Piramida Ekologi: Definisi, Jenis, dan Bedanya dengan Rantai Makanan

ADVERTISEMENT

Piramida Ekologi: Definisi, Jenis, dan Bedanya dengan Rantai Makanan

Bayu Ardi Isnanto - detikEdu
Sabtu, 28 Okt 2023 09:30 WIB
Ilustrasi ekosistem.
Ilustrasi ekologi. Foto: Macrovector/Freepik
Jakarta -

Dalam daur kehidupan makhluk hidup, dikenal istilah piramida ekologi di samping adanya rantai makanan dan jaring-jaring makanan.

Piramida ekologi menggambarkan hubungan antar komponen biotik ekosistem dalam bentuk segitiga yang semakin mengecil di atas.

Dalam artikel ini akan kita ulas definisi piramida ekologi, lengkap dengan 3 jenis piramida ekologi, serta perbedaannya dengan rantai makanan dan jaring-jaring makanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Definisi Piramida Ekologi

Dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Biologi Kelas X: Ekosistem yang diterbitkan Kemdikbud, piramida ekologi adalah piramida abstrak yang menggambarkan hubungan struktur dan fungsi trofik komponen-komponen biotik dalam ekosistem.

Piramida ini menunjukkan bahwa semakin atas tingkatannya, maka akan semakin kecil. Tingkat paling bawah dalam piramida ekologi adalah produsen, kemudian di atasnya adalah konsumen berupa hewan herbivora, hingga tingkat teratas adalah hewan karnivora.

ADVERTISEMENT

Bisa kita lihat pada gambar di bawah ini, tingkat paling bawah disebut Trofik 1 yang berisi produsen seperti tumbuh-tumbuhan. Di atasnya Trofik 2 berisi konsumen tingkat satu seperti ulat, serangga, dan kerbau.

Selanjutnya pada Trofik 3 berisi konsumen tingkat dua seperti ayam dan katak. Pada tingkat paling atas adalah Trofik 4 yang berisi konsumen tingkat tiga, yaitu hewan karnivora seperti harimau, ular, dan elang.

Gambar Piramida Ekologi.Gambar Piramida Ekologi. Foto: Biologi Paket C Tingkatan V Modul Tema 5: Harmoni Alam Semesta

Jenis Piramida Ekologi

Dilansir dari Modul Biologi Paket C Tingkatan V Modul Tema 5: Harmoni Alam Semesta, piramida ekologi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Piramida Jumlah Individu

Piramida jumlah individu adalah piramida yang menggambarkan jumlah individu dalam populasi yang menempati masing-masing tingkat trofik.

Pada Trofik 1, jumlah organisme di dalamnya lebih besar dibandingkan dengan organisme di Trofik 2. Begitu pula Trofik 2 jumlahnya lebih besar dari Trofik 3, dan seterusnya.

Jumlah organisme ini dihitung dalam satuan luas wilayah tertentu. Pelopor teori ini adalah Charles Elton, seorang ahli ekologi dari Inggris pada abad ke-20.

2. Piramida Biomassa

Piramida biomassa menggambarkan tingkatan trofik berdasarkan berat total dari komponen biotik pada area dan waktu tertentu.

Misalnya tumbuhan dihitung beratnya dalam berat kering (gram/m2). Untuk mengukur biomassa di suatu wilayah, maka harus diukur sampelnya untuk memperkirakan keseluruhannya.

Ada dua jenis piramida biomassa, yaitu sebagai berikut:

a. Piramida Biomassa Tegak

Piramida biomassa tegak yakni ketika massa gabungan dari semua produsen lebih besar daripada massa gabungan tiap tingkatan konsumennya. Ini biasa ditemukan pada ekosistem darat.

b. Piramida Biomassa Terbalik

Piramida biomassa terbalik, yakni ketika massa gabungan dari produsennya lebih kecil daripada massa gabungan konsumen di atasnya.

Meski massanya lebih sedikit, produsen tetap dapat menopang kelangsungan hidup konsumen di atasnya. Ini biasa ditemukan pada ekosistem perairan.

3. Piramida Energi

Piramida energi mirip dengan piramida biomassa. Jika piramida biomassa hanya menggambarkan keadaan ekosistem pada waktu tertentu, piramida energi dapat menggambarkan keadaan ekosistem dalam jangka waktu lebih panjang dan akurat mengenai aliran energi pada suatu ekosistem.

Pada ekosistem normal, terjadi penurunan energi akibat pemborosan energi. Piramida energi ini menunjukkan banyaknya energi yang tersimpan (energi primer) dalam bentuk senyawa organik yang bisa digunakan sebagai bahan makanan.

Energi ini disetarakan dengan mengubah satuan berat kering ke dalam satuan energi (kalori atau joule). Maka biomassa energi dinyatakan dalam kalori per m2 per satuan waktu (kal/m2/tahun).

Perbedaan Piramida Ekologi dengan Rantai dan Jaring-jaring Makanan

Selain piramida ekologi, kita juga mengenal rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Apa perbedaannya?

Berikut ini perbedaannya seperti dilansir dari buku Superlengkap Biologi SMA (2012) oleh Sinta Sasika Novel:

Rantai Makanan

Rantai makanan adalah pengalihan energi dari produsen atau tumbuhan melalui sederetan organisme dalam proses makan dan dimakan. Rantai makanan bisa dibedakan menjadi tiga macam, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.

1. Rantai Pemangsa

Rantai pemangsa menunjukkan top predator sebagai organisme paling atas. Rantainya seperti ini: Produsen → Konsumen I→ Konsumen II → Top Predator

Contohnya adalah padi dimakan tikus. Tikus dimakan ular. Ular dimakan elang.

2. Rantai Parasit

Rantai parasit menggambarkan rantai makanan dari organisme besar sampai organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit adalah bakteri, cacing, dan benalu.

3. Rantai Saprofit

Pada rantai saprofit, rantai makanan dimulai dari organisme yang sudah mati ke jasad pengurai. Contohnya jamur dan bakteri.

Jaring-jaring Makanan

Jaring-jaring makanan juga seperti rantai makanan. Akan tetapi jaring-jaring makanan adalah sekumpulan rantai makanan yang saling tumpang tindih satu sama lain.

Misalnya padi bisa dimakan oleh tikus maupun serangga. Serangga bisa dimakan ayam. Ayam bisa dimakan ular maupun elang.

Nah, itulah tadi telah kita ketahui apa itu piramida ekologi, mulai dari definisi, 3 jenis piramida ekologi, serta perbedaannya dengan rantai makanan dan jaring-jaring makanan.




(bai/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads