Masyarakat Indonesia merayakan hari pahlawan setiap tahunnya. Hari pahlawan nasional diperingati setiap tanggal 10 November. Pada tahun 2023, hari pahlawan jatuh pada hari Jumat.
Untuk meramaikan peringatan hari pahlawan nasional, kamu dapat mengikuti lomba membaca puisi yang diselenggarakan beberapa penyelenggara. Tidak hanya untuk lomba, puisi hari pahlawan juga dapat mengingatkanmu tentang perjuangan para pahlawan.
Yuk simak 10 contoh puisi hari pahlawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kumpulan Puisi Hari Pahlawan
Dikutip dari buku Kumpulan Puisi Pahlawan, berikut ini kumpulan puisi hari pahlawan:
1. Sepotong Sunyi di Taman Makam Pahlawan
Puisi karya Siti Isnatun M
Di sebuah makam
jauh dari kehidupan
yang tersimpan hanyalah kenangan
akan keabadian yang temaram
Sepotong sunyi menepi
di antara nisan-nisan berjejer rapi
seolah jadi teman yang peduli
menyanyikan sepi tanpa henti
Berkalang tanah engkau para kebanggaan
tenggelam bersama bersama keteladanan
betapa tamanmu kini sunyi dan sepi
seakan duniamu telah ikut mati
Taman makammu makin tak terjamah
Perjuanganmu makin terlupa sejarah
Sungguh Ironi dan menggugah
Semua terjadi saat jasamu terasa indah
Nisanmu yang dulu megah
kini tampak mulai layu dan jengah
bagai bunga kamboja berguguran ke tanah
tak terusik oleh deretan kisah
Sepotong sunyi terus menggelayuti
taman makammu... wahai pahlawan negeri
Hato berbisik dengan sepi
akankah kami bisa berbagi
meski hanya kisah yang tak selesai
dari perjalananmu yang telah usai.
2. Elegi 10 November
oleh Siti Isnatun M
Hari ini kami memandang
wajah-wajah pada bingkai yang terpajang
Menunduk membisikkan doa
dalam semat kenangan akan jasa
Separuh asa kami melayang
dalam bayang-bayang
akan masa yang telah silam
Darah yang telah mengalir
Keringat yang telah bergulir
bagai sebutir safir
dalam ruang yang temaram
Bukan lagi tangis yang seharusnya kami berikan
Bukan!
Meski air mata membayangi kenangan
akan pengorbanan yang telah dipersembahkan
10 November ini
Bersama duka ini
Kami sematkan setangkup doa
Bersama tekad dan asa
Bahwa kami adalah tonggak penerus
untuk jiwa kepahlawananmu yang tulus.
3. Aku Ingin Menjadi
oleh Siti Isnatun M
Aku ingin menjadi,
Kerlip bintang di langit negeriku
Aku ingin menjadi,
Kepak sayap di tubuh bangsaku
Aku ingin menjadi,
Pohon padi untuk pangan rakyat negeriku
Aku ingin menjadi,
tanaman tebu untuk pemanis dahaga bangsaku
Ini ungkapan hatiku
akan makna kepahlawanan
sebagai anak bangsa, generasi muda
yang bangga menjadi Indonesia.
Dikutip dari Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas 10, berikut ini puisi hari pahlawan:
4. Pahlawan Tak Dikenal
karya Toto Sudarto Bachtiar
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring tapi bukan tidur sayang
Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi, yang nampak, wajah-wajahnya sendiri
yang tak dikenalnya
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata: aku sangat muda.
Dikutip dari buku Sehelai Puisi Luka, berikut ini puisi tentang hari pahlawan:
5. Gugur Bunga
Sekarang ini masih sangat pagi
para embun itu bisa saja menjatuhkan basah kepadamu
Maka biarkan waktu yang membuat dedaunan dan kelopaknya hingga mekar
Bunga itu telah merambat melingkari sesuatu
dengan memunculkan bunga warna putih yang lebih terang
pertumbuhannya rumit dan sukar
Jauh lebih memukau dari pada bunga hias mana pun
Dan lebih memiliki banyak warna merah yang amat-amat terang
Dan melebihi kesempurnaan daripada sekotak perhiasan
Mawar putih dan merah yang saling melilit
Bunga itu telah jauh hari gugur sebelum aku dilahirkan
Gugur bunga
Dalam larik-larik sajak ini
Selamat jalan pahlawanku.
Dikutip dari buku Kumpulan Puisi Semangat Kemerdekaan Masa Kini, berikut ini kumpulan puisi hari pahlawan:
6. Perjuangan Para Pahlawan Untuk Indonesia
Untukmu pahlawanku
Tanpamu kami tak mampu seperti sekarang
Keberanianmu menerjang penjajah
Dalam darahmu mengalir semangat juang
Keberanian menjadi kekuatan untuk menembus
Gerbang penjajah
Genangan darah sebagai bukti kesetiaanmu
Tulang-tulang yang remuk terhampar bak mutiara
Sebagai tanda kesucianmu
Karena jasa dalam darahmu Indonesia mampu merdeka
Kucuran deras keringat membasahi seluruh tubuh
Kadang, jiwa ini terpuruk dalam kesedihan
Mengenang semua penderitaan dan perjuanganmu
Semua demi Indonesia, kau taruhkan nyawamu
Pahlawan, kau genggam bambu runcing di tanganmu
Luka di tubuh, kau anggap biasa
Di tengah teriknya sang matahari kau berperang demi negeri ini
Di balik peperangan, jasa dan semangatmu selalu ada.
7. Pahlawanku
Saat kutatap fotomu
Di setiap ruangan kelas
Berjejer pigura-pigura yang terlihat rapi
Dalam hari aku mengagumimu
Tatapanmu Tajam, seakan ingin penjajah cepat pergi
Kepalan tanganmu menunjukkan kharismamu
Sebagai orang yang tangguh
Bangga pernah memilikimu
Pahlawanku
Perjuanganmu kini kami nikmati
Mampukan kami mengisi hasil perjuanganmu
Jasamu akan ku kenang selalu
Sampai akhir hayat hidupku
Takkan rapuh semangatku
Mengingat akan perjuanganmu
Yang telah gugur dimedan tempur
Ragamu telah pergi, tapi semangatmu tetap hadir di tengah kami
Terimakasih atas perjuanganmu
Walau kami hanya bisa menatapmu melalui bingkai foto
Merah putih menjadi saksi bisu nasibmu
Semangat ini
Yang selalu berkibar di hatiku.
Dikutip dari buku Patriot Is Me: Antologi Puisi, berikut ini puisi hari pahlawan:
8. Zamanku
Aku hidup dalam buaian kenaifan
Yang merenggut hasrat asa dari kalbu penuh cita
Mengajari tuk bersandiwara di atas zaman edan
Mungkinkah ku biarkan kegaduhan membungkam melodi alam?
Dering kebisingan seakan melantunkan adzan
Membangunkanku dari tidur dalam kegelapan yang nista
Serempak, bagai semburat sinar laksana firman
Melukiskan jawaban dari kegersangan ibu pertiwi
Lekasku bercermin pada kaca yang terpahat oleh selaksa peristiwa
Negeri yang membiru karena lautnya, menghijau karena hutannya
Sayang, dirampas oleh binatang yang tak kenal adab
Mana mungkin ku biarkan zamrud lepas dari khatulistiwa
Terbesit Ihwal di dalam kalbu kala ku renung
Dharma jiwa telah tumbang dalam pengorbanan
Tangisku mengingatmu 10 November kala itu
Namun, sungguh nestapa tiada faedah
Zamanku telah berubah oleh cakra waktu
Merah darah tak lagi pantas tergenang
Keringat dan tangis tidak lagi menggenangi lautan
Zamanku kini kesakitan atas pengingkaran dari dalam
Kupanjatkan doa untuk restu dari sebuah perjuangan
Perjuangan menyadarkan para penentang kedaulatan
Lalu menangkap tikus-tikus kantor yang panjang tangan
Dan menghentikan kejalangan yang menguasai kekayaan
Naluri pada diri membakar semangat bakti
Nusantara harus terus membuana menaungi cakrawala
Karena ini zamanku yang lahir dari asuhan kenaifan
Membinaku melawan kebusukan selama masaku dihidupkan.
Dikutip dari buku berjudul Pada, berikut ini puisi hari pahlawan:
9. Mengenangmu Pahlawan
70 tahun telah berlalu
Peristiwa 10 November membiru
Kembali dikenang penuh haru
Dan disini aku mengenang pilu
Tak sekedar besok dirayakan
Jasa pahlawan tak lekang sepanjang zaman
Dikau palawan selalu dikenang
Dari penyuluh gelora Bung Tomo
Kutangkupkan hormat yang tak terperi
Lalu pada Sang Guru Bangsa Tjokroaminoto
Kuteguhkan segala janji untuk setia mengikuti
Bait puji dan doa besok disebar
Hening cipta tak lupa digelar
Al-Fatihah pun ramai bergetar
Hingga sedu sedan dicetar
Mengenang pahlawan tak sekedar seremoni
Teguhkan janji persatuan kuatkan harmoni
Tekad kuat selaraskan segala janji dan patri
Itu jadi bukti baktiku kini padamu negeri.
Dikutip dari buku Spesial Antologi Puisi bertajuk Hari Kemerdekaan Indonesia, berikut puisi hari pahlawan berjudul Sang Pejuang:
10. Sang Pejuang
Karya Shavna Agitsni
Dengan tegap kau beranikan diri
Melangkah tuk mempertaruhkan diri
Bhakan kau siap mati
Demi kemerdekaan ibu pertiwi
Geram
Sepertinya itu yang kau rasakan
Negeri ini telah lama tertikam
Dan kini kau akan menikam
Tak tahan untuk bungkam
Telah banyak darah yang mengalir
Seolah bagaikan sihir
Telah banyak goresan luka yang telah mereka ukir
Walau sudah tiada
Tapi namamu akan tetap ada
Walau kau sudah tidak ada di dunia
Jiwamu masih dalam sejarah bangsa.
Demikian ulasan tentang puisi hari pahlawan. Semoga bermanfaat.
(row/row)