Ketika kita mengangkat telepon, hal pertama yang akan kita ucapkan adalah "halo" bukan? Kebiasaan ini, sudah berlangsung cukup lama. Kira-kira bagaimana ya awal mula dan sejarahnya kata halo bisa dipakai saat menerima telepon?
Setiap negara memiliki kebiasaan yang sama dalam mengangkat telepon, yaitu mengucapkan halo atau hello dalam bahasa mereka sendiri. Seperti contohnya, kata "Moshi-moshi" di Jepang, "Yeoboseyo" di Korea, dan kata "Wei" di China.
Berikut ini sejarah kata halo yang sering dipakai saat menerima telepon, mulai dari awal-mulanya hingga perbedaan pendapat antara Alexander Graham Bell dan Thomas Alva Edison.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Penggunaan Kata "Halo" Saat Menerima Telepon
Menurut Oxford Dictionary, kata halo pertama kali diperkenalkan pada tahun sekitar 1827. Namun, saat itu, kata halo tidak digunakan dalam konteks telepon, melainkan hanya digunakan sebagai sapaan.
Sedangkan, menurut Merriam Webster, kata halo pertama kali diperkenalkan pada tahun 1800-an dengan konteks untuk menarik perhatian dan mengekspresikan perasaan terkejut. Dikutip melalui laman BestLife, kata halo sudah digunakan pada tahun 1800-an atau sekitar 150 tahun yang lalu untuk menggambarkan ekspresi terkejut.
Lalu, kira-kira orang sebelum tahun 1800 menggunakan sapaan seperti apa ya? Orang-orang pada abad pertengahan hingga zaman Shakespeare menggunakan kata "hail" sebagai gantinya. Kata ini pada dasarnya berkaitan dengan kesehatan, seperti hale, health, dan whole.
Tidak heran jika beberapa variasi lainnya muncul, seperti hollo, hallo, halloa, dan holler. Nah, sekarang kamu sudah memahami sejarah dari penggunaan kata halo bukan? Sekarang, saatnya untuk mengetahui siapa sih pencipta telepon? Apakah ada kaitannya dengan penggunaan kata halo saat menerima telepon?
Alexander Graham Bell adalah tokoh yang menciptakan telepon. Namun, bukan Alexander Graham Bell yang mencetuskan penggunaan kata halo dalam telepon, melainkan Thomas Alva Edison. Thomas Alva Edison disebut sebagai tokoh yang menciptakan bola lampu. Edison mencetuskan penggunaan kata halo sebagai salam atau sapaan.
Alexander Graham Bell, berpendapat bahwa penggunaan kata halo tidak cocok, dan mengusulkan ide lainnya. Berikut ini penjelasan lengkapnya mengenai pendapat Alexander Graham Bell dan Thomas Alva Edison.
Alexander Graham Bell
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Alexander Graham Bell adalah penemu telepon. Graham Bell tidak menyukai ide yang disampaikan oleh Edison, yang mana menggunakan kata halo sebagai sapaan saat menerima telepon.
Graham Bell menyarankan untuk menggunakan kata "ahoy" saja yang berasal dari kata Belanda "hoi". Funfact, kata ahoy memiliki usia yang jauh lebih tua daripada kata hello. Diperkirakan umurnya sekitar 100 tahunan. Kata ahoy adalah kata sapaan yang penggunaannya lebih sering di daerah pesisir.
Thomas Alva Edison
Thomas Alva Edison menjadi alasan dari meluasnya penggunaan kata halo untuk mengangkat telepon. Setelah Alexander Graham Bell berhasil menciptakan telepon pada tahun 1800-an, orang-orang tentu saja akan membutuhkan yang namanya sapaan dalam menjawab telepon.
Thomas Alva Edison mempunyai caranya tersendiri dalam menjawab telepon, yaitu menggunakan kata halo. Pada tanggal 15 Agustus 1877, Thomas Alva Edison mengirimkan surat kepada Pittsburgh dan Mr. David selaku Presiden Central District dan Printing Telegraph Company.
Dalam suratnya, Edison menjelaskan tentang keistimewaan dari menggunakan kata halo saat menerima telepon. Secara kebetulan, Mr. David akan memperkenalkan telepon kepada khalayak umum.
Momen percobaan fonograf dan surat menyurat yang terjadi di antara Edison dan David, menjadi penanda digunakannya kata hello menggantikan kata halloo. Bisa disimpulkan bahwa yang mempopulerkan kata halo atau hello adalah Thomas Alva Edison.
Demikian yang dapat detikEdu sampaikan mengenai sejarah kata halo saat menerima telepon. Semoga bermanfaat!
(fds/fds)