bisa menimbulkan banyaknya sampah
  • Menggunakan produk yang bisa diisi ulang kembali
  • Menghindari menggunakan barang yang tidak perlu

3. Recycle (Daur Ulang)

Recycle yaitu memanfaatkan kembali sampah dengan sejumlah tahapan pengolahan untuk mendapatkan fungsi yang sama atau fungsi lain. Contohnya yaitu:

  • Mengolah sampah plastik menjadi kerajinan tangan.
  • Mengolah sampah kertas untuk dijadikan kertas lagi.

Demikian tadi penjelasan lengkap mengenai perbedaan antara sampah organik dan anorganik, mulai dari pengertian, jenis, contoh, dan manfaatnya.




(bai/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads