- Contoh Puisi Pendek dari Berbagai Tema 1. Surat Cinta 2. Rumah 3. Hanya Satu Ibu 4. Pesan Alam 5. Guruku 6. Hujan Bulan Juni 7. Hatiku Selembar Daun 8. Yang Fana Adalah Waktu 9. Aku Ingin 10. Indonesia Menangis 11. Penghidupan 12. Nisan 13. Terima Kasih Guruku 14. Ada Apa di Kota 15. Rambut 16. Sepeda 17. Papaya 18. Pahatan 19. Bukan Suara Sumbang 20. Penerimaan 21. Gadis Peradaban Kota 22. Sahabat 23. Tak Sendiri 24. Sahabat Tempat Curhatku 25. Surat Kecil untuk Sahabat 26. Sekolah 27. Istirahat 28. Guru dan Sekolah 29. Siapakah 30. Pendakian
Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Umumnya, puisi berisi kata-kata indah yang mengandung makna yang dalam, sehingga puisi kerap memikat hati para pembaca maupun pendengarnya.
Menurut KBBI daring, puisi adalah gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat, sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.
Puisi sendiri dapat dibuat dalam bentuk panjang maupun pendek. Meski begitu, hal yang terpenting dalam puisi adalah pemilihan kata-kata yang tepat dan dapat mempengaruhi emosi pembaca melalui syairnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi detikers yang ingin membuat puisi pendek namun belum mendapatkan inspirasi, simak beberapa contoh puisi pendek dari berbagai tema di bawah ini.
Contoh Puisi Pendek dari Berbagai Tema
Puisi pendek adalah jenis puisi yang di dalamnya menggunakan kata-kata yang singkat dan tidak terlalu panjang. Meski begitu, makna yang terkandung di dalam puisi tersebut tetap dalam dan berarti, sehingga membuat pembaca maupun pendengarnya ikut larut.
Mengutip dari berbagai sumber, simak contoh puisi pendek bahasa Indonesia dari berbagai tema di bawah ini:
1. Surat Cinta
Karya: Goenawan Mohamad
Bukankah surat cinta ini ditulis
ditulis ke arah siapa saja
Seperti hujan yang jatuh ritmis
menyentuh arah siapa saja
Bukankah surat cinta ini berkisah
berkisah melintas lembar bumi yang fana
Seperti misalnya gurun yang lelah
dilepas embun dan cahaya.
2. Rumah
Karya: Carl Sandburg
Inilah hal yang hatiku inginkan agar dunia miliki lebih banyak lagi:
Saya mencuri dengar di suatu malam ketika saya mendengar
Seorang ibu yang bernyanyi lembut untuk seorang anak yang gelisah dan marah dalam kegelapan.
3. Hanya Satu Ibu
Karya: George Cooper
Ratusan titik embun menyambut fajar,
Ratusan lebah di semanggi ungu,
Ratusan kupu-kupu di halaman.
Tapi hanya satu ibu di seluruh dunia.
4. Pesan Alam
Karya: Haidi S
Bencana ini mengajarkan kita
Bagaimana rasanya terpenjara
Di tempat yang disebut rumah
Yang perlahan membuat
Mungkin kita harus ingat
Saat perilaku kita menjerat
Penghuni laut udara dan darat
Akal dan nurani nyatanya tak saling terikat
Tuhan melalui alam menyampaikan pesan penuh Ilham
Membiarkannya geram sebab dosa tak terpendam
5. Guruku
Karya: Erna Hariza Maftuhah
Engkau membimbingku
Engkau mendidikku
Engkau adalah pelita
Yang menerangi kegelapan
Jasamu begitu besar
Mencerdaskan putra putri bangsa
Terima kasih guruku
Kaulah pahlawan tanpa tanda jasa
6. Hujan Bulan Juni
Karya: Sapardi Djoko Damono
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon yang berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu
7. Hatiku Selembar Daun
Karya: Sapardi Djoko Damono
Hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput
nanti dulu, biarkan aku sejenak terbaring di sini
ada yang masih ingin kupandang, yang selama ini senantiasa luput
sesaat adalah abadi sebelum kau sapu tamanmu setiap pagi.
8. Yang Fana Adalah Waktu
Karya: Sapardi Djoko Damono
Kita abadi memungut detik demi detik
merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa
"Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?" tanyamu
Kita abadi
9. Aku Ingin
Karya: Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
10. Indonesia Menangis
Karya: Sam Haidi
Tak akan sempat Insanterpaha;
ribuan nama memesan bersama-sama
sementara
mayat-mayat yang belum berangkat
terbaring berselimut puing-puing
Oh, Tsunami
Airmu bermuara di mata kami!
11. Penghidupan
Karya: Chairil Anwar
Lautan maha dalam
Mukul dentur selama
Nguji tenaga pematang kita
Mukul dentur selama
Hingga hancur remuk redam
Kurnia bahasia
Kecil setumpuk
Sia-sia dilindungi, sia-sia dipupuk
12. Nisan
Karya: Chairil Anwar
Bukan kematian benar menusuk kalbu
Keridlaanmu menerima segala tiba
Tak kutahu setinggi itu atas debu
dan duka maha tuan bertakhta
13. Terima Kasih Guruku
Karya: Dwi Ayu Istiqomah
Terima kasih wahai guruku
Atas bimbinganmu selalu
Agar aku sukses di masa depan nanti
Akan ku ingat selalu pesanmu
Wahai guruku..
14. Ada Apa di Kota
Karya: Arfan Fauzan
Diksiku tidak seindah langit merah
Jauh dari orang tua
Serasa hidup sendiri
dan ternyata
Aku ada di kota perantauan
Mengadu nasib bertahan hidup
Untuk masa depan
dan kini aku dilanda
Oleh kerinduan seperti senja
yang hidup sendiri
Namun dinantikan semua orang
15. Rambut
Karya: W.S. Rendra
Rambut kekasihku
Sangat indah dan panjang
Katanya,
Rambut itu untuk menjerat hatiku
16. Sepeda
Karya: W.S. Rendra
Aku harus mengendarai sepeda hati-hati
Menghindari jalan becek
Mematuhi aturan lalu-lintas
Sebab yang kupakai sepeda kekasihku
17. Papaya
Karya: W.S. Rendra
Aku bilang pada bujangku
Tak usah memanjat pepaya
Aku sendiri akan memanjatnya
Akan kupilih yang ranum dan tua
Lalu kucuci sendiri
dan kumasukkan ke dalam
Tas laken hijau
Kemudian,
Akan kuantar ke rumah kekasihku
Supaya ia sembuh dari sakitnya.
18. Pahatan
Karya: W.S. Rendra
Di bawah pohon sawo
Di atas bangku panjang
Di bawah langit biru
Di atas bumi kelabu
Istirahatlah dua buah hati rindu
19. Bukan Suara Sumbang
Karya: Aan
Bukan dalam gua pengap
Tapi di gedung bertingkat mengkilat
Suara tiap-tiap mereka
Tidak punya nada searah
Ternyata dalam diri penuh rasa
Rasa merasuah
Rasa merampas
Rasa menghilangkan hak-hak atas dasar Pancasila
20. Penerimaan
Karya: Chairil Anwar
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi
21. Gadis Peradaban Kota
Karya: Mohammad Abdoe
Serupa itu lapar bertandang kepadamu
wajahnya penuh murung
dengan kepak mega dan benang langit yang menjuntai
membasahi kotamu
Jakarta (kota) metropolitan
tak ada lagi huma, angin, lembah, dan bukit
seperti bukan senyum gadis perawan dari desamu
hidupnya tak lagi mempunyai tanda
22. Sahabat
Karya: Yukis Fajar Malindo
Betapa bahagianya memiliki sahabat
Bermain bersama-sama
Tertawa bahagia
Tak hanya bersama dalam duka
Dalam duka jug kami pun bersama
Saling menghibur dalam duka
Supaya duka menjadi bahagia
23. Tak Sendiri
Karya: RT Kalalo
Langkahku ber-asa memandang cahaya
Tanganku bekerja, nuraniku berkarya
Tak sendiri, daku berdiri
Tak merana, daku merebah
Dengan karunia-Mu yang kuatkanlah aku
Dendangku bulat cerita sentosa
Tak sendiri, daku berdiri
Tak merana, daku merebah
24. Sahabat Tempat Curhatku
Karya: Agnes
Sahabatku,
ku di sini untuk menemanimu
Jangan kau bersedih hati lagi
Ceritakanlah keluh kesahmu padaku
Agar hatimu sedikit tenang
Aku siap mendengarkan curhatanmu
Para sahabatku,
Menemanimu walau keadaan sedang serumit apa pun
Aku akan selalu ada disampingmu
Aku akan selalu menemanimu
Kalian sahabatku, yang aku cintai
Yang sangat aku sayangi...
25. Surat Kecil untuk Sahabat
Karya: Anggun Aulia Putri
Apakah dirimu ingat?
Tangisan yang kau keluarkan dari matamu
Tangan yang mengusap pipimu
Berdiri! Bangkit! Bangkit!
Jalan kecil kita akan lewati
Alangkah indahnya hidup jika bersama
Canda tawamu kurindukan
Bahagia, sedih, kita bersama!
Semua rintangan akan kita lewati bersama
Betapa aku merindukan hal itu
26. Sekolah
Karya: Christopher
Sekolahku rumah keduaku
Tempatku menuntut ilmu
Ku belajar dengan penuh kebahagiaan
Bersosialisasi dengan teman sekawan
Sekolahku rumah keduaku
Selalu ada cerita
Dibalik semua kegiatan
Aku cinta sekolahku
27. Istirahat
Karya: Dea Y.
Saat pertama masuk gerbang, kulihat sejuta harapan
Pohon melambai-lambai seakan memanggilku
Angin pun bertiup seakan-akan menyambutku
Luasnya lapangan terbentang
Disertai dengan larian kian- kemari
Bilamana bel istirahat tiba
Tidak ada satupun tangan yang termangu ke dagu
Semuanya sangat gembira
Suara ramai dan tawa terdengar riang
Dan disertai dengan pohon rindang, angin bertiup
Membuat sejuknya hati
28. Guru dan Sekolah
Karya: Zefanya
Sekolah tempatku bertemu teman dan sahabat
Engkau telah menerimaku
Ku yakin dan percaya semua bisa dilalui
Olahan olahan jajanan yang sehat
Lakukan yang bermanfaat
Aku muridmu guru aku mau jadi muridmu
Hadiah terindah adalah saat ku bisa bertemu guru
Ku doakan guru ku persembahkan guru
Untuk mu guru yang terbaik
Terbaik ku doakan dan persembahkan
29. Siapakah
Karya : Acep Zamzam Noor
Siapakah yang menyiramkan hijau
Ketika punuk bukit kembali bersemi
Siapakah yang menumpahkan biru
Ketika ombak berkejaran dengan sunyi
Siapakah yang menggambari langit
Dengan kuas sehalus awan pagi
Siapakah yang mengukir udara
Dengan pahat selentur jemari
30. Pendakian
Karya: Fadhal. M
Sejauh mata memandang
Gunung kokoh abadi terpancang
Diselimuti kerumunan awan
Ingin rasanya duduk dari ketinggian
Lewati hamparan hijau ladang ladang
Hilangkan semua kepenatan dalam kehidupan
kaki yang terus melangkah akan rasa penasaran
Dan mata yang terus memandang ke depan
Itu dia 30 contoh puisi pendek bahasa Indonesia dari berbagai tema. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.
(ilf/fds)