Mengenal Proyeksi Peta: Pengertian, Syarat, dan Jenis-Jenisnya

ADVERTISEMENT

Mengenal Proyeksi Peta: Pengertian, Syarat, dan Jenis-Jenisnya

Noor Faaizah - detikEdu
Rabu, 08 Nov 2023 06:30 WIB
Ilustrasi peta dunia
Ilustrasi peta Foto: Getty Images/AlpamayoPhoto
Jakarta -

Kita hidup di Bumi, bidang tiga dimensi berbentuk menyerupai elips. Untuk melihat bentuk bidang tiga dimensi ini, kita dipermudah dengan bentuk dua dimensi.

Peta menjadi bentuk dua dimensi dari suatu wilayah atau kawasan. Peta dunia menjadi alat utama dalam memahami geografi planet Bumi. Peta sudah ada sejak adanya penjelajahan dan penelitian dengan tujuan melihat bentuk atau ukuran dari suatu wilayah.

Pada awal abad ke-2, Claudius Ptolomeus, telah mengemukakan betapa pentingnya peta dan mengumpulkan karya-karya petanya dalam satu buku bernama Atlas Ptolomeus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ternyata ada aspek penting yang perlu diperhatikan dalam penyusunan peta. Proyeksi peta menjadi pertimbangan yang berdampak besar saat merekonstruksi bentuk tiga dimensi menjadi dua dimensi.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang proyeksi peta, yuk simak pengertian dan penjelasan berikut ini:

ADVERTISEMENT

Pengertian Proyeksi Peta

Mengutip buku Geografi 3: Jelajah Bumi dan Alam Semesta karya Hartono, pengertian proyeksi peta adalah suatu sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di Bumi dan di peta.

Permasalahan yang sering ditemukan dalam proyeksi peta adalah menjawab bagaimana penyajian bidang lengkung seperti permukaan Bumi terhadap bidang datar seperti peta tanpa mengalami distorsi atau perubahan.

Oleh karena itu, cara penggambaran dari bidang lengkung ke bidang datar akan dilakukan dengan bantuan hitungan matematis. Dalam sebuah bangunan di suatu proyeksi peta, Bumi biasanya digambarkan sebagai bola (dengan jari-jari = 6.370,283 km) dan volume elipsoida yang sama dengan volume bola.

Syarat Proyeksi Peta

Berdasarkan pengertian tersebut, kita tidak bisa melakukan proyeksi peta secara asal-asalan. Mengutip dari buku Geografi 3 SMA Kelas XII karya Samadi, S.Pd. M.Si., terdapat beberapa persyaratan ketika memproyeksikan peta.

1. Peta harus conform

Peta harus conform artinya segala macam bentuk yang ada di peta harus sesuai dengan bentuk sebenarnya di permukaan Bumi.

2. Peta harus equivalent

Peta harus equivalent artinya luas wilayah yang ada di peta harus sesuai dengan luas yang sebenarnya di permukaan Bumi.

3. Peta harus equidistant

Peta harus equidistant artinya jarak antara satu titik ke titik lainnya di dalam peta harus sesuai dengan jarak antara satu titik ke titik lainnya di permukaan Bumi.

Dengan persyaratan tersebut, setidaknya terdapat beberapa ketentuan umum proyeksi peta di antaranya:

1. Bentuk yang diubah harus tetap

2. Luas permukaan yang diubah harus tetap

3. Jarak antara satu titik dengan titik lainnya harus tetap

4. Sebuah peta tidak boleh mengalami penyimpangan arah

Jenis Proyeksi Peta

Dikutip dari buku Geografi 3: Membuka Cakrawala Dunia karya Bambang Utoyo, secara umum, metode proyeksi peta dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu:

1. Proyeksi Langsung (direct projection), dengan cara penggambaran objek geografi secara langsung dari bidang elipsoid ke bidang proyeksi seperti bidang datar, silinder, atau kerucut.

2. Proyeksi Double merupakan transformasi atau penggambaran objek geografi secara bertingkat. Dari bidang elipsoid, bidang bola, kemudian ke bidang proyeksi.

Adapun pemilihan jenis bidang proyeksi dapat dipertimbangkan berdasarkan bentuk, letak, dan luas daerah. Atau ciri-ciri tertentu dari suatu daerah yang ingin dipertahankan dalam peta.

Dengan pertimbangan tersebut, klasifikasi sistem proyeksi dapat dibagi ke dalam pertimbangan ekstrinsik dan pertimbangan intrinsik.

Pertimbangan eksintrik dapat dibedakan menjadi 3 hal meliputi:

1. Bidang Proyeksi, yang terdiri atas proyeksi azimuthal, proyeksi kerucut, dan proyeksi silinder.

2. Bidang Persinggungan, terdiri atas proyeksi tangen (bola bumi bersinggungan dengan bidang), secan (bola bumi berpotongan dengan bidang), dan polysuperficial (banyak bidang proyeksi terhadap bola planet)

3. Posisi Sumbu Simetri terhadap Bidang Proyeksi, terdiri atas proyeksi normal, proyeksi miring, dan proyeksi transversal.

Sedangkan pertimbangan intrinsik dapat dibedakan menjadi 2 hal yaitu:

1. Sifat-sifat asli, terdiri atas proyeksi ekuivalen, proyeksi konform, dan proyeksi ekuidistan.

2. Generasi, terdiri dari proyeksi geometris, proyeksi matematis, dan proyeksi semi geometris.

Itulah penjelasan mengenai proyeksi peta sebagai suatu sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di Bumi dan di peta.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads