Sejarah Kelahiran Jong Java: Tujuan, Bentuk Perjuangan, dan Pendirinya

ADVERTISEMENT

Sejarah Kelahiran Jong Java: Tujuan, Bentuk Perjuangan, dan Pendirinya

Kholida Qothrunnada - detikEdu
Selasa, 31 Okt 2023 12:15 WIB
M Tabrani, anggota Jong Java dan Ketua Kongres Pemuda I. (Dok Perpustakaan Nasional RI)
Foto: M Tabrani, anggota Jong Java dan Ketua Kongres Pemuda I. (Dok Perpustakaan Nasional RI)
Jakarta -

Jong Java adalah salah satu organisasi kepemudaan di Indonesia. Dalam Bahasa Indonesia, Jong Java artinya Jawa muda atau pemuda Jawa.

Jong Java berdiri pada 7 Maret 1915 di Solo. Bisa disebut bahwa pendiri Jong Java adalah Satiman Wirjosandjojo.

Lebih lanjut, simak cerita tentang sejarah kelahiran Jong Java, tujuan, hingga para tokoh yang terlibat di dalamnya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Kelahiran Jong Java

Dikutip dari e-modul Sejarah Kemdikbud Kelas XI oleh Apriyanti Wulandari, setelah organisasi Budi Utomo didirikan pada 20 Mei 1908, semangat pemuda Indonesia terus bangkit walaupun saat itu konteksnya masih dalam kedaerahan.

Sejarah kelahiran organisasi Jong Java berawal dari pembentukan Tri Koro Dharmo pada 7 Maret 1915, sebagai organisasi yang menjadi wadah untuk para golongan muda menyalurkan aktivitasnya.

ADVERTISEMENT

Tri Koro Dharmo dipelopori oleh dr. Satiman Wirjosandjojo, Sunardi, dan Kadarman. Tri Koro Dharmo bertujuan untuk mencapai Jawa Raya. Bentuk perjuangan dengan memperkokoh rasa persatuan di antara pemuda Jawa, Sunda, Madura, serta Bali dan Lombok.

Namun, organisasi tersebut dianggap hanya bersifat Jawa sentris. Di mana, pada perjalanannya dirasakan oleh anggotanya lebih cenderung ke Jawa Tengah dan Jawa Timur, sehingga anggota yang berasal dari Madura dan Sunda tak puas.

Oleh sebab itu, dalam kongres yang diadakan tanggal 12 Juli 1918 di Solo, Trikoro Darmo berubah menjadi Jong Java (Jawa Muda). Perubahan nama ini diharapakan membuat komunitas Sunda dan Betawi juga bisa bergabung.

Dalam e-book Sejarah 2 IPS SMP Kelas VIII oleh Prawoto, menyebutkan bahwa pada dasarnya, Jong Java ditetapkan bukan sebagai organisasi politik, di mana anggotanya dilarang menjadi anggota organisasi politik. Namun, dalam perjalanannya organisasi ini kemudian berkembang dan dibagi dalam dua kelompok.

Pembagian dua kelompok Jong Java tersebut yaitu kelompok anggota usia di bawah 18 tahun, yang tidak boleh berpolitik dan kelompok anggota usia di atas 18 tahun yang diperbolehkan mengikuti aktivitas politik.

Bentuk Perjuangan

Dalam e-book Masa Prasejarah Sampai Masa Proklamasi Kemerdekaan karya Junaedi Al Ansori, pada awal berdirinya, bentuk perjuangan dari organisasi Jong Java yaitu bergerak dalam bidang sosial, kebudayaan, serta pendidikan.

Bentuk perjuangan di bidang-bidang tersebut mempunyai maksud untuk mempersatukan di Pulau Jawa.

Baru pada tahun 1924, sebagian anggota Jong Java menghendaki dan juga bergerak dalam bidang politik. Selain itu, mereka juga memasukkan program-program untuk memperjuangkan serta memajukan Islam.

Usul program memajukan Islam didukung oleh Syamsurizal. Namun, para organisasi pemuda menolak. Sehingga, Syamsurizal beserta pengikutnya mengundurkan diri dari Jong Java, lalu mendirikan Jong Islamieten Bond (JIB).

Tujuan Jong Java

Tujuan dari Jong Java adalah untuk membangun masa depan Jawa-Raya dan menggalang persatuan dan kesatuan pemuda untuk mencapai Indonesia merdeka.

Dalam hal ini, lahirnya Jong Java juga turut mendorong pemuda lain di berbagai daerah untuk mendirikan perkumpulan pemuda lainnya di Indonesia, seperti Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Jong Islamieten Bond, hingga Jong Celebes di Sulawesi.

Itu tadi penjelasan seputar sejarah kelahiran Jong Java, yang merupakan organisasi perkumpulan pemuda di pulau Jawa.

Lahirnya Jong Java juga membuat para pemuda di daerah Indonesia lainnya tersadar untuk membentuk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia serta rasa kebangsaan (nasionalisme).




(khq/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads