Arthur Balfour, Menlu Inggris yang Dukung Berdirinya Israel & Penjajahan di Palestina

ADVERTISEMENT

Arthur Balfour, Menlu Inggris yang Dukung Berdirinya Israel & Penjajahan di Palestina

Fahri Zulfikar - detikEdu
Selasa, 07 Nov 2023 19:30 WIB
A handout picture release by the Israeli Government Press Office (GPO) on October 24, 2017, shows a portrait of then Foreign Secretary Arthur Balfour taken in 1917.
The 1917 Balfour Declaration is a formal statement of policy by the British government regarding the establishment of a Jewish homeland in Palestine. / AFP PHOTO / GPO / Handout
Foto: AFP PHOTO / GPO / Handout/Arthur Balfour
Jakarta -

Penjajahan Israel di tanah Palestina tak lepas dari sejarah adanya 'Deklarasi Balfour' tahun 1917. Deklarasi itu yang mendukung pendirian negara Yahudi oleh zionis di tanah Palestina.

Deklarasi tersebut ditulis oleh Arthur James Balfour, yakni seorang Perdana Menteri (PM) Inggris (1902-1905) dan menteri luar negeri Inggris (1916-1919). Melalui deklarasi ini, Inggris menyatakan dukungannya kepada zionis untuk membangun 'rumah nasional' bagi kaum Yahudi di tanah Palestina.

Zionis sendiri merupakan gerakan politik yang memiliki agenda utama menghimpun orang-orang Yahudi yang telah berdiaspora sejak ribuan tahun untuk kembali ke tanah Palestina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Latar Belakang Arthur Balfour

Dikutip dari Britannica, Arthur Balfour lahir 25 Juli 1848 di Whittingehame, East Lothian, Skotlandia dan meninggal pada 19 Maret 1930 di Woking, Surrey, Inggris.

Balfour dikenal sebagai negarawan Inggris yang mempertahankan kekuasaan di Partai Konservatif Inggris selama 50 tahun. Kariernya dalam dunia politik dan pemerintahan cukup mentereng.

ADVERTISEMENT

Ia menjadi perdana menteri dari tahun 1902 hingga 1905. Kemudian menjadi menteri luar negeri dari tahun 1916 hingga 1919.

Selama ia berkarier, yang paling dikenang dunia adalah pernyataannya pada Perang Dunia I dan tentang 'Deklarasi Balfour' yang mendukung zionisme. Kelak, gerakan ini yang mengakibatkan penjajahan di tanah Palestina.

Surat kepada Bankir Yahudi Inggris

Jika menilik ke belakang, maka penjajahan Israel kepada tanah Palestina dimulai dari Balfour, yang kala itu menjabat sebagai Menlu Inggris, menulis surat publik kepada Baron Rothschild.

Rothschild saat itu merupakan kepala keluarga bankir Yahudi cabang Inggris. Ia menerima surat yang berisi Deklarasi Balfour.

Setidaknya pada bulan April 1917, secara pribadi Balfour telah mengidentifikasi dirinya sebagai pendukung zionisme.

Dengan Deklarasi Balfour ini, pemerintah Inggris berharap dapat menggalang opini Yahudi, khususnya di Amerika Serikat, kepada pihak Sekutu selama Perang Dunia I.

Deklarasi tersebut, sangat kontroversi bagi pandangan dunia lantaran isinya menjanjikan bantuan Inggris kepada zionis untuk membangun rumah bagi kaum Yahudi di Palestina.

Berawal dari dukungan ini, perlahan zionis mulai menjajah Palestina dan mencaplok tanah-tanah di Palestina.

Lalu pada Mei 1948, negara yang menjajah tanah Palestina lahir dan dinamai dengan Israel.

Sehari setelah berdirinya negara itu, kelompok bersenjata Zionis yang dilatih oleh Inggris, secara paksa mengusir lebih dari 750.000 warga Palestina dari tanah air mereka. Peristiwa mengerikan ini, kemudian dikenal dengan Peristiwa Nakba.

Jadi, bisa dikatakan, salah satu pemicu dan yang mempercepat penjajahan Zionis di tanah Palestina adalah surat yang ditulis oleh Arthur Balfour pada tahun 1917.




(faz/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads