30 Contoh Puisi Pendek Bahasa Indonesia dari Berbagai Tema

ADVERTISEMENT

30 Contoh Puisi Pendek Bahasa Indonesia dari Berbagai Tema

ilham fikriansyah - detikEdu
Sabtu, 28 Okt 2023 07:15 WIB
Ilustrasi pantun dan puisi.
Foto: Quinton Coetzee/Unsplash
Jakarta -

Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Umumnya, puisi berisi kata-kata indah yang mengandung makna yang dalam, sehingga puisi kerap memikat hati para pembaca maupun pendengarnya.

Menurut KBBI daring, puisi adalah gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat, sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.

Puisi sendiri dapat dibuat dalam bentuk panjang maupun pendek. Meski begitu, hal yang terpenting dalam puisi adalah pemilihan kata-kata yang tepat dan dapat mempengaruhi emosi pembaca melalui syairnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi detikers yang ingin membuat puisi pendek namun belum mendapatkan inspirasi, simak beberapa contoh puisi pendek dari berbagai tema di bawah ini.

Contoh Puisi Pendek dari Berbagai Tema

Puisi pendek adalah jenis puisi yang di dalamnya menggunakan kata-kata yang singkat dan tidak terlalu panjang. Meski begitu, makna yang terkandung di dalam puisi tersebut tetap dalam dan berarti, sehingga membuat pembaca maupun pendengarnya ikut larut.

ADVERTISEMENT

Mengutip dari berbagai sumber, simak contoh puisi pendek bahasa Indonesia dari berbagai tema di bawah ini:

1. Surat Cinta

Karya: Goenawan Mohamad

Bukankah surat cinta ini ditulis
ditulis ke arah siapa saja
Seperti hujan yang jatuh ritmis
menyentuh arah siapa saja

Bukankah surat cinta ini berkisah
berkisah melintas lembar bumi yang fana
Seperti misalnya gurun yang lelah
dilepas embun dan cahaya.

2. Rumah

Karya: Carl Sandburg

Inilah hal yang hatiku inginkan agar dunia miliki lebih banyak lagi:
Saya mencuri dengar di suatu malam ketika saya mendengar
Seorang ibu yang bernyanyi lembut untuk seorang anak yang gelisah dan marah dalam kegelapan.

3. Hanya Satu Ibu

Karya: George Cooper

Ratusan titik embun menyambut fajar,
Ratusan lebah di semanggi ungu,
Ratusan kupu-kupu di halaman.
Tapi hanya satu ibu di seluruh dunia.

4. Pesan Alam

Karya: Haidi S

Bencana ini mengajarkan kita
Bagaimana rasanya terpenjara
Di tempat yang disebut rumah
Yang perlahan membuat

Mungkin kita harus ingat
Saat perilaku kita menjerat
Penghuni laut udara dan darat
Akal dan nurani nyatanya tak saling terikat
Tuhan melalui alam menyampaikan pesan penuh Ilham
Membiarkannya geram sebab dosa tak terpendam

5. Guruku

Karya: Erna Hariza Maftuhah

Engkau membimbingku
Engkau mendidikku
Engkau adalah pelita
Yang menerangi kegelapan
Jasamu begitu besar
Mencerdaskan putra putri bangsa
Terima kasih guruku
Kaulah pahlawan tanpa tanda jasa

6. Hujan Bulan Juni

Karya: Sapardi Djoko Damono

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon yang berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu

7. Hatiku Selembar Daun

Karya: Sapardi Djoko Damono

Hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput
nanti dulu, biarkan aku sejenak terbaring di sini
ada yang masih ingin kupandang, yang selama ini senantiasa luput
sesaat adalah abadi sebelum kau sapu tamanmu setiap pagi.

8. Yang Fana Adalah Waktu

Karya: Sapardi Djoko Damono

Kita abadi memungut detik demi detik
merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa

"Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?" tanyamu
Kita abadi

9. Aku Ingin

Karya: Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

10. Indonesia Menangis

Karya: Sam Haidi

Tak akan sempat Insanterpaha;
ribuan nama memesan bersama-sama
sementara
mayat-mayat yang belum berangkat
terbaring berselimut puing-puing
Oh, Tsunami
Airmu bermuara di mata kami!

11. Penghidupan

Karya: Chairil Anwar

Lautan maha dalam
Mukul dentur selama
Nguji tenaga pematang kita
Mukul dentur selama

Hingga hancur remuk redam
Kurnia bahasia
Kecil setumpuk
Sia-sia dilindungi, sia-sia dipupuk

12. Nisan

Karya: Chairil Anwar

Bukan kematian benar menusuk kalbu
Keridlaanmu menerima segala tiba
Tak kutahu setinggi itu atas debu
dan duka maha tuan bertakhta

13. Terima Kasih Guruku

Karya: Dwi Ayu Istiqomah

Terima kasih wahai guruku
Atas bimbinganmu selalu
Agar aku sukses di masa depan nanti
Akan ku ingat selalu pesanmu
Wahai guruku..

14. Ada Apa di Kota

Karya: Arfan Fauzan

Diksiku tidak seindah langit merah
Jauh dari orang tua
Serasa hidup sendiri
dan ternyata
Aku ada di kota perantauan

Mengadu nasib bertahan hidup
Untuk masa depan
dan kini aku dilanda
Oleh kerinduan seperti senja
yang hidup sendiri
Namun dinantikan semua orang

15. Rambut

Karya: W.S. Rendra

Rambut kekasihku
Sangat indah dan panjang
Katanya,
Rambut itu untuk menjerat hatiku

16. Sepeda

Karya: W.S. Rendra

Aku harus mengendarai sepeda hati-hati
Menghindari jalan becek
Mematuhi aturan lalu-lintas
Sebab yang kupakai sepeda kekasihku

17. Papaya

Karya: W.S. Rendra

Aku bilang pada bujangku
Tak usah memanjat pepaya
Aku sendiri akan memanjatnya
Akan kupilih yang ranum dan tua
Lalu kucuci sendiri
dan kumasukkan ke dalam
Tas laken hijau

Kemudian,
Akan kuantar ke rumah kekasihku
Supaya ia sembuh dari sakitnya.

18. Pahatan

Karya: W.S. Rendra

Di bawah pohon sawo
Di atas bangku panjang
Di bawah langit biru
Di atas bumi kelabu
Istirahatlah dua buah hati rindu

19. Bukan Suara Sumbang

Karya: Aan

Bukan dalam gua pengap
Tapi di gedung bertingkat mengkilat
Suara tiap-tiap mereka
Tidak punya nada searah
Ternyata dalam diri penuh rasa
Rasa merasuah
Rasa merampas
Rasa menghilangkan hak-hak atas dasar Pancasila

20. Penerimaan

Karya: Chairil Anwar

Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati

Aku masih tetap sendiri

Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi

Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani

Kalau kau mau kuterima kau kembali
Untukku sendiri tapi

Sedang dengan cermin aku enggan berbagi

21. Gadis Peradaban Kota

Karya: Mohammad Abdoe

Serupa itu lapar bertandang kepadamu
wajahnya penuh murung
dengan kepak mega dan benang langit yang menjuntai
membasahi kotamu
Jakarta (kota) metropolitan
tak ada lagi huma, angin, lembah, dan bukit
seperti bukan senyum gadis perawan dari desamu
hidupnya tak lagi mempunyai tanda

22. Sahabat

Karya: Yukis Fajar Malindo

Betapa bahagianya memiliki sahabat
Bermain bersama-sama
Tertawa bahagia
Tak hanya bersama dalam duka
Dalam duka jug kami pun bersama
Saling menghibur dalam duka
Supaya duka menjadi bahagia

23. Tak Sendiri

Karya: RT Kalalo

Langkahku ber-asa memandang cahaya
Tanganku bekerja, nuraniku berkarya
Tak sendiri, daku berdiri
Tak merana, daku merebah
Dengan karunia-Mu yang kuatkanlah aku
Dendangku bulat cerita sentosa
Tak sendiri, daku berdiri
Tak merana, daku merebah

24. Sahabat Tempat Curhatku

Karya: Agnes

Sahabatku,
ku di sini untuk menemanimu
Jangan kau bersedih hati lagi
Ceritakanlah keluh kesahmu padaku
Agar hatimu sedikit tenang
Aku siap mendengarkan curhatanmu

Para sahabatku,
Menemanimu walau keadaan sedang serumit apa pun
Aku akan selalu ada disampingmu
Aku akan selalu menemanimu
Kalian sahabatku, yang aku cintai
Yang sangat aku sayangi...

25. Surat Kecil untuk Sahabat

Karya: Anggun Aulia Putri

Apakah dirimu ingat?
Tangisan yang kau keluarkan dari matamu
Tangan yang mengusap pipimu
Berdiri! Bangkit! Bangkit!
Jalan kecil kita akan lewati

Alangkah indahnya hidup jika bersama
Canda tawamu kurindukan
Bahagia, sedih, kita bersama!
Semua rintangan akan kita lewati bersama
Betapa aku merindukan hal itu

26. Sekolah

Karya: Christopher

Sekolahku rumah keduaku
Tempatku menuntut ilmu
Ku belajar dengan penuh kebahagiaan
Bersosialisasi dengan teman sekawan
Sekolahku rumah keduaku
Selalu ada cerita
Dibalik semua kegiatan
Aku cinta sekolahku

27. Istirahat

Karya: Dea Y.

Saat pertama masuk gerbang, kulihat sejuta harapan
Pohon melambai-lambai seakan memanggilku
Angin pun bertiup seakan-akan menyambutku
Luasnya lapangan terbentang
Disertai dengan larian kian- kemari

Bilamana bel istirahat tiba
Tidak ada satupun tangan yang termangu ke dagu
Semuanya sangat gembira
Suara ramai dan tawa terdengar riang
Dan disertai dengan pohon rindang, angin bertiup
Membuat sejuknya hati

28. Guru dan Sekolah

Karya: Zefanya

Sekolah tempatku bertemu teman dan sahabat
Engkau telah menerimaku
Ku yakin dan percaya semua bisa dilalui
Olahan olahan jajanan yang sehat
Lakukan yang bermanfaat
Aku muridmu guru aku mau jadi muridmu
Hadiah terindah adalah saat ku bisa bertemu guru
Ku doakan guru ku persembahkan guru
Untuk mu guru yang terbaik
Terbaik ku doakan dan persembahkan

29. Siapakah

Karya : Acep Zamzam Noor

Siapakah yang menyiramkan hijau
Ketika punuk bukit kembali bersemi

Siapakah yang menumpahkan biru
Ketika ombak berkejaran dengan sunyi

Siapakah yang menggambari langit
Dengan kuas sehalus awan pagi

Siapakah yang mengukir udara
Dengan pahat selentur jemari

30. Pendakian

Karya: Fadhal. M

Sejauh mata memandang
Gunung kokoh abadi terpancang
Diselimuti kerumunan awan
Ingin rasanya duduk dari ketinggian

Lewati hamparan hijau ladang ladang
Hilangkan semua kepenatan dalam kehidupan
kaki yang terus melangkah akan rasa penasaran
Dan mata yang terus memandang ke depan

Itu dia 30 contoh puisi pendek bahasa Indonesia dari berbagai tema. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.




(ilf/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads