Setelah tahap pembelajaran yang panjang, mahasiswa akhirnya memasuki tahap akademik yang menentukan untuk mendapatkan gelar mereka, yaitu menyusun skripsi. Namun, dalam perjalanan menuju gelar tersebut, ada tiga tahap penting yang perlu mereka lewati, yaitu Kompre, Sempro, dan Semhas.
Kompre, Sempro, dan Semhas adalah tiga tahap penting dalam perjalanan akademik mahasiswa yang tengah menyelesaikan skripsi atau tugas akhir, namun masing-masing memiliki tujuan dan karakteristik yang berbeda.
Lantas, apa perbedaan kompre, sempro, dan semhas dalam istilah skripsi? Simak jawabannya pada artikel di bawah ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Skripsi?
Menurut buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, skripsi adalah karya ilmiah yang disusun oleh Mahasiswa Program Sarjana Strata Satu (S1) dalam mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi keilmuan yang sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain, atau sebuah karya.
Dikutip dari buku Menulis Skripsi, skripsi merupakan sebagian syarat formal untuk mendapatkan gelar akademis sarjana. Skripsi bertujuan untuk menguji sekaligus memantapkan kemampuan berpikir ilmiah seorang calon sarjana yang diharapkan dapat berpikir dengan nalar yang sehat.
Tahapan panjang penulisan skripsi merupakan suatu bagian integral dari proses skripsi yang berjenjang yang harus dijalani oleh mahasiswa sebelum mereka dapat menyelesaikan skripsinya.
Istilah dalam Skripsi
Sebelum membahas tentang perbedaan antara Kompre, Sempro, dan Semhas, ketahui lebih dulu mengenai istilah-istilah yang biasa digunakan dalam penyusunan skripsi.
Terdapat beberapa istilah-istilah khusus dalam penulisan skripsi, yaitu:
Sempro (Seminar Proposal)
Menurut Lisa dkk (2018) dikutip dari buku Seminar Ke SD-An, seminar proposal adalah tahapan setelah proposal disusun oleh mahasiswa yang telah selesai dan dinyatakan layak oleh dosen pembimbing untuk diseminarkan.
Pernyataan kesesuaian proposal untuk diseminarkan biasanya ditentukan oleh dosen pembimbing melalui tanda tangan pada halaman sampul proposal penelitian mahasiswa, atau lembar persetujuan seminar proposal.
Dalam seminar proposal, mahasiswa yang menjadi penyaji akan mempresentasikan judul yang telah mereka siapkan dan menjelaskan isi proposal penelitian mereka. Selanjutnya, mereka akan menerima kritik dan saran dari penguji dan pembimbing.
Semhas (Seminar Hasil)
Dalam sesi Semhas atau Seminar Hasil, mahasiswa menerima masukan, kritik, dan saran dari para hadirin, termasuk dosen pembimbing, penguji, atau mahasiswa lain yang memungkinkan mereka untuk memperbaiki penelitian sebelum menuju tahap sidang skripsi.
Meskipun persyaratan dan aturan Semhas bisa bervariasi antara universitas, tahap ini merupakan langkah penting dalam perjalanan akademis mahasiswa, membantu mereka menyempurnakan skripsi sebelum sidang final.
Kompre (Ujian Komprehensif)
Menurut buku Transformasi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri menjadi Institis Agama Islam Negeri dalam Meningkatkan Pelayanan Akademik, ujian komprehensif adalah ujian yang dilaksanakan untuk menguji pemahaman dan kemampuan teoritik mahasiswa dalam bidang keilmuan sesuai dengan prodi.
Dikutip dari buku Petunjuk Praktis Cara Mahasiswa Belajar di Perguruan Tinggi, materi ujian komprehensif (kompre) meliputi bidang permasalahan yang esensial menurut programnya mulai dari tingkat awal yang mudah hingga tingkat akhir yang kompleks.
Penilaian ujian komprehensif minimal terdiri atas tiga orang dosen dan biasanya dilaksanakan setelah ujian skripsi.
Perbedaan Kompre, Sempro, dan Semhas
Sempro, atau seminar proposal, adalah tahap awal dalam penulisan skripsi, di mana mahasiswa mempresentasikan proposal penelitian kepada dosen pembimbing dan penguji.
Fokusnya adalah merinci kerangka kerja, tujuan, metodologi, dan gambaran umum penelitian, dengan hasil berupa persetujuan proposal penelitian.
Semhas, atau seminar hasil, terjadi setelah penelitian skripsi selesai disusun berdasarkan proposal dari Sempro.
Pada tahap ini, mahasiswa mempresentasikan hasil penelitian kepada dosen pembimbing, dosen penguji, dan mahasiswa lain dengan tujuan mendapatkan masukan, kritik, dan saran untuk perbaikan sebelum melanjutkan ke tahap sidang skripsi.
Kompre, atau ujian komprehensif, bertujuan untuk menguji pemahaman umum mahasiswa dalam bidang studi mereka dengan fokus pada teori, konsep, dan literatur.
Biasanya, tahap ini terjadi setelah ujian skripsi. Tujuannya adalah memastikan bahwa mahasiswa memiliki pemahaman yang kuat tentang bidang studi mereka.
Dengan demikian, perbedaan utama terletak pada waktu dan tujuan masing-masing tahap.
Kompre menguji pemahaman umum, sempro adalah persetujuan proposal penelitian, dan semhas adalah presentasi hasil penelitian dengan tujuan mendapatkan masukan untuk perbaikan sebelum sidang skripsi. Sekarang detikers sudah paham, kan?
(inf/inf)