Orang Jawa menggunakan aksara Jawa untuk mengembangkan tradisi tulis dalam budayanya. Dalam aksara Jawa dikenal beberapa jenis aksara, salah satunya yakni aksara murda.
Aksara muda disebut-sebut sebagai huruf khusus dalam aksara Jawa. Aksara ini juga hanya memiliki beberapa aksara dan punya ketentuan tertentu dalam penulisannya.
Temukan penjelasan lebih lengkap mengenai aksara murda pada uraian berikut, ya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Aksara Murda
Dikutip dari e-modul Bahasa Jawa oleh PKBM Terang Bangsa, aksara murda dalam bahasa Jawa punya arti; aksara sirah atau kepala. Aksara ini disebut sebagai huruf kapital dalam aksara Jawa.
Menukil e-paper Pengenalan Aksara Jawa oleh Setya Amrih Prasaja, aksara murda menurut pemahaman weton Sriwedari adalah aksara tua. Di mana dulunya, aksara ini dipakai untuk menulis bunyi aksara Jawa Kuna atau aksara Jawa Kuno yang diadopsi langsung dari bahasa Sanskerta.
Dalam perkembangannya, aksara murda tersisihkan dengan penulisan kata bahasa jawa yang lebih modern setelah runtuhnya kekuasaan Majapahit dan usai hukum bunyi Jawa Kuna tidak lagi digunakan. Karena itu, aksara murda kini dikategorikan sebagai bentuk kapital huruf Jawa.
Aksara murda digunakan untuk penulisan huruf kapital aksara Jawa. Aksara ini difungsikan untuk menuliskan kata atau kalimat kehormatan, seperti nama raja ratu (pemimpin), nama orang, gelar, leluhur, pangkat, kedudukan, lembaga, geografi, hingga sesuatu yang dibanggakan dan dihormati.
Aksara Murda dan Pasangannya
Aksara murda berjumlah 8, dan masing-masingnya memiliki pasangan. Pasangan aksara murda digunakan untuk menggantikan aksara murda apabila ia berada di belakang aksara yang bersifat sigeg (konsonan). Di mana proses perubahan konsonannya bukan dikarenakan mendapat sandhangan sigeg pangkon.
Berikut kedelapan aksara murda:
![]() |
Berikut delapan pasangan aksara murda:
![]() |
Cara Penulisan Aksara Murda
Ada sejumlah ketentuan tertentu untuk menuliskan aksara murda. Di antaranya yakni:
- Aksara murda tidak bisa digunakan sebagai sigeg (konsonan penutup suku kata). Aksara ini tidak dapat dipangku atau diberi pasangan seperti pada penulisan huruf Jawa lain.
- Aksara murda bisa diberi sandhangan (tanda bunyi pada aksara Jawa).
- Penulisan aksara murda dalam satu kalimat cukup ditulis satu aksara setiap satu kata, serta dipilih yang berada di depan.
- Aksara murda harus ditulis lengkap dengan pasangannya sehingga menjadi berpasangan.
Contoh Penulisan Aksara Murda
Berikut beberapa contoh penulisan aksara murda:
1. Contoh Aksara Murda Kesatu
![]() |
2. Contoh Aksara Murda Kedua
![]() |
3. Contoh Aksara Murda Ketiga
![]() |
Itu dia penjelasan mengenai aksara murda, yakni bentuk kapital dalam huruf Jawa. Detikers sekarang sudah lebih mengenal tentang jenis aksara jawa satu ini, bukan?
(fds/fds)