Ular bisa datang kapan saja dan ditemukan di mana saja. Terlebih, hewan melata ini menyukai tempat yang lembap, gelap, dan sejuk. Kalau terdapat area seperti itu di lingkungan sekitar, bisa-bisa ular bersarang di sana.
Tapi, ada kekeliruan nih yang beredar di masyarakat tentang cara menangani ular. Sebagian orang percaya bahwa ular takut dengan garam. Karena itu, mereka tak segan menaburkan garam dengan harap bisa mengusir ular dan mencegahnya untuk datang kembali.
Namun, apakah benar ular takut dengan garam? Apakah garam benar-benar dapat mengusir hewan melata satu ini? Temukan jawabannya pada uraian berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benarkah Ular Takut dengan Garam?
Anggapan bahwa ular takut dengan garam adalah mitos belaka. Nyatanya, garam tidak mampu memberikan efek takut atau mengusir ular. Hal ini dikonfirmasi oleh Ketua Exhalos Indonesia Regional Surabaya, Gede Bhayu.
"Kemampuan garam terhadap ular itu hanyalah mitos belaka. Garam tidak bisa digunakan untuk mencegah atau mengusir ular. Teori itu murni mitos dan tidak bisa dipertanggungjawabkan," ujar Bahyu dikutip dari detikJatim.
Ia menambahkan, ular dengan ukuran dan jenis apa pun tidak akan terpengaruh dan takut dengan garam meskipun sudah ditaburkan dalam jumlah banyak. Bhayu menegaskan kalau dirinya pernah mempraktikkannya.
"Kami sudah pernah membuktikannya, hasilnya (garam) ya tidak mempan ke ular," tuturnya.
Koordinator Sioux Snake Rescue (SSR), Erwandi Supriadi, juga mengungkap bahwa garam tidak efektif untuk menghalau ular. Pria yang telah menekuni dunia penyelamatan ular selama bertahun-tahun itu bahkan menyebut kalau ular terkadang malah mendekati garam.
Ular tidak takut dengan garam karena termasuk hewan bersisik, dan bukan berlendir.
"Jangan dikasih garam. Ular tidak takut garam. Justru kadang dia mendekati garam. Yang takut garam itu hewan berlendir, sedangkan ular itu bersisik bukannya berlendir," kata Erwandi dikutip dari detikNews.
Dugaan bahwa garam dapat membuat ular takut mungkin karena bahan tersebut kerap digunakan untuk mengusir hewan yang biasa ada di sekitar rumah, seperti lintah, bekicot, atau siput.
Faktanya, hewan-hewan itu berlendir. Garam bertindak sebagai "kryptonite" dan bekerja untuk mengeluarkan air dari bagian tubuh mereka yang berlendir. Demikian siput hingga lintah mengalami dehidrasi dan membuat hewan mereka mati.
Berbeda dengan hewan tersebut, ular memiliki sisik dan bukan lendir. Sehingga garam tidak memberi efek takut dan tak bisa mengusir ular.
Bagaimana Cara Mengusir Ular?
Jika bertemu ular di lingkungan sekitar atau di rumah, langkah awalnya yakni jangan panik. Kemudian bisa memantau pergerakan ular dari jarak aman.
"Dilihat larinya ke mana. Kalau ada ember atau bak, nanti ular itu kalau bisa ditutup terus diganjal supaya tidak keluar. Setelah itu bisa meminta bantuan," ucap Erwandi.
"Kalau misalkan (ular) ada di kamar, usahakan akses keluar masuknya ditutup, dan kamar itu dikunci. Bila menginginkan ular itu keluar, disemprot pakai pengharum ruangan, usahakan ada celah agar dia keluar. Dengan wangi menyengat ular itu nggak suka," lanjutnya.
Ular tidak mempan jika ditaburi garam, tapi ia tidak suka dengan aroma menyengat. Untuk mengusir hewan melata ini dapat menggunakan barang atau cairan beraroma tajam dan nantinya ular akan menjauh.
"Yang pasti, ular takut dengan aroma menyengat, seperti cairan pembersih lantai misalnya," kata Bhayu.
Tapi, kalau detikers tidak bisa mengusir ular pergi meski dengan memakai barang beraroma tajam, atau jika khawatir akan terpatok dan terserang bila terlalu dekat dengannya, maka dianjurkan untuk segera menghubungi petugas keamanan atau pawang ular. Sehingga hewan tersebut dapat dievakuasi dan tidak membahayakan masyarakat sekitar.
(fds/fds)